Hari ini kami kembali ke Jogja. Tadi pagi rasanya berat harus meninggalkan rumah eyang Cilacap. Emang ya...manusia itu ga ada puasnya. Kemaren di Cilacap kangen ke Jogja, begitu mau ke Jogja, rasanya berat🤣🤣.
Bukan tanpa alasan, tapi karena Kakak Zidan keukeuh mau ditinggal di rumah Eyang😭😭.
Tapi setelah aku bilang kalo minggu depan ke Cilacap lagi, akhirnya dia mau juga bareng-bareng ke Jogja. Dan hatiku langsung legaaa...😁.
Kalo jauhan sama Mr. Right aku sudah lulus, tapi kalo jauhan sama anak, aku lemah😔😔.
Family project hari ini, bagaimana melakukan perjalanan panjang tanpa huru hara.
Sebelum kami berangkat, anak-anak sudah diberitahu bahwa perjalanan ini bebas huru hara. Tanpa bertengkar, rebutan, atau saling ledek.
Ternyata di tengah perjalanan, kakak Zidan mengeluh sakit perut dan badannya agak anget. Meskipun tidak rela, Kakak Athar merelakan wilayah tempat duduknya untuk tiduran kakaknya -- Kecerdasan emosi (empati) --
Tak tega melihat Kakak Athar dijajah wilayahnya, akhirnya aku bertukar tempat. Kakak Zidan tidur di kursi depan, samping ayahnya, sedangkan aku di belakang bareng Kakak Athar dan Dek Lou. Kakak Athar pun bisa tidur selonjoran tanpa rebutan sama kakaknya😁.
Alhamdulillah perjalanan kali ini bisa tanpa huru hara. Didukung juga dengan kondisi Kakak Zidan yang kurang sehat, jadi ga gitu goda-goda adek-adeknya😅😅. Perjalananpun terasa lebih tentram😌.
Etapi begitu sampe di rumah, Kakak Zidan langsung semangat main bareng tetangga sebelah. Dan langsung lupa sama sakitnya😅.
Merah Itu Aku
Jogja, 17 Juni 2019
No comments:
Post a Comment