Pages

Monday, January 25, 2010

Tik.. Tok.. Tik.. Tok..

Aku benar-benar mencintainya dan akan selalu mencintainya.

Beberapa minggu sebelum kepergiannya, aku sering tiba-tiba menangis. Memikirkan bahwa bukan lagi weekend yang aku tunggu untuk dapat bertemu dengannya, tapi bulan, bahkan mungkin tahun. Ini benar-benar menyakitiku, dan hampir membunuhku.


Aku semakin mencintainya. Setiap hari, setelah hari pernikahan kami.


Mendadak, membahasnya membuat mataku basah. Berbicara dengannya, mengaduk-aduk emosiku. Aku menjadi pemarah, sensitif, dan cengeng. Tanpanya, aku begitu lemah. Saat ini, dialah duniaku.


Aku terus mencintainya. Aku jatuh cinta padanya berkali-kali.


Aku ingin membuatnya bahagia sebelum dia pergi. Benar-benar bahagia. Mawujudkan mimpinya yang tidak pernah dia katakan. Tapi aku tau, dia sangat menginginkannya. Bahkan mungkin melebihi keinginanku untuk mendapatkannya.


Tuhan, ijinkan aku.. percayakan padaku.. pada kami...


merah itu aku,
Jakarta, 25 Januari 2010

 

Thursday, January 21, 2010

Ingin Selalu Bersama

Aku mencintainya. Seperti yang selama ini aku katakan.

Setelah menikah, aku sangat bahagia. Yah.. Kami bahagia. Tanpa tapi, sebelum turun perintah menempatkan Mr Right jauh dari peradaban. Aku mencoba tegar. Namun pada akhirnya, aku menagis juga. Aku sudah merasa kehilangan, bahkan sebelum Mr Right benar-benar pergi.

Sebulan sebelum keberangkatannya, Mr Right harus mengikuti serangkaian diklat, dan memaksanya tinggal di mess, yang artinya, kami tidak bisa bertemu setiap hari. Kami hanya mempunyai kesempatan bertemu saat weekend dan itu pun tidak setiap weekend. Aku berusaha kuat. Namun, malam ini aku menangis juga. Aku merasa dunia tidak berpihak padaku. 
Kenapa tidak membiarkan kami tetap bersama selamanya?
Kenapa tidak membiarkan kami melalui hari-hari bersama sebelum keberangkatan Mr Right ke ujung dunia?
Dan aku hanya tertunduk diam tanpa tau jawabannya....


merah itu aku,
Jakarta, 21 januari 2010  

Monday, January 4, 2010

Kuatkan Aku, Tuhan...

Buatlah aku menjadi lebih kuat dari sebelumnya, Tuhan...
Lindungi kami..

merah itu aku,
Jakarta, 4 Januari 2010