Hari ini, anak-anak udah mulai semester baru. Kegiatan hingga empat hari ke depan adalah orientasi siswa secara daring menggunakan platform google meet. Lama pertemuan hanya dua jam, dengan istirahat selama lima belas menit. Namun karena hanya berhadapan dengan layar, mereka sudah tampak lelah dan bosan.
Mungkin, di banyak sekolah lain, kegiatan pembelajaran menggunakan google meet atau zoom cloud meeting sudah dilakukan sejak awal pandemi. Tidak demikian dengan sekolah anak-anak. Pertimbangan tentang latar belakang orang tua siswa yang memiliki gap terlalu lebar, membuat pihak sekolah menggunakan cara-cara konvensional di awal-awal pembelajaran daring. Pihak sekolah begitu fleksibel dalam hal waktu belajar, cara pengumpulan tugas, dan jenis interaksi yang dipilih.
Pertimbangan kedua orang tua murid yang harus bekerja, menyebabkan sulit menentukan waktu untuk melakukan video conference. Beberapa kali, pertemuan secara daring dilakukan sore hari. Dan memang tidak semua anak mengikuti.
Mengingat anak-anak masih SD, memang tidak disarankan untuk meninggalkan mereka dengan gadget tanpa pengawasan. Bukannya tidak percaya, hanya berjaga-jaga.
Pada akhirnya, di awal pembelajaran semester genap ini, pihak sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran dengan video conference dengan waktu yang sudah ditentukan. Pastilah pertimbangan sudah dipikirkan secara matang. Pihak sekolah masih memberikan keringanan bagi anak yang tidak bisa mengikuti kegiatan menggunakan google meet dengan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Sejujurnya, sebagai orang tua dengan dua anak SD, aku lebih suka jika waktu belajar sudah ditentukan dengan pasti. Adanya pertemuan daring menggunakan google meet sudah sangat membantu untuk membuat anak-anak lebih disiplin dan bertanggung jawab. Aku pikir, pada usia SD seperti mereka, kesadaran untuk berdisiplin dalam kondisi seperti sekarang masih sangat kurang.
Anak-anak sudah terbiasa bertatap muka langsung dengan teman-temannya. Kondisi pandemi yang datang tanpa permisi, membuat semua pihak tidak siap. Tetapi, bagaimana pun juga, semua harus dihadapi dengan bijaksana. Meskipun banyak pihak yang dirugikan, hak belajar anak-anak harus tetap terpenuhi.
Perubahan strategi yang dilakukan oleh pihak sekolah anak-anak sudah sangat baik. Semoga ke depannya semakin baik lagi. Dan semoga pandemi ini segera berlalu agar semua dapat kembali berputar sebagaimana mestinya. Aamiin…
Pembagian wilayan belajar:
Kakak Zidan di dalam kamar.
Kakak Athar di ruang tamu.
Merah Itu Aku
Jogja, 4 Januari 2021
No comments:
Post a Comment