Pada pekan ketiga kuliah Bunda Cekatan, kami diminta untuk menemukan cara belajar. Semakin lama, jurnal kuliah Bunda Cekatan semakin membuatku berpikir. Bener ga yah pilihanku? Apa memang ini yang aku butuhkan?
Kegalauan-kegalauan itu masih saja datang karena begitu banyak ilmu yang ingin aku pelajari. Namun, setelah mendengarkan materi dan sesi tanya jawab dengan Kunang-Kunang Farda (ah, kembaranku yang terpisah jauh dan baru sekali ketemu langsung ðŸ¤), akhirnya aku mulai meyakinkan diri, ya, inilah yang akan aku dalami selama kuliah di Bunda Cekatan.
Ada hal yang aku pegang, bahwa setiap orang memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Bahkan ketika ilmu yang dibutuhkan sama pun, tujuan belajarnya bisa saja berbeda.
Selain itu, dalam belajar sesuatu, kita harus fokus dan jangan silau dengan apa yang sedang dipelajari orang lain. Yakinlah dengan apa yang sudah kita putuskan. Ga perlu merasa kurang kece dari orang lain.
Untuk mengisi jurnal telur oranye, kami harus melihat kembali jurnal telur merah (#lacaktrampilmu) yang berisi ketrampilan penting dan mendesak, yang perlu dikuasai untuk mendukung kekuatan pada telur hijau.
Ada lima ketrampilan yang aku tulis di telur merah:
1. Manajemen waktu.
2. Self healing.
3. Food preparation.
4. Komunikasi produktif.
5. Pengelolaan keuangan.
Dari telur merah itu, aku akan menemukan cara belajarku dengan mengisi jurnal telur oranye. Ohiya, agar aku lebih fokus, maka aku akan ambil dua ketrampilan dari telur merah, yaitu manajemen waktu dan food preparation. Kedua ketrampilan ini yang paling aku butuhkan untuk saat ini.
Mari kita isi jurnal telur oranye 💕💕
Tujuan Belajar
Apa sih alasan terkuat, kenapa aku harus menguasai ketrampilan di telur merah? Sebenarnya, aku sudah tuliskan alasan-alasan pada jurnal telur merah. Tapi karena aku memutuskan untuk fokus pada dua telur merah saja, maka akan aku tulis big strong why-nya di sini.
Menemukan strong why, merupakan langkah awal yang perlu kita lakukan agar dapat membuat kita tetap on tract dalam belajar. Ketika suatu saat kita oleng, galau, ingin berhenti, atau merasa lelah, maka dengan melihat strong why yang pernah kita tuliskan, kita akan kembali bersemangat untuk belajar.
Alasan terkuat sehingga aku harus menguasai ketrampilan manajemen waktu dan food preparation:
1. Aku ingin hidup seimbang antara dunia dan akherat.
2. Aku ingin menggunakan waktu dengan produktif.
2. Aku ingin bersikap adil terhadap diri sendiri, anak-anak, dan suami.
3. Aku ingin menyiapkan hidangan sehat, mudah, dan cepat untuk keluarga di rumah.
Ilmu yang Diperlukan
Untuk mencapai tujuan tersebut, aku membutuhkan ilmu:
1. Bullet journal method untuk meningkatkan produktivitas.
Agak tricky sih pemilihan bullet journal ini. Karena dalam bullet journal kita dapat memasukkan apa saja yang kita inginkan. Tapi kali ini, aku akan fokus pada metode bullet journal. Karena dengan metode ini, insya Allah dapat membantu banget dalam langkah-langkah selanjutnya.
Aku sudah memakai metode bullet journal selama dua tahun lebih. Tapi aku merasa belum maksimal dalam memanfaatkan fitur-fitur yang ada.
2. Seluk beluk food preparation.
Sumber Ilmu
1. Buku Ryder Carroll tentang Bullet Journal Method
2. Praktisi Bullet Journal.
Ada beberapa blogger yang aku ikuti tulisannya tentang Bullet Journal. Semoga diberi kemudahan untuk dapat berguru secara langsung.
3. Buku food preparation.
Jujur saja, untuk food preparation ini, aku masih meraba-raba. Semoga seiring berjalannya waktu, aku akan menemukan secercah cahaya menuju ke sana.
4. Praktisi food preparation.
Cara Belajar
Sebagai orang yang dominan visual, aku memilih beberapa cara belajar yang mengandalkan pengelihatan dibanding pendengaran.
1. Membaca buku
2. Blog walking
3. Menonton video di youtube
4. Bertanya langsung pada praktisi
5. Praktek
Aha... aku memantapkan diri untuk fokus belajar dua hal ini, untuk enam bulan ke depan 💪💪
Alhamdulillah, aku sudah menemukan dua telur oranye. Semoga dimudahkan dan dilancarkan dalam belajar 💪💪.
Merah Itu Aku
Jogja, 27 Januari 2021
No comments:
Post a Comment