Tanggal 16 Agustus 2020 adalah hari ulang tahun pernikahan Bapak dan Ibu yang ke-40 tahun. Uwaaawww... udah lama ya.. ya iyalah... usia anak pertama mereka aja udah 39 tahun. Dan bentar lagi, aku 37 tahun. Uhuk..tua.. eh dewasa.
Melihat interaksi Bapak dan Ibu, terkadang membuatku tersenyum, kadang juga membuatku mengernyitkan dahi. Hihi... mereka begitu menerima keadaan satu sama lain. Peristiwa yang mengesalkan, kerap kali berubah menjadi tawa yang berderai ketika diceritakan kembali. Mungkin begitulah hubungan yang dewasa. Tapi memang ternyata, semua butuh proses yang tidak instan. Ada air mata dan rasa kesal, berpuluh tahun sebelumnya.
Perlakuan Bapak ke Ibu, sering membuat orang lain iri. Dari iri yang berupa pujian, hingga iri yang nyinyir. Baik yang menyampaikan secara terus terang, maupun yang sembunyi-sembunyi. Hihi... bahkan di kehidupan nyata, ada lho yang begini.
Bapak memang sangat ringan tangan dalam membantu Ibu. Mungkin itu yang bikin orang iri dalam segala bentuknya. Siapa sih yang ga seneng dimanjain suami? Semua pekerjaan rumah tangga yang bisa diselesaikan Bapak, pasti akan diselesaikannya. Pengen kan? π
Bapak melakukan itu semua bukan karena Ibu ga bisa melakukannya lho ya... pun bukan karena Ibu malas. Tapi memang begitulah Bapak.
Bertahun yang lalu, ketika mereka berdua masih disibukkan oleh pekerjaan masing-masing, Ibu masih memasak (meskipun ada ART saat itu). Ga sering, tapi bukan berarti ga pernah. Aku inget karena setiap bantuin Ibu masak, aku selalu dicela π. Dari yang salah ngiris sampai yang kelamaan nyiapinnya. Hihi... sepertinya ini cikal bakal aku malas memasak. Karena di mata ibu kala itu, bantuanku tak pernah berharga. Dulu sedih.. tapi kalo sekarang udah bisa aja. Ternyata bukan cuma aku yang merasakannya. Temen-temen perempuanku pun sering dikata-katain emaknya saat bantuin masak di masa kecilnya. Bahagia...ternyata aku tak sendiriπ.
Kembali ke hubungan Bapak dan Ibu π. Konon ceritanya, pada awal menikah, Ibu yang mengajari Bapak membaca Al Quran dengan baik dan benar. Oh iya, Ibu pernah menjadi guru agama Islam di beberapa SD sebelum akhirnya menjadi pengawas. Ibu pula yang dengan sabar membuat Bapak lebih rajin beribadah. Dan sekarang, Bapak malah lebih giat belajar Al Qur'an, lebih rajin ke masjid, dan mengikuti kajian. Masya Allah... kalo inget cerita mereka di masa lalu, aku selalu salut pada kesabaran Ibu menghadapi Bapak.
Hoho... jangan dikira kalo Bapak jaman dulu sudah semanis ini kepada Ibu. Tentu tidak, Del Piero... semua membutuhlan proses panjang nan berliku. Penuh cucuran air mata.
Namun, kesabaran mereka berdualah yang membuat mereka mencapai kehidupan saat ini. Kesabaran Ibu menghadapi Bapak, pun sebaliknya.
Baik buruknya seorang suami, pasti ada pengaruh dari istri. Jika saat ini kamu merasa suamimu begini begitu, bersabarlah, berusahalah, berdoalah, dan tetaplah bersyukur. Suatu saat, kamu akan mengambil hasil dari semua yang telah kamu usahakan.
Selamat ulang tahun pernikahan yang ke-40, Bapak dan Ibu. Semoga cinta kalian abadi hingga surga. Aamiin...
Merah Itu Aku
Jogja, 17 Agustus 2020
No comments:
Post a Comment