Hari ke-5 puasa yang dinanti-nantikan Kakak Zidan datang juga. Hari ini Kakak Zidan mabit di sekolah. Sejak beberapa hari yang lalu udah ribut mau bawa apa aja pas mabit.
Pulang sekolah, dia siapkan perlengkapannya sendiri. Aku yang membacakan list barang bawaan, dia yang mencari dan memasukkan ke dalam tas. Sebelumnya, aku sudah siapkan perlengkapan untuk cooking class.
Jagung rebus, susu kental manis, dan sebatang kecil keju. Semuanya aku siapkan double untuk berjaga-jaga adeknya ikutan pengen😆😆.
Perlengkapan tidur, dia yang siapkan, aku tinggal ngiket pake rafia.
Baju ganti, sikat dan pasta gigi, dia yang ambil dan kemas ke dalam tas.
Dalam perjalanan ke sekolah, kami mampir ke beberapa tempat.
Pertama, kami mampir ke minimarket buat membeli beberapa snack. Yang turun cuma kakak Zidan karena gerimis mulai turun. Aku bawakan uang 20.000 rupiah. Dan menakjubkan, dia bisa membelanjakan uangnya dengan baik. Caranya? Dia ambil beberapa makanan, menaruhnya di kasir, ketika total masih jauh di bawah uang yang dia bawa, dia kembali ambil makanan lagi. Gitu terus sampe dirasa cukup😄😄😄. Cerdas menurutku😆. Dan uangnya masih sisa😘.
Kedua, kami manjemput temen baiknya yang karena ayahnya sedang di luar kota, jadi ga ada yang bisa anter. Fyi ya... mereka mabit bawa kasur. Catet. Kasur🤣🤣
Ketiga, kami mampir beli makan buat bekal buka puasa. Yang mana udah disounding beberapa hari sebelumnya, bahwa Kakak Zidan maunya bawa makanan dengan brand itu karena mabit sebelumnya, beberapa temen, bawa makanan itu untuk buka. Brand ayam goreng tertentu yang ada deket sekolah.
Sampai sekolah, Kakak Zidan bener-bener happy. Selamat menikmati mabit ya...😘
Alhamdulillah 5 hari ini kakak Zidan dan kakak Athar berhasil puasa sampai maghrib. Jadi kalo cuma beliin ayam goreng buat buka puasa, aku dengan senang hati akan memenuhinya. Apa yang lebih membahagiakan dari melihat anak-anak tumbuh menjadi anak soleh?🥰🥰🥰
Merah Itu Aku
Jogja, 10 Mei 2019
No comments:
Post a Comment