Pages

Sunday, June 30, 2019

Berbenah Mainan (Klaster 2)

Materi yang ditunggu-tunggu banget nih😄. Ish..padahal tiap dapet materi baru, komentar nya gini mulu😌.
Gimana ga ditunggu banget ya... dengan penduduk mayoritas laki-laki kecil, sebuah keniscayaan bahwa rumah kami penuh dengan mainan. Berantakan? Tentu saja, Rosalinda...
Ada 2 kotak besar dan 2 kotak berukuran sedang berisi mainan di dalam kamar anak-anak. Serta ada 2 kotak di luar kamar berisi mainan, nangkring ganteng di bawah meja depan televisi.
Tapi begitu dapet materi ini, aku merasa mendapat harapan bahwa kami bisa melalui tahap decluttering mainan dengan baik, demi terciptanya kondisi rumah yang lebih huni-able😉.

Sayangnya, saat ini kami masih dalam rangka mudik part-2. Jadi bikin rencana-rencana aja dulu😌.

Bagaimana respon anak-anak saat tahu mainannya akan dibenahi?
• Mereka khawatir kalo aku bakalan membuang mainan-mainan kesayangannya. Tapi sudah aku jelaskan bahwa mainan-mainan yang akan disingkirkan adalah mainan yang sudah tidak layak:
1. Kondisi sudah tidak utuh. Misal: mobil-mobilan yang sudah kehilangan rodanya, catur yang sudah tidak lengkap jumlah pionnya, robot yang sudah tak bertangan, dkk.
2. Tidak sesuai usianya.
3. Tidak aman. Ini bisa masuk poin 1 juga sih, misal: mainan yang pecah, menyisakan bagian tajam.

Apa saja hambatan dalam berbenah mainan?
• Ini belum dipraktekkan, tapi sepertinya akan bertemu hambatan:
1. Dek Lou yang selalu ikutan apa saja yang aku lakukan. Akan membuat proses berbenah sedikit lebih lama. Nanti akan dilakukan pengalihan perhatian agar proses berbenah aman sentosa. Atau dipilih waktu terbaik saat Dek Lou bobo😁

2. Jumlah mainan yang cukup banyak, membuat aku galau mulai dari mana. Tapi berdasarkan curhat-curhat di kelas, aku mendapat pencerahan untuk memulai dari mainan yang besar dahulu.

3. Kakak-kakak yang cukup posesif dengan mainannya. Berdasarkan pengalaman, meskipun sudah diberi kriteria mainan yang boleh disimpan, mereka akan membuat kriteria ala mereka sendiri😌.

Bagaimana proses memilahnya? Adakah kriteria tambahan? Seperti apa kriteria seleksi yang digunakan?
• Sebenarnya kami sudah melakukan pemilahan terhadap mainan. Namun karena jumlah yang cukup banyak, sehingga banyak kotak mainan yang sudah tak sanggup menampung mainan dalam kategori tersebut. Kategori mainan:
1. Mobil-mobilan
2. Robot-robotan
3. Lego
4. Part of Gundam (entahlah...ini sebenernya sampah ya menurut aku. Tapi menurut anak-anak dan Mr. Right, bagian-bagian Gundam yang sudah tak berbentuk ini masih berguna. Ah..bhaique...jika itu yang kalian inginkan😏).
5. Balok susun dan mainan bongkar pasang yang bisa dibentuk sesuai keinginan (aku tak tau bagaimana menamakannya. Tapi mainan berbahan plastik itu terdiri dari mur dan baut, obeng, bagian-bagian yang dapat dirangkai. Next aku kasih fotonya ya😉).
6. Boneka monster dan boneka tangan.
7. Aneka hadiah dari makanan cepat saji.
8. Kelereng.
9. Gangsing.
10. Kartu entah yang masih ga boleh dibuang. Meskipun aku sering buang-buangin juga pas nyapu dan ada yang tercecer😈😈.
11. Mainan kendaraan besar yang tidak bisa masuk kotak.

Sementara ini dulu kategorinya (wow..banyak juga ya🤣🤣). Entah akan bertambah atau berkurang setelah praktek. Setiap kategori aku masukkan ke tempat khusus. Ada yang dimasukkan kotak, ada yang dimasukkan ke dalam kantong-kantong.

Adakah kesulitan dalam menata mainan? Bila ada, strategi apa yang digunakan untuk mengatasi hambatan tersebut?
So far, kesulitan terletak pada jumlah mainan. Strategi yang digunakan adalah decluttering dengan baik dan benar😁.

Kiranya cukup sekian. Hal-hal terkait praktek dan foto-foto berbenah, akan ditambahkan setelah praktek berbenah mainan selesai dilaksanakan😎😎😎.


Merah Itu Aku
Cilacap, 30 Juni 2019



Saturday, June 29, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-17


Tadi pagi, kami ke rumah Eyang Buyut di Wangon. Mau ketemu sama adeknya Eyang Putri yang bulan Juli mau berangkat haji, Insya Allah. Sekalian juga mau pamitan ke Eyang Buyut, kami sudah akan selesai liburan panjang, dan berencana kembali ke Jogja beberapa hari lagi😌.

Anak-anak udah semangat berangkat karena mereka bakalan ketemu om nya😁. 
Sampai rumah Eyang Buyut, mereka nemu mainan dan langsung dibongkar🥴. Gapapa mereka main, tapi sebelum pamit, mainan harus udah diberesin. Anak-anak setuju-setuju aja😅.

Kami menemukan puzzle yang lumayan mikir. Akhirnya kami berhasil selesaikan bersama-sama. Kakak Athar teramat semangat. Kakak Zidan semangat juga buat bongkar puzzle yang sudah kami selesaikan, kemudian memasangnya kembali😄😄. -- Kecerdasan Intelektual --

Dek Lou heboh dengan troli belanjaan. Kalo udah penuh gini, gimana mau ambil belanjaan?😆😆

Sebelum pulang, anak-anak beresin kembali mainannya ke dalam wadah. Terima kasih, Kakak-Kakak, karena sudah menjalankan komitmen kita hari ini😘😘😘. 
-- Kecerdasan menghadapi tantangan (mampu membangun komitmen dan konsisten dengan kesepakatan yang dibuat) --


Merah Itu Aku
Cilacap, 29 Juni 2019

Friday, June 28, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-16

Hari ini, kakak-kakak diberi challenge untuk lari. Biar agak keringetan dikit lah... Biasanya kan cuma jalan-jalan manja bareng Dek Lou ya😅😅.
Awalnya Kakak Athar yang lari. Trus Kakak Zidan komentar, "Kok Dek Athar berani ya?" 🤣🤣🤣
Ya..kenapa harus ga berani juga?
Duh Gustiii...aku kudu piye?

Lari nya Kakak Athar diikuti Dek Lou. Ngliat adek-adeknya lari, Kakak Zidan ikutan lari juga. Dek Lou lari paling belakang. Belum nyampe belokan, Kakak Athar udah dapet seputeran😅. Setelah 2 kali puteran, Kakak Zidan berhenti. Capek, katanya😌. Kakak Athar lari 3 putaran. Dek Lou, lari sampe pengkolan, trus balik lagi🤣🤣.

Semoga besok lebih semangat lagi larinya. Dan sebaiknya aku ikutan lari juga biar lemak-lemak di tubuh ini segera berkurang secara signifikan😆😆.


Merah Itu Aku
Cilacap, 28 Juni 2019



Thursday, June 27, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-15

Family project hari ke-15 adalah berkunjung ke rumah adek Eyang Kakung. Sebenernya udah ke situ H+3 lebaran. Tapi ternyata, mereka sedang di Jogja😅. Rumahnya ga jauh dari rumah Eyang Kakung. Cuma 15 menit perjalanan.

Anak-anak besar sudah semangat karena biasanya di sana banyak mainan. Tapi mereka agak kecewa ketika sampe sana, sepupu-sepupu mereka (Kenken dan Bryan) sudah kembali ke Jogja. Yang artinya, semua mainan ikut dibawa pulang😆.

Kekecewaan mereka, terutama Kakak Athar, segera terobati. Berhubung tanteku guru TK, beliau punya amunisi untuk meredam kekecewaan anak-anak. Dikeluarkannya seperangkat alat menggunting dan menempel. Mereka pun sibuk menggunting pola-pola yang ada, kemudian dirangkai menjadi bentuk benda 3 dimensi.


Merah Itu Aku
Cilacap, 27 Juni 2019

Wednesday, June 26, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-14


Pagi tadi, kami ke waterpark deket rumah Eyang. Sebelum berangkat, ada beberapa pesan yang aku sampaikan:
1. Kakak harus berani mencoba perosotan. Karena selama ini, mereka takut main perosotan di waterpark. Mungkin salah aku juga yang overprotective jaman mereka kecil. Jadilah kami agak PR untuk menumbuhkan keberanian mereka saat ini.

2. Kami harus pulang sebelum waktu shalat Dzuhur. Dan disepakati jam 10.30 harus sudah keluar dari kolam. Ga ada drama nanti-nanti kalo saatnya udah tiba keluar dari kolam.

-- Kecerdasan menghadapi tantangan --

Poin 1. Agak gagal karena tadi Kakak Zidan baru berani main perosotan satu kali dan yang pendek. Kakak Athar ga main perosotan sama sekali. Next harus lebih berani lagi ya.. Insya Allah kalo bareng ayahnya, mereka lebih merasa aman😁

Poin 2. Anak-anak berhasil menjalankan komitmen awal. Ketika 15 menit menuju jam 10.30, aku sounding ke anak-anak. Alhamdulillah mereka langsung mau keluar kolam sebelum jam kesepakatan awal kami. Terima kasih, kakak-kakak 😍🥰😘.


Merah Itu Aku
Cilacap, 26 Juni 2019


Tuesday, June 25, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-13



Masih di lokasi permudikan, family project kami masih seputar kesehatan😁. Agak mengikuti pola makan Eyang Putri yang sedang menjadi fruitarian, kami makan buah tiap hari dalam jumlah lumayan banyak dan dengan varian yang beragam pula. Kadang ada apel, pir, melon, semangka, pepaya, dkk. Hari ini, buah potong yang tersedia di rumah: semangka, pepaya, dan belimbing.

Sebagai pecinta buah, Dek Lou yang paling semangat kalo liat ada buah potong di meja makan. Dia pun jadi hafal dan bisa mengucapkan nama buah yang tersedia. Meskipun belum sempurna, tapi kami tau maksudnya😆. Hari ini, aku tambah dengan penamaan rasa buah dan ekspresi ketika makan buah dengan rasa berbeda. Dek Lou cepat sekali paham dan meniru pengucapan rasa dan ekspresinya. Misalnya ketika makan belimbing yang ternyata asam: belimbing ('mbimbing'), asam ('ayeemm'), ekspresi (mata merem-merem sambil meringis, kepala agak bergerak-gerak seperti orang kedinginan😆).
-- Kecerdasan intelektual --


Merah Itu Aku
Cilacap, 25 Juni 2019

Monday, June 24, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-12


Family project kali ini adalah menyayangi binatang. Selama ini, Dek Lou gemes banget tiap ketemu kucing. Ada rasa khawatir karena aku sejujurnya, takut sama kucing. Aku memang bukan pecinta binatang. Bukan cuma kucing ya...tapi semua.

Aku pingin, anak-anak menyayangi binatang sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Menyayangi dalam artian tidak menyakiti. Memahami bahwa binatang merupakan makhluk hidup juga.

Dek Lou nampak serius melihat kucing yang sedang minum. Dan aku pun siap siaga kalau-kalau ada gerakan berbahaya dari kedua belah pihak😆😆😆.


Merah Itu Aku
Cilacap, 24 Juni 2019

Sunday, June 23, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-11


Hari ini anak-anak besar ikut terlibat dalam proyek Eyang Kakung. Mereka memang selalu antusias setiap Eyang Kakung sibuk dengan suatu proyek. Jadilah aku membuat ini family project karena anak-anal terlibat dalam proses. Meskipun ya gitu deh😆😆.

Mereka memperhatikan bagaimana Eyang Kakung mempersiapkan peralatan, memotong kayu, menghaluskan kayu, dan memasang paku. Mereka juga ikut sibuk mengambil kayu. Seperti biasa, Kakak Zidan lebih banyak bicara, bertanya tentang banyak hal. Sedangkan Kakak Athar banyak ngelawak😅😅.
Kakak Zidan sempat mencoba menggergaji, tapi nampaknya kesulitan karena ternyata menggergaji membutuhkan tenaga ekstra dan teknik tertentu😁. -- Kecerdasan intelektual --

Mereka hepi? Tentu saja😆😆.


Merah Itu Aku
Cilacap, 23 Juni 2019



Berbenah Dokumen dan Kertas (Klaster 2) 

Alhamdulillah kuliah Gemar Rapi sudah memasuki Klaster 2. Kami kembali ke kelas awal. Tidak ada penjurusan lagi di klaster 2. Padahal menurutku, penjurusan sesuai urutan masing-masing individu lebih menyenangkan. Tapi mungkin ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, sehingga tim Gemarri memutuskan kembali ke kelas awal. Dan urutan berbenah diseragamkan. Tak mengapa juga. Mari berbenah😁.

Berbenah kali ini masih kurang maksimal karena kami harus mudik part-2 setelah penerimaan raport.

Hasil berbenah dokumen dan kertas selama beberapa hari di rumah:

1. Ceritakan pengalaman berbenah dokumen dan kertas yang sudah dikerjakan. Jawab pertanyaan di bawah ini: 

a. Bagaimana pembagian kategori dokumen dan kertas yang ada di rumah? 

    i. Dokumen permanen: dimasukkan ke dalam binder besar. Diberi batasan tiap sub kategori. 
       1. Dokumen keluarga, berisi: kartu keluarga, buku nikah, surat porsi haji. 
       2. Dokumen personal diberi batasan nama pemilik. Isinya: akte kelahiran, ijasah, sertifikat pelatihan, SK pengangkatan, piagam penghargaan. 
       3. Dokumen kepemilikan, berisi: sertifikat tanah dan rumah, BPKB kendaraan bermotor, buku tabungan. 

   ii. Dokumen sementara (dokumen yang memiliki masa berlaku dan butuh diperpanjang): disimpan di dompet masing-masing, untuk SIM dan kartu ATM. Disimpan di dompet gantungan kunci, untuk STNK.

  iii. Kertas untuk direspon: disimpan dalam map di bufet kaca. Saat ini sedang kosong. Jika ada, map ini berisi: tagihan PBB, kartu SPP anak-anak. 

  iv. Kertas yang perlu disimpan dalam periode tertentu: kartu garansi, bukti pembayaran PBB (1 tahun), bukti pembayaran SPP (1 bulan). 

   v. Kertas yang berisi kenangan: disimpan dalam kardus, berisi hasil gambar dan mewarnai anak-anak. Dibatasi hanya 1 kotak. Jika berlebihan, akan dideclutter hingga muat dalam kardus semua. 

b. Apa saja hambatan dalam berbenah dokumen dan kertas yang ada di rumah? 
Hambatannya adalah dalam memilih gambar anak-anak yang disimpan. Karena anak-anak tidak rela hasil gambarannya disingkirkan. Jadi akan dilakukan secara bertahap. 
Hambatan yang kedua, masih banyak kertas-kertas yang tercecer di sudut-sudut rumah. Jadi saat berbenah ruangan, seringkali menemukan kertas-kertas berceceran. Untuk kertas-kertas tercecer, biasanya langsung dimasukkan ke kotak untuk disingkirkan. 

c. Bagaimana proses memilahnya? Adakah kriteria seleksi tambahan? Seperti apa kriteria seleksi yang digunakan? 
Pemilahan sesuai kategori yang sudah disebutkan di atas dan tambahan kotak untuk kertas yang akan dikirim ke Barkasmal. 

d. Apakah ada kesulitan dalam menata dokumen dan kertas? Bila ada, strategi apa yang digunakan untuk mengatasi hambatan tersebut? 
Sepanjang proses berbenah, belum menemukan hambatan dalam menata dokumen. Memang proses berbenah dokumen dan kertas belum sepenuhnya selesai karena terpotong mudik part-2. 


Untuk foto before-after, akan disusulkan setelah mudik part-2 berakhir.  


Merah Itu Aku
Cilacap, 23 Juni 2019

Saturday, June 22, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-10

Hari ini, kami sekeluarga mengadakan perjalanan mudik part 2. Jadi, family project hari ini adalah menikmati perjalanan dengan tenang dan damai.

Sebelum berangkat, aku sudah mengingatkan beberapa aturan dalam perjalanan. Aturan yang aku tekankan adalah saling menghargai wilayah duduk masing-masing. Mengingat pelanggaran wilayah itu yang paling sering memicu huru hara yang berakibat pada memanasnya situasi di dalam mobil. Termasuk aku yang ikut terpancing gara-gara mereka melakukan ekspansi ke wilayah lain.

Dan benar saja, lewat separuh perjalanan, terjadi saling sikut karena ada pelanggaran wilayah. Setelah diingatkan cukup lama dengan kalimat panjang lebar, mereka bisa berdamai😆. -- Kecerdasan emosional --


Selamat mudik part-2 bagi yang merayakannya😘😘.


Merah Itu Aku
Cilacap, 22 Juni 2019

Friday, June 21, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-9

Hari ini masih melanjutkan family project menata kamar dengan tema luar angkasa. Jadwal kami adalah mencari wall sticker yang sesuai. Rencana awal, ingin membeli offline. Tapi ternyata, tidak ada yang sesuai dengan tema. Akhirnya kali memutuskan untuk mencari di online shop.
-- Kecerdasan emosional (mampu mengendalikan emosi) --

Tadi sempat tercetus ide dari anak-anak untuk mengecat tembok saja. Tapi aku belum yakin kalo harus mengecat kamar bersama anak-anak😅.

Tentunya aku yang mencari sticker dengan tema luar angkasa. Setelah itu, baru meminta anak-anak untuk memilih. Mereka sepakat untuk memilih sticker planet dan bintang yang glowing in the dark🤣🤣. -- Kecerdasan intelektual (creative imagination) --
Belum aku pesankan. Semoga sesuai dengan keinginan mereka.

Family project menata kamar akan dihentikan untuk sementara dan akan dilanjutkan setelah mudik part 2 berakhir😅😅.


Merah Itu Aku
Jogja, 21 Juni 2019

Thursday, June 20, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-8

Hari ini ceritanya aku sudah lumayan banget kondisinya. Udah bisa beres-beres ruang tamu yang konon katanya bakalan buat nerima tamu Mr. Right🤭. Kami memang jarang kedatangan tamu. Jadi ruang tamu penuh sama mainan anak-anak, berkas-berkas kerjaan Mr. Right, dan workshop aku🤣🤣🤣. 

Kondisi yang sudah membaik diiringi dengan semangat menyusun family project yang lebih serius. Etapi weekend ini kami udah liburan lagi. Nampaknya project ini masih sekedar wacana hingga kami kembali lagi ke rumah.

Tadi sore, kami bertiga (aku dan kedua kakak) membahas family projectMereka berdua begitu semangat mengeluarkan ide-ide. Beberapa ide yang tercetus tadi: melukis, bikin-bikin mainan, menata kamar, dan merapikan kebun.
Dan yang terpilih adalah menata kamar. Uhuyyy...emak girang... sekalian lah nyicil beres-beres rumah yekan😁😁.

Mereka langsung heboh mau geser-geser perabotan di dalem kamar. Tapi kemudian Kakak Zidan bilang bahwa sebaiknya ga perlu geser-geser, udah gini aja🤣🤣🤣 (ish..ish..ish..).
Si emak pun akhirnya memancing ide dengan menanyakan tema apa yang mau dipakai untuk kamar mereka. Setelah berdiskusi, mereka memilih tema ruang angkasa. Oke sip...
Mereka pun mulai merancang dekorasi apa-apa saja yang dibutuhkan. Insya Allah, besok kami mau hunting perlengkapan untuk dekorasi kamar dengan tema ruang angkasa😉😉.


Merah Itu Aku
Jogja, 20 Juni 2019


Wednesday, June 19, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-7

Alhamdulillah hari ini aku sudah lumayan sehat. Bisa masak dan jalan-jalan di depan rumah bareng anak-anak😁.

Family project hari ini adalah menghias nasi kuning. Kebetulan Kakak Athar ulang tahun yang ke-7. Kami memang ga pernah mengadakan acara khusus. Dulu pernah sih pesen kue buat seneng-seneng aja waktu Kakak Zidan dan Kakak Athar ulang taun pertama dan kedua. Abis itu ga pernah berkueh lagi. Paling aku bikin nasi kuning atau nasi uduk. Mereka udah hepi😄😄.
Kalo Dek Lou ga aku bikinin apa-apa pas ulang taun pertama kemaren🤭.

Tujuan menghias nasi kuning adalah untuk menyalurkan kreatifitas anak-anak😎. Dan inilah hasilnya..

TADAAAAA

Selamat ulang taun Kakak Athar.. semoga makin sholeh, rajin shalat, berakhlak mulia, menjadi penyejuk hati orang tua, sayang adek dan kakak, semakin sabar, dan jutaan doa-doa baik dari kami. Aamiin.. we love you😘😘😘.


Merah Itu Aku
Jogja, 19 Juni 2019

Tuesday, June 18, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-6

Betapa rentanya aku, perjalanan kurang dari 4 jam aja langsung tepar😅😅. Seharian banyak tiduran. Kepala cenut-cenut, tapi tak ada tanda-tanda flu. Makan pun tak napsu. Padahal udah ada sambel yang biasanya menggoda selera.

Family project hari ini yang gampang-gampang aja. Berbagi kebahagiaan dengan membagi oleh-oleh ke security komplek, tetangga sebelah rumah, dan teman-teman sekolah kakak.
Kakak Zidan dapet tugas kirim ke tetangga sebelah, Kakak Athar bawa ke sekolah buat dibagi-bagi ke temen sekolahnya, dan Dek Lou kebagian ke bapak security😁. -- Kecerdasan emosional (kemampuan sosial) --

Sekian dan terima gaji.
Duh Gusti...aku butuh pijet😭😭😭


Merah Itu Aku
Jogja, 18 Juni 2019

Monday, June 17, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-5

Hari ini kami kembali ke Jogja. Tadi pagi rasanya berat harus meninggalkan rumah eyang Cilacap. Emang ya...manusia itu ga ada puasnya. Kemaren di Cilacap kangen ke Jogja, begitu mau ke Jogja, rasanya berat🤣🤣.
Bukan tanpa alasan, tapi karena Kakak Zidan keukeuh mau ditinggal di rumah Eyang😭😭. 
Tapi setelah aku bilang kalo minggu depan ke Cilacap lagi, akhirnya dia mau juga bareng-bareng ke Jogja. Dan hatiku langsung legaaa...😁.
Kalo jauhan sama Mr. Right aku sudah lulus, tapi kalo jauhan sama anak, aku lemah😔😔.

Family project hari ini, bagaimana melakukan perjalanan panjang tanpa huru hara.
Sebelum kami berangkat, anak-anak sudah diberitahu bahwa perjalanan ini bebas huru hara. Tanpa bertengkar, rebutan, atau saling ledek.
Ternyata di tengah perjalanan, kakak Zidan mengeluh sakit perut dan badannya agak anget. Meskipun tidak rela, Kakak Athar merelakan wilayah tempat duduknya untuk tiduran kakaknya -- Kecerdasan emosi (empati) --
Tak tega melihat Kakak Athar dijajah wilayahnya, akhirnya aku bertukar tempat. Kakak Zidan tidur di kursi depan, samping ayahnya, sedangkan aku di belakang bareng Kakak Athar dan Dek Lou. Kakak Athar pun bisa tidur selonjoran tanpa rebutan sama kakaknya😁.

Alhamdulillah perjalanan kali ini bisa tanpa huru hara. Didukung juga dengan kondisi Kakak Zidan yang kurang sehat, jadi ga gitu goda-goda adek-adeknya😅😅. Perjalananpun terasa lebih tentram😌.

Etapi begitu sampe di rumah, Kakak Zidan langsung semangat main bareng tetangga sebelah. Dan langsung lupa sama sakitnya😅.


Merah Itu Aku
Jogja, 17 Juni 2019

Sunday, June 16, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-4

Pagi tadi, jalan-jalan seperti kemaren. Tapi pulang cepat karena ada insiden Dek Lou hampir dipatuk ayam😅😅.

Sorenya, kami (aku dan Dek Lou) jalan- jalan berdua saja. Di rumah eyang sedang ada arisan. Biasanya Dek Lou jalan-jalan sore bareng Eyang Putri.

Seperti biasa, Dek Lou menyebutkan semua benda yang dia tau dan lihat di sepanjang perjalanan. Semut (amut), cicak, ayam, kucing (eyong), belalang (alalang), cabe (abe), air (ai), ayunan (ayun-ayun), sapu (apu), dan beberapa kata kerja 🤩. Alhamdulillah semakin hari, kosa kata Dek Lou semakin banyak -- Kecerdasan intelektual (bahasa) --

Dek Lou sempet naik jeep. Kemudian main ayunan bentar. Ketemu beberapa eyang, Dek Lou minta salim. Kemudian saat mau pergi melanjutkan perjalanan, Dek Lou dadah-dadah. -- Kecerdasan emosional (ketrampilan sosial) --

Tadi Dek Lou ketemu kucing yang biasanya, kemudian ngejar-ngejar sampe masuk ke halaman rumah tetangga. Duh, aku pun deg-degan dan berdoa semoga kucingnya ga ketangkep. Karena aku masih geli sangat🥴🥴.

Ah iya... beberapa hari belakangan ini, Dek Lou udah bisa panggil 'bunda' meskipun kadang masih panggil 'emaah'🤣🤣. Entah dapet panggilan 'emaah' dari mana. Mengingat kakak-kakaknya panggil 'bunda' semua 😅.
Setelah dengan fasih memanggil 'ayah' dan 'kakak', kemudian dilanjutkan dengan 'eyang kakung (akuuh)' dan 'eyang putri (aputiii)', sekarang giliranku  yang dipanggil😍😍😍. Bahagia tak terkira. Ingin kuuwel-uwel Dek Lou😁😁.

Insya Allah besok kami pulang ke Jogja. Sementara ini, Kakak Zidan minta extend liburan di Cilacap karena emang liburan dia masih panjang. Tapi ga tau juga kalo besok berubah pikiran🤭.


Merah Itu Aku
Cilacap, 16 Juni 2019

Saturday, June 15, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-3


Alhamdulillah cuaca pagi tadi cukup kondusif. Kami bisa berjalan-jalan pagi lumayan lama hingga akhirnya mendung kembali menggelayut manja (dih...ini bahasanya apaan sih🤧).

Masih dengan project keluarga yang lumayan retjeh, biasa banget, dan agak pasrah dengan keadaan, hari ini masih olah raga bersama anak-anak😁. 

Dek Lou sempat bermain ayunan di rumah tetangga. Setelah selesai dan melanjutkan perjalanan, dia beberapa kali menggoyang-goyangkan tubuhnya sambil bilang 'ayunn...ayunn...' 🤣🤣🤣 -- Kecerdasan Intelektual (kinestetik tubuh dan bahasa) --
Dek Lou emang selalu aktif menggerak-gerakkan tubuh dan berbicara hampir sepanjang hari. Entah kenapa energinya begitu awet😅.

Di tengah perjalanan, anak-anak mampir ke garasi terbuka punya tetangga yang lain. Mereka naik jeep koleksi tetangga eyang yang terekspos secara nyata seperti mengikhlaskan untuk dinaiki anak-anak😅😅. Jaman Kakak Zidan dan Kakak Athar seusia Dek Lou, jeep-jeep itu merupakan salah satu tempat favorit😆. Ternyata Dek Lou suka juga naik jeep. Sempat terjadi huru-hara saat Kakak Zidan agak memaksa untuk menggeser Dek Lou dari kursi pengemudi😄😄. Tapi akhirnya Kakak mengalah. -- Kecerdasan Emosi (Kemampuan mengenal emosi orang lain) --

Setelah langit mulai mendung, kami kembali pulang. Saat memasuki rumah, Dek Lou mengucap salam dengan keras, mengikuti kakak-kakaknya 'Ikuumm...' (maksudnya Assalamualaikum). -- Kecerdasan Spiritual --
Ah, jadi inget saat minggu lalu kami masuk sebuah minimarket. Dengan lantang, Dek Lou mengucap salam saat melewati pintu masuk. Dia baru berhenti mengucap salam setelah Mba penjaga kasir menjawab salamnya. Untungnya Dek Lou ga serta merta melepas sandal saat masuk minimarket itu🤣🤣🤣🤣.


Merah Itu Aku
Cilacap, 15 Juni 2019

Friday, June 14, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-2

Pagi tadi langit cukup mendung. Nampaknya hujan akan kembali turun. Bau tanah basah masih tercium, sisa hujan semalam hingga subuh tadi. Benarlah, tak lama setelah Dek Lou keluar rumah, gerimis mulai turun. Akhirnya Dek Lou kembali pulang setelah sempat bertemu dengan teman sebayanya.
Kegiatan olah raga bersama pagi tadi pun tidak berhasil dilaksanakan. Dan kami duduk di dekat kolam ikan sambil melihat hujan yang turun. Kegiatan olahraga bersama pun berubah menjadi mengamati hujan😁.

Hari ini Dek Lou bertemu dengan Faiz, cucu tetangga rumah Eyang yang lahir beberapa bulan sebelum Dek Lou. Dek Lou memanggilnya 'Kakak' dan dia tampak akrab dengan teman barunya. -- Kecerdasan Intelektual (bahasa) dan Kecerdasan Emosional (kemampuan sosial).

Dek Lou mengamati hujan yang turun. Mengucapkan 'hujan', 'air', dan 'basah'. Masih belum sempurna pengucapannya, tapi sudah mulai jelas🤩. --Kecerdasan Intelektual (bahasa dan logika).

Semoga cuaca besok pagi mendukung kegiatan olah raga kami. Aamiin😘😘.

Merah Itu Aku
Cilacap, 14 Juni 2019

Thursday, June 13, 2019

Family Project (Meningkatkan Kecerdasan) Hari ke-1

Memikirkan tantangan Meningkatkan Kecerdasan Anak melalui Family Project di lokasi permudikan memang cukup memusingkan. Awalnya mau mengajak Kakak Zidan dan Kakak Athar untuk berdiskusi. Tapi karena mereka menginap di rumah sepupunya sejak kemaren, akhirnya aku putuskan sendiri saja, yaitu berolah raga  bersama (jalan-jalan keliling komplek rumah eyang😅). 

Jangan dibayangkan lokasi permudikan ini berada di dekat pegunungan atau sawah yang terhampar luas. Memang di belakang rumah eyang ada sawah yang pernah begitu luas, sebelum bangunan-bangunan itu berdiri di sana. Proyek pembangunan RSUD dan beberapa bangunan milik pemerintah dan swasta yang gencar dilakukan beberapa tahun belakangan ini, mematikan sawah-sawah yang ada di belakang sana.
Malah bisa dibilang, rumah kami di Jogja lebih cocok untuk dijadikan lokasi permudikan karena suasananya lebih 'dapet'🤭.

Sebenarnya rumah eyang dekat dengan pantai. Tetapi tidak cukup dekat untuk ditempuh dengan berjalan kaki oleh anak-anak. Biarlah besok ke pantai saat Mr. Right akan menjemput kami kembali ke Jogja. Terlalu optimis bagiku jika membawa anak-anak ini ke pantai tanpa ayahnya🤣🤣.

Mari kembali ke Family Project, berolah raga bersama akan menjadi salah satu cabang dari project 'KELUARGA SEHAT, CERIA, DAN GEMBIRA'
Menyesuaikan dengan lokasi kami saat ini, kami akan melakukan olah raga bersama. Ke depannya, kami akan melakukan banyak hal untuk menunjang hidup sehat keluarga, dengan ceria dan gembira.
Aku pikir, project ini cukup relevan dilakukan setelah lebaran begini karena aku dan Mr. Right pada khususnya, amat sangat membutuhkan olahraga untuk memecah lemak-lemak hasil ngopor selama beberapa hari setelah Ramadhan berakhir🤣🤣.

Dengan family project ini, aku berharap dapat meningkatkan kecerdasan anak-anak, selain meningkatkan kualitas kesehatan tentunya. Beberapa kecerdasan yang dapat diasah antara lain:

1. Kecerdasan Intelektual
- Kecerdasan bahasa: dapat ditingkatkan dengan pengenalan dan pengucapan nama hewan dan tumbuhan di sepanjang jalur jalan-jalan kami. Cocok untuk meningkatkan kemampuan bahasa Dek Lou yang sedang dalam tahap belajar mengucapkan kata dengan jelas dan lengkap.
- Kecerdasan kinestetis-tubuh: anak-anak berlatih mengontrol gerakan tubuh.

2. Kecerdasan Emosional
- Kecerdasan memotivasi diri sendiri: melatih anak-anak untuk meningkatkan motivasi berolah raga
- Ketrampilan sosial: melatih anak-anak berinteraksi dengan orang lain yang ditemui sepanjang jalur jalan-jalan kami.

3. Kecerdasan Spiritual
Mengenalkan ciptaan Allah dan bersyukur atas nikmat sehat yang kita terima.

4. Kecerdasan Menghadapi Tantangan
Tantangan yang mungkin dihadapi adalah rasa malas dan lelah. Dengan olah raga bersama, diharapkan anak-anak dapat menghadapi tantangan yang ada.

Selamat membuat family project untuk keluarga tercinta dan rasakan bagaimana dampaknya bagi kebahagiaan keluarga 😘😘.


Merah Itu Aku
Cilacap, 13 Juni 2019

Wednesday, June 12, 2019

Pulang

Sejak kami pindah rumah ke Jogja bagian Sleman, aku tidak pernah ingin pergi berlama-lama meninggalkan rumah. Benarlah bahwa Jogja memang ngangeni. Selalu meminta kami untuk kembali pulang. Ketika liburan usai dan mengharuskan kami kembali ke Jogja, rasanya begitu bahagia akan pulang.

Berbeda ketika kami masih tinggal di Jakarta. Setiap liburan hampir usai, aku stres karena harus kembali pulang. Entah karena pekerjaan atau karena lokasi tempat kami pulang. 

Liburan di Cilacap memang bikin happy (dan malas🤭), tapi terlalu lama meninggalkan Jogja rasanya tak rela.

Aahhh....Jogja, aku rindu.....😔😔😔


Merah Itu Aku
Cilacap, 12 Juni 2019

Tuesday, June 11, 2019

Ngapak 'in

Sebagai rakyat Republik Ngapak negara bagian Plat R, bahasa ngapak merupakan bahasa yang sangat dekat dengan telinga kami (aku dan Mr. Right). Dalam bahasa sehari-hari, aku dan Mr. Right sering ber'ngapak' ria, tapi tidak dengan anak-anak. Bahasa dengan anak-anak menggunakan bahasa Indonesia dengan sisipan bahasa tak baku disertai sedikit bahasa ngapak dan bahasa Jawa bagian Sleman😌. 

Semenjak bahasa ngapak go nasional, anak-anak jadi seneng berbahasa ngapak meskipun dengan logat Jogjanya. Awalnya justru dari temen-temen sekolah yang mengenalkan bahasa itu, gara-gara nonton sebuah serial sitkom di salah satu stasiun televisi nasional. Anak-anak yang lebih sering nonton kartun jadi ribut pengen nonton sitkom itu juga. Aku agak khawatir kalo-kalo sitkom itu ga layak tonton buat anak-anak. Ternyata waktu nonton, lucu juga😅😅.

Settingnya di negara bagian Plat AA. Ada beberapa kata yang berbeda dengan bahasa negara bagian Plat R. Tapi secara logat bahasa, hampir sama persis. Jadilah anak-anak makin sering berbahasa ngapak meskipun sepotong-sepotong🤭🤭. Lucu banget dah mereka itu... aku yang orang asli Republik Ngapak aja sampe ketawa kalo denger mereka berbahasa ngapak dengan logat setengah Jogja..

'Ora kaya kuwe, Ilham....'
'Nang kene, mbog...'
😅😅😅


Merah Itu Aku
Cilacap, 11 Juni 2019

Monday, June 10, 2019

Liburan

Salah satu perlengkapan yang aku bawa mudik adalah alat dan bahan crafting😆😆. Buatku, liburan panjang tanpa bawa perlengkapan crafting akan terasa kurang. Meskipun sampe seminggu liburan, perlengkapan crafting belum sekalipun aku keluarkan dari tasnya. Tapi kalo aku lupa bawa, rasanya bete luar biasa. Seakan-akan, aku rugi waktu karena ga bisa menghasilkan satu karya pun saat liburan😅.

Mungkin perlengkapan crafting saat liburan buatku, seperti kamera bagi pecinta fotografi, atau buku bagi pembaca addict. Sangat penting, dan terasa kurang saat tidak ada, bahkan sering kali menimbulkan perasaan kesal tak berkesudahan.

Sebelum berangkat mudik, aku sempat galau memutuskan akan membawa peralatan yang mana antara benang-benang rajut atau tali macrame. Atas saran Mr. Right, akhirnya aku bawa semuanya😆😆.

Liburan paling mengasikkan buatku adalah berselancar di pinterest untuk mencari ide kemudian menduplikasi dengan improvisasi😌😌. Rasanya sebahagia khalayak yang kalo liburan suka mengeksplore tempat-tempat wisata baru dan seru. Seseru dan sebahagia itu liburan aku meski tanpa keluar rumah😆.

Liburan adalah tentang bagaimana kita meraih kebahagiaan. Tapi memang aku pun tetap jalan-jalan ke luar juga sih...demi kebahagiaan anak-anak yang energinya berlebihan😁😁.


Merah Itu Aku
Cilacap, 10 Juni 2019

Sunday, June 9, 2019

Seragam

Sebelum menikah, aku jarang sekali memakai dan mempunyai seragam keluarga. Mungkin karena bapak dan ibu bekerja dengan baju seragam, jadi lebih suka berpakaian bebas ketika bersama keluarga. Tapi entahlah.. yang aku tau, bapak memang tidak begitu hepi ketika harus memakai seragam keluarga😅.

Bahkan ketika aku menikah, kakak dan adikku pakai baju yang berbeda. Buatku yang sudah terbiasa, tentunya hal itu bukan masalah. Toh pernikahan kami tetap berlangsung, sah secara agama dan negara😌😌.
Apakah saat itu aku menginginkan kakak dan adikku berseragam? Terus terang, aku ga kepikiran. Terserah mereka mau pake baju apa, yang penting ada ketika aku menikah😎😎😘.

Ini kostum kakak dan adek waktu aku menikah. Kemeja dalemnya beda warna 😁

Ini kostum kakak dan adek saat malam midodareni. Beda juga😁

Kalo acara nikahan aja ga pake seragam keluarga, apalagi lebaran, yekan... udah pasti kami ga pake seragam keluarga😆. 
Pernah suatu hari saat kami ada halal bi halal keluarga besar dari ibu, kami memakai seragam keluarga. Yang terjadi adalah, bapak yang mengomentari seragam keluarga kami sepanjang perjalanan. Bukan komentar bajunya, tapi seragamnya 🤣🤣🤣.

Setelah menikah, aku sering punya dan memakai seragam keluarga. Karena keluarga dari Mr. Right, hobi sekali berseragam. Entah karena alasan apa. Mungkin biar bagus difoto😁. Sebagai anggota keluarga baru, aku manut-manut aja. Buatku ga ada masalah. Mau pake seragam, ga pake seragam, aku tetap anggota keluarga. Yaiyalah😅.

Tapi beberapa kali lebaran, aku jadi menyengajakan bikin seragam keluarga. Biar cepet aja sih menurutku. Jadi ga perlu mikirin, si kakak mau dibeliin baju yang mana, adek yang mana, bunda yang gimana, ayah yang apa😆. Biar kalo foto keluarga atau pas silaturahmi ketauan yang sekeluarga yang mana😁. Dan seragam keluarga juga efektif buat mengatasi kegalauan saat kondangan. Biar ga bingung mau pake baju apa🤭.

Lebaran tahun ini, keluarga kecil kami ga bikin seragam. Karena saat ini kami sedang dalam tahapan decluttering barang-barang, termasuk baju. Kami juga masih punya baju yang baik untuk sholat ied. Kakak Zidan dan kakak Athar baru dibeliin baju koko sama eyangnya sebulan sebelum lebaran. Selain itu, aku baca status seorang selebgram yang anaknya menolak dibuatkan seragam keluarga karena beberapa bulan sebelum lebaran, dia sudah dibelikan baju, dan tanpa seragam keluarga, orang-orang udah tau, dia mirip siapa wajahnya🤩🤩.

Tapi taun ini aku tetap punya seragam dari keluarga Mr. Right😁. Bukan buat sholat ied, karena kami sholat ied di Cilacap, tapi buat silaturahmi, jalan-jalan, dan foto-foto😎😎😎.

Kalo kamu, termasuk tim seragam keluarga atau tim baju bebas?😉😉


Merah Itu Aku
Cilacap, 9 Juni 2019

Tuesday, June 4, 2019

Ketupat Lebaran

Sudah menjadi tradisi di keluarga kami, setiap Idul Fitri, Bapak dan Ibu membuat ketupat dari janur kelapa. Sepanjang ingatanku, mereka lebih sering membuat kulit ketupat sendiri dibanding beli jadi. Mungkin dari sisi kepuasan lebih dapet ya😁. Pun lebaran tahun ini. Di rumah sudah tersedia beberapa janur kelapa.

Selama bertahun-tahun, aku pengen ikutan bikin kulit ketupat. Dan baru tahun ini aku berhasil bikin. Meskipun dengan beberapa kali bongkar. Yiey!!! Akhirnya aku berhasil bikin juga. Karena lama banget baru bisa, aku cuma bikin 3 kulit ketupat dari 22 kulit ketupat yang ada😅.


Trus ketupat pertama yang berhasil aku bikin, aku foto buat background gini🤭🤭. Dan baru ketauan kalo jumlah anyamannya kurang🤣🤣. Tak apalah ya... yang penting sempet difoto😆.

Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1440 H. Taqabalallahu minna wa minkum. Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah, dan semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan di tahun depan. Aamiin.


Merah Itu Aku
Cilacap, 4 Juni 2019

Monday, June 3, 2019

Ganteng

Akhir-akhir ini, Dek Lou suka banget menyebut dirinya ganteng. Tiap pake topi, peci, helm, atau apa pun yang bisa dia pake menutup kepalanya. Dia ucapkan kata "(G)a(n)teng" dengan bahagia, tanpa ada intonasi sombong😅.
Jadi inget waktu Kakak Athar dibilang ganteng, dia bilang dengan datar, "Memang" 😆😆😆.

Kemaren, waktu perjalanan kami mudik, Dek Lou mendapati topi di dalam dashbord. Kemudian dia memekik dengan girang "(G)a(n)teng".
Adegan selanjutnya adalah, aku dan Mr. Right saling bertatapan "Jangan-jangan... Dek Lou ngira semua yang bisa ditaruh di kepala disebut ganteng"🤣🤣🤣
Yaaa...pantesan aja setiap abis naruh sesuatu di kepala, dia selalu mengucapkan "(G)a(n)teng"😁😆

Kami pun tertawa prihatin dan meluruskan perihal kata ganteng dan topi kepada Dek Lou supaya tidak semakin tersesat😅😅😅.


Merah Itu Aku
Kebumen, 3 Juni 2019

Sunday, June 2, 2019

Persiapan Mudik

Di saat temen-temen udah mudik, kami belum juga bergerak meninggalkan Jogja😆. Padahal yang mudik-mudik ke Jogja udah nyampe. Gantian lah...biar Jogja ga terlalu penuh🤭.

Kami rencana mudik sore ini. Buka dan sahur di Kebumen, rumah orang tua dari Mr. Right, kemudian besok dilanjut ke Cilacap. Lebaran tahun ini, insya Allah giliran di Cilacap😊.
Ternyata Mr. Right mendadak harus jaga posko, sehingga kami berangkat menjelang sore. Maghrib masih di jalan🤧🤧.

Persiapan barang bawaan udah dimulai dari semalem. Sebelumnya, aku buat list barang yang mau dibawa. Tiap ada barang yang keinget harus dibawa, aku catat di list barang. Dan akhirnya list bertambah panjang😆😆.

Selamat berlibur semuanya... selamat mudik bagi yang merayakan🥰😘


Merah Itu Aku
Kebumen, 2 Juni 2019

Saturday, June 1, 2019

Life Mapping


Sesungguhnya, ini adalah tugas dari kuliah online @bengkel_diri dengan due date 11 April 2019😅😅. Ternyata memang mikir banget bikin life mapping. Harus disesuaikan dengan usia anak-anak juga untuk membuat rencana-rencana beberapa puluh tahun mendatang.

Apa sih life mapping itu?

Life mapping adalah teknik pemetaan dengan pemanfaatan seluruh otak, melalui hasil perenungan-perenungan penting yang mendalam, kemudian dituangkan dalam sebuah gambar/peta tentang langkah-langkah untuk mencapai tujuan hidup.

Tujuan dari membuat life mapping:
1. Modal dasar melangkah
2. Sebagai guide line
3. Analisa kegagalan
4. Menentukan skala prioritas
5. Pendayagunaan potensi
6. Koreksi diri

Setelah membuat life mapping, kita harus melakukan action untuk mencapai tujuan dari perencanaan yang telah kita petakan. Beberapa action yang bisa kita lakukan untuk mendekatkan kita pada tujuan:

1. Perbaiki ibadah
Seperti yang tertuang dalam QS. Al Baqarah: 153, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Perbaiki shalat dengan lebih khusu'. Selain itu, tambah dengan ibadah lain, misalnya puasa.

2. Perbaiki relasi dengan orang tua
Doa orang tua yang ikhlas untuk anak yang berbakti, akan diijabah oleh Allah. Dan ridho Allah tergantung ridho orang tuanya.

3. Bersahabat dengan orang-orang shaleh dan sukses
Agar kita ikut bersemangat, sabar, pantang menyerah, dan rajin mendatangi majelis ilmu.

4. Giat mengupdate ilmu
Agar kita tidak tertinggal jauh, karena ilmu berkembang sangat cepat.

5. Sedekah
Sedekah dapat memupuk rasa syukur dan berbagi kebahagiaan, serta membuat kita tidak sombong.

Semoga dengan membuat life mapping, kita dimudahkan dalam mencapai tujuan hidup. Aamiin.


Merah Itu Aku
Jogja, 1 Juni 2019


Referensi: Materi kuliah online @bengkel_diri bersama Ummu Balqis.