Pages

Saturday, August 29, 2020

5 Alasan Kenapa Suka Macrame

Sudah tidak asing lagi dengan macrame kan? Beberapa saat yang lalu, aku sudah menuliskan tentang macrame secara singkat 😁. Silakan baca di sini jika berkenan 😌.



Aku mula berkenalan dengan macrame pada akhir tahun 2018. Saat itu, aku mengikuti workshop pertama yang diselenggarakan Rumah Belajar Crafting, Ibu Profesional Yogyakarta, setelah aku terdaftar sebagai salah satu membernya.

Workshop macrame dilaksanakan di deket rumah. Jadi, sayang banget kalau sampe terlewatkan. Lokasi jauhpun akan aku datangi kalo udah tertarik banget πŸ˜†. Apalagi aku begitu penasaran dengan segala hal yang berhubungan dengan crafting. Saat itu, macrame merupakan hal baru dan asing buatku.

Sebenarnya, saat workshop macrame Rumbel Crafting, aku dan teman-teman di Upload DIY Jogja juga sedang mempersiapkan workshop macrame di awal tahun 2019. Jadi, aku sekalian pemanasan dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Tapi memang saat itu adalah kali pertama, aku belajar macrame.

Lokasi workshop, adalah di galeri peralatan dan perlengkapan crafting, yang ternyata milik salah satu teman di komunitas Upload DIY Jogja. Merasa kebetulan? Tidak ada kebetulan yang terjadi, tanpa Izin Allah 😁. 

Banyak sekali hal-hal yang terjadi dalam proses belajar macrame. Belajar untuk pertama kalinya dalam suasana kekeluargaan dan penuh keceriaan, membuatku langsung jatuh cinta dengan kerajinan macrame.

Beberapa alasan, kenapa kamu bisa suka macrame:

1. Bahan dan alat

Bahan yang digunakan membuat macrame sangat sederhana dan minim. Dengan tali saja, kita bisa membuat macrame yang kece. Atau mau ditambah kayu dowel untuk gantungan? Atau mau pake ring kayu/besi/rotan? Sah-sah aja. Tapi hanya dengan tali pun, kamu sudah bisa menghasilkan macrame yang cantik.

Alat pendukung yang digunakan sangat sederhana. Kamu yang hobi crafting pasti punya. Gunting dan meteran.

Tampak lebih aman kan kalo bikin macrame sambil nemenin bocah kecil 😁. Abis gunting-gunting tali, segera simpen gunting di tempat yang aman, jauh dari jangkauan anak kecil. Selain bisa berbahaya untuk anak kecil, di tangan mereka, gunting juga bisa membahayakan macrame kamu 😁.

Tapi tetep ya... anak-anak kecil jangan ditinggalkan begitu saja dengan tali yang bergeletakan tanla pengawasan. Kita tidak pernah tahu, apa yang akan terjadi. 


2. Waktu yang fleksibel

Jika dibandingkan dengan jenis crafting yang sudah pernah aku coba, macrame adalah yang paling fleksible dalam waktu pengerjaannya. Kita bisa bikin macrame di jam kapan saja. Tidak perlu khawatir dengan suara yang dihasilkan. Kamu juga ga perlu sinar matahari untuk mendukung kegiatan membuat macrame 😌.


3. Bongkar pasang friendly

Jangan khawatir salah membuat ikatan. Karena macrame gampang banget dibongkar pasang. Tali yang sudah dibongkar dan dipasang kembali, tidak akan mengalami kerusakan. Macrame kamu akan tetap terlihat cantik meskipun mengalami beberapa kali bongkar pasang. Sabar dan tabah adalah koentji kalo merasa salah ikatan dan mau bongkar serta pasang ulang πŸ˜†.


4. Mengasah kreatifitas

Hanya dengan beberapa jenis ikatan yang kamu kuasai, kamu sudah bisa membuat macrame cantik nan menggemaskan. Kamu cukup kuasai simpul-simpul dasar. Asah kreatifitas dan imajinasimu, ciptakan karya macrame yang membuat orang lain berdecak kagum 🀩🀩🀩.


5. Hasil yang cantik

Kamu termasuk genk dekoratif atau fungsional? Kalo aku pribadi, lebih suka membuat macrame yang fungsional. Misalnya buat rak atau gantungan pot tanaman. Dengan macrame, kamu bisa membuat karya fungsional sekaligus dekoratif yang cantik.

Kalo kamu termasuk genk dekoratif, macrame menawarkan banyak macam keindahan yang dapat mempercantik ruanganmu.


Apakah kamu sudah tertarik mencoba macrame?


Merah Itu Aku

Jogja, 29 Agustus 2020

Tuesday, August 25, 2020

Baca Komik Virgo and The Sparklings di Webtoon

 

Pic from Kaori Nusantara (google)

Semingguan yang lalu, aku dapet notifikasi update Virgo and The Sparklings setelah beberapa saat hiatus. Aku belum pernah mengikuti komik ini sebelumnya. Notifikasi itu muncul karena aku mengikuti komik buatan Mba Anissa Nisfihani, yaitu My Pre Wedding dan Pasutri Gaje. Kebetulan, comeback nya barengan sama Pasutri Gaje season 3 (terakhir). Melihat nama Mba Annisa sebagai penulis ceritanya, akupun tergerak untuk membacanya.

Begitu baca episode pertama, aku langsung jatuh cinta banget sama cerita dan gambarnya. Komik ini mulai tayang di webtoon tanggal 6 Agustus 2017 (tanggal tayang prolog), dan aku baru seminggu yang lalu baca komik keren ini. Ah, ke mana aja aku? 🀣🀣

Virgo and The Sparklings sudah masuk season 3. Total cerita hingga season 2 mencapai 110 episode dengan rincian, 30 episode season 1 dan 80 episode season 2. Saking penasaran dan serunya cerita komik ini, aku sampe ngebut baca selama 3 hari aja 😱.


Orang-orang di belakang Virgo and The Sparklings

Kekerenan komik Virgo and The Sparklings tak lepas dari kerennya para pendukung di balik komik tersebut. Komik ini merupakan kolaborasi dari Annisa Nisfihani (story), Ellie Goh (art), dan Jan Mintaraga (pemilik cerita asli Virgo and The Sparklings dan perwakilan Bumi langit). Bumi Langit yang memegang lisensi Virgo and The Sparklings.

Aku cuma kenal Annisa Nisfihani yang sukses membuatku jatuh cinta pada tokoh dan cerita My Pre Wedding dan Pasutri Gaje (sequel My Pre Wedding). Gambar dan cerita yang dibuat Annisa Nisfihani kece banget. Salah satu penulis webtoon favoritku 😁.

Dari yang aku baca, Ellie Goh dan Jan Mintaraga juga orang-orang hebat di bidangnya. Ellie Goh sudah menjadi art design di beberapa komik (tapi aku ga ngikutin. Atau belom?πŸ˜†). Sedangkan superheroes buatan Bumi Langit juga unik karena selalu menyelipkan keragaman budaya Indonesia.


Cerita Virgo and The Sparkling

Virgo and The Sparkling merupakan nama band yang terdiri dari tiga orang gadis yang menyukai musik. Tokoh utama adalah Riani yang memiliki kemampuan melihat warna suara. Dia bisa melihat suara dengan nada lembut, penuh kejujuran, hingga suram. Semua dapat dilihat dengan warna yang berbeda. Riani merasa bahwa kemampuannya itu aneh, sehingga dia kurang bisa bersosialisasi dengan teman-temannya.

Suatu peristiwa, membawa Riani pada persahabatan bersama 2 orang gadis yang menyukai musik. Jalan perkenalan mereka tidak berjalan mulus. Tapi akhirnya, mereka bisa bersahabat. Mereka bertiga membuat band indie yang berjuang meraih popularitas. Awalnya mereka hanya mengunggah cover lagu penyanyi terkenal. Namun, saat mengikuti audisi, mereka menciptakan lagu sendiri.

Berbagai rintangan datang silih berganti membuat persahabatan mereka bertiga semakin erat. Konflik-konfliknya ga bertele-tele dalam menemukan penyelesaiannya. 110 episode tidak terasa membosankan. Cerita apik dan didukung dengan gambar yang memanjakan mata.

Selain cerita persahabatan, Virgo and The Sparklings juga dibumbui dengan kisah roman antara Riani dan sang kakak tingkat, Leo. Meskipun mereka sama-sama suka, tapi hingga 2 episode season 3 berjalan, Riani belum juga memberi jawaban atas ungkapan perasaan yang pernah disampaikan Leo. Etapi, interaksi mereka berdua sangat menggemaskan.

Pada komik ini, aku menemukan beberapa pelesetan istilah-istilah yang lucu banget. Misalnya saja, ada grup band terkenal yang bernama Rindu Band dengan Andik sebagai leader sekaligus vokalis. Sound familiar? πŸ˜†πŸ˜†. Atau ada juga media sosial tempat mereka mengunggah karya-karyanya. Loetube. Haha.. asli bikin ngakak. Dan masih banyak juga pelesetan-pelesetan kreatif yang bikin senyum-senyum bahkan ngakak tak terbendung🀣🀣🀣.


Para pemain Virgo and The Sparklings

Riani (Virgo)

Gadis yang kuliah semester awal ini, mempunyai kemampuan melihat warna suara. Melalui kemampuan itu, Riani bisa melihat suara yang keluar ketika bermain musik. Sehingga dia dapat mengatur permainannya agar nada-nada yang dihasilkan menjadi indah.

Selain itu, Riani juga mampu mengeluarkan listrik dan api dari warna suara yang dia kumpulkan dan dikendalikannya. Semakin lama, Riani bisa menguasai warna suara yang dia lihat.

Posisi Riani dalam band adalah sebagai vocal dan gitaris.


Monica (Camar)

Teman sekelas Riani, anak kos yang berasal dari Maluku. Pertama kali ketemu saat ospek. Monica secara tidak sengaja melihat Riani bernyanyi dan bermain gitar. Seketika itu juga, Monica menyampaikan keinginannya untuk mengajak Riani main band bersamanya.

Monica adalah anak kos yang menggantungkan hidupnya dari uang kiriman orang tuanya. Pada awalnya, dia tidak mendapat dukungan bermain band dari keluarganya.

Monica yang bertubuh paling mungil, memegang posisi drummer pada band Virgo and The Sparkling.


Ussy (Tira)

Gadis kaya, blasteran bule yang tampak jutek pada awalnya. Tetapi sebenernya Ussy sangat menikmati persahabatan bersama Riani dan Monica.

Saking kayanya, Ussy lah yang membiayai akomodasi Virgo and The Sparklings ketika melakukan audisi di Jakarta. Mereka tinggal di Surabaya.

Kehidupan Ussy yang bak sultan, sangat memudahkan band nya. Mereka latihan di rumah Ussy dengan perlengkapan band lebih baik dari studio sewaan.

Awalnya, Ussy juga tidak didukung bermain band oleh ayahnya. Seiring berjalannya waktu, ayahnya pun luluh. Diluluhkan oleh kegigihan Ussy dan campur tangan ibunya πŸ˜†.

Ussy berperan sebagai leader dan keyboardist. Dia yang cantik, kaya, dan memiliki intuisi dalam bermusik, ternyata suaranya fals. Haha... pinter banget deh pembuat komiknya kasih karakter. Tidak ada yang sempurna di dunia komik ini🀣.


Leo

Kakak tingkat Riani dan Monica. Pertama kali muncul saat ospek. Dia jahil banget. Tapi sebenernya perhatian.

Pernah mengungkapkan perasaan kepada Riani, yang belum mendapat jawaban.

Jago taekwondo dan menjadi pelatih Riani belajar bela diri.

Hingga 112 episode, kisah cinta antara Riani dan Kak Leo, belum juga mengalami kejelasan 😌.


Ganendra

Lelaki buta yang memiliki kemampuan misterius seperti Riani. Meskipun buta, Ganendra dapat melihat melalui suatu cara ketika dia sedang tidur.

Ganendra lah yang membantu Riani belajar menguasai kekuatannya.


Saswi

Ketua Virgorgeous (fandom Virgo and The Sparklings). Saswi adalah orang pertama yang mengetahui kekuatan Riani.


Andik

Leader Rindu Band yang songong, tetapi bisa bersikap profesional pada akhirnya.


Versi cetak dan layar kaca

Usut punya usut, ternyata Virgo and The Sparklings sudah release komik cetaknya. Diterbitkan oleh Gramedia. Tapi waktu aku baca reviewnya, banyak yang kecewa dengan komik cetaknya. Kebanyakan dari mereka, menilai bahwa adegan-adegan dalam webtoon lebih detail dan lengkap. 

Baru ada 1 buku. Semoga ke depannya lebih baik lagiπŸ’ͺπŸ’ͺ.

Selain versi cetak, Virgo and The Sparklings juga akan (atau sudah?) tayang dalam bentuk film. Tapi aku belum ada keinginan untuk menonton. Untuk saat ini, aku cukup menikmati membaca komiknya di webtoon saja.


Kalau kalian penasaran, silakan baca Virgo and The Sparklings di webtoon, yang tayang setiap Senin malam. Selamat membaca 😘.


Merah Itu Aku

Jogja, 25 Agustus 2020




Saturday, August 22, 2020

Bu Tejo yang Sedang Viral

Kamis malem, aku dapet stiker whatsapp di grup alumni sekolah bergambar perempuan berkerudung tosca. Waktu liat, aku sampe mengerutkan kening sambil bertanya-tanya, "Iki sopo, to?"

Ternyata jawabannya aku dapatkan tak beberapa lama berselang, di grup sebelahnya. Jebul, saat aku keluarkan stiker, temen-temen di grup sebelah kok ngerti siapa tokoh dalam stiker tersebut. Bu Tejo dan Yu Ning.

Dua stiker pack Bu Tejo yang pertama kali aku koleksi 

Usut punya usut, kedua model stiker ini merupakan tokoh dalam film pendek berjudul TILIK. Yang berkerudung coklat namanya Yu Ning, sedangkan yang berkerudung tosca, namanya Bu Tejo.

Aku dapet link film Tilik dari seorang sahabat kesayangan di grup sebelah. 

Berikut linknnya:

https://www.youtube.com/watch?v=GAyvgz8_zV8

Film pendek ini berjudul Tilik.  Mengambil lokasi di Yogyakarta, Tilik mengusung kehidupan keseharian emak-emak.

Tilik merupakan bahasa Jawa yang berarti menengok. Film dengan durasi film 32 menit ini, menceritakan perjalanan rombongan emak-emak yang sedang melakukan perjalanan menengok Bu Lurah yang sedang dirawat di rumah sakit.

Perjalanan menuju rumah sakit diisi dengan berbagai kejadian dan dialog yang lucu dan menggemaskan. Menggemaskan karena di dunia yang penuh warna ini, orang-orang seperti di film Tilik memang nyata adanya.

Bu Tejo adalah seorang istri dari (yang katanya) calon lurah. Dari segala aksesori yang menempel di tubuh dan cara bicaranya, Bu Tejo digambarkan sebagai seorang perempuan yang mempunyai mulut pedas dan berasal dari kelompok ekonomi menengah ke atas. Suka ghibah tapi ga mau dighibahin πŸ˜…. Cara dia mengucapkan setiap kalimat, aselik membuatku pengen ketawa guling-guling sekaligus pengen gaplok mukanya 🀣🀣🀣.

Kemudian ada juga Yu Ning yang nampak lurus dan bersebrangan dengan Bu Tejo. Dia digambarkan sebagai sosok yang tidak suka dengan kenyinyiran Bu Tejo. Ada adegan di mana mereka adu mulut yang kemudian berakhir begitu saja. Hihi... begitulah emak-emak. Berantem hebat, abis itu pergi bareng. Tapi tar nyinyir lagi πŸ˜ŒπŸ˜‚. 

Dari film Tilik, kita dapat mengambil banyak pelajaran. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang didapat dari media sosial (internet). Sebaiknya kita tabayyun (crosscheck) sebelum mempercayai suatu berita. 

Pemeran Bu Tejo adalah Siti Fauziah Saekoni, yang ternyata sudah berperan di beberapa film layar lebar, antara lain Talak 3 dan Bumi Manusia. Aku belom nonton semua tapinya 🀭.

Film Tilik dibuat tahun 2018, tetapi baru diunggah secara resmi di youtube pada Agustus 2020. Dan langsung viral. Film Tilik yang diproduksi oleh Racavana Films dan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY, mendapatkan anugerah Piala Maya tahun 2018.

Begitu viral, whatsapp stiker dengan wajah Bu Tejo dengan segala quotes-nya langsung bermunculan di mana-mana. Haha... sungguh kreatif.

Sudah nonton Tilik? 


Merah Itu Aku

Jogja, 22 Agustus 2020

Wednesday, August 19, 2020

Review Buku Sehidup Sesurga, denganmu

Finally, aku baca novel jugaπŸ˜‚. Sejak akhir tahun lalu, buku-buku yang aku baca kebanyakan non-fiksi. Maksudnya sih mau pencitraan self improvement 🀭.

Beberapa saat yang lalu, aku ikutan PO bundling novel Asma Nadia. Kalo beli 2 novel, jatuhnya lebih murah. Berhubung aku emak-emak banget, akhirnya aku ikutan PO 2 novel. Sehidup Sesurga dan Bidadari Untuk Dewa. Cetakan kedua. Karena PO, aku lumayan menunggu lama. Tapi tak mengapa 😁

Baru kelar baca yang Sehidup Sesurga. Jadi, aku review yang ini dulu.

Novel Sehidup Sesurga, denganmu

Siapa sih yang ga kenal Asma Nadia? Penulis novel yang karya-karyanya sudah bertebaran, bahkan beberapa di antaranya sudah diangkat ke layar kaca.

Sehidup Sesurga diambil dari kisah nyata. Jadi masuknya faksi mungkin ya... karena kisah nyata tetapi dibumbui cerita-cerita pemanis. Di akhir novel, ada profil orang yang menjadi tokoh nyata dari novel ini. Lengkap. Jadi kita ga perlu menebak-nebak siapa sih orangnya. Sehidup Sesurga mengangkat perjalan hidup pengusaha muslimah yang sudah sukses.

Dalam Sehidup Sesurga, tokoh utama diberi nama Dyah Ayu Rembulane (bukan nama sebenarnya). Dyah merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kehidupannya tidak pernah mudah. Dyah adalah pekerja keras sejak kecil. Kehidupan membuat Dyah kerap kali berbohong untuk menutupi kisah pilu yang dia alami. Dyah tidak ingin saudara kandung beserta bapaknya mengetahui kesedihan yang dialaminya.

Aku ga mau spoiler yaπŸ˜†. 

Blurb Sehidup Sesurga, denganmu

Membaca blurb di belakang cover dan bab pertama, sempat aku menyangka bahwa novel ini berkisah tentang istri kedua. Ada benarnya sih.. tapi tidak seperti yang aku kira.

Bab pertama, entah kenapa agak mengganjal buatku. Kok gini sih.. bahkan sampe akhir, aku ga nangkep tujuan adanya bab pertama di buku ini. Huhu.. mungkin aku yang masih fakir ilmu dan ga nyandak. Memang ada sangkutan dengan cerita, bahwa Dyah ga mau menjadi istri kedua ataupun selingkuhan. Alasannya, dia tidak ingin menyakiti hati perempuan lain.

Ternyata Dyah jadi istri kedua? Iya. Tapi... (baca sendiri ya kisah lengkapnya 😁).

Sepanjang membaca novel Sehidup Sesurga, aku banyak mikir. Sampai-sampai beberapa kali aku kembali membaca bab sebelum-sebelumnya untuk menghubungkan kejadian pada bab selanjutnya. 

Menggunakan POV 3, kisah Sehidup Sesurga menceritakan 4 latar. Dyah kecil, Dyah remaja, Dyah dewasa, dan Dimas. Alurnya pun maju mundur. Kadang saat membaca, aku bertanya-tanya ke diri sendiri, "Ini nyambungnya dari bab yang mana ya?" "Ini cerita Dimas pas kapan ya?" "Urutan waktunya gimana ya?"

Entahlah..mungkin efek dari sudah lama ga baca novel cetak. So far, aku mendapat banyak pelajaran dari baca Sehidup Sesurga.

Sepahit apapun kehidupanmu, jangan pernah menyerah. 

Selalu ingat bahwa kita punya tempat bersandar Yang Maha Segalanya. 

Rezeki memang sudah ada yang mengatur. Tetapi kita tidak pernah tahu batas rezeki yang diberikan Tuhan kepada kita. Maka teruslah berusaha, berdoa, dan selalu bersyukur.


Sehidup Sesurga, denganmu

Oleh: Asma Nadia

Editor: Serenada Langit dan KMO Indonesia

Layouter: Diyan Sudihardjo

Desain Cover: Resoluzy

Penerbit: KMO Indonesia

Cetakan kedua, Juli 2020 (meskipun cetakan kedua, masih ada saltik-tapi aku ga tandai halaman berapa. Cuma 1 baris, 1 kalimat tanpa spasi)

Jumlah halaman: 350

14 x 20.5 cm



Merah Itu Aku

Jogja, 19 Agustus 2020

Monday, August 17, 2020

Couple Goal

Tanggal 16 Agustus 2020 adalah hari ulang tahun pernikahan Bapak dan Ibu yang ke-40 tahun. Uwaaawww... udah lama ya.. ya iyalah... usia anak pertama mereka aja udah 39 tahun. Dan bentar lagi, aku 37 tahun. Uhuk..tua.. eh dewasa.

Melihat interaksi Bapak dan Ibu, terkadang membuatku tersenyum, kadang juga membuatku mengernyitkan dahi. Hihi... mereka begitu menerima keadaan satu sama lain. Peristiwa yang mengesalkan, kerap kali berubah menjadi tawa yang berderai ketika diceritakan kembali. Mungkin begitulah hubungan yang dewasa. Tapi memang ternyata, semua butuh proses yang tidak instan. Ada air mata dan rasa kesal, berpuluh tahun sebelumnya.

Perlakuan Bapak ke Ibu, sering membuat orang lain iri. Dari iri yang berupa pujian, hingga iri yang nyinyir. Baik yang menyampaikan secara terus terang, maupun yang sembunyi-sembunyi. Hihi... bahkan di kehidupan nyata, ada lho yang begini. 

Bapak memang sangat ringan tangan dalam membantu Ibu. Mungkin itu yang bikin orang iri dalam segala bentuknya. Siapa sih yang ga seneng dimanjain suami? Semua pekerjaan rumah tangga yang bisa diselesaikan Bapak, pasti akan diselesaikannya. Pengen kan? πŸ˜†

Bapak melakukan itu semua bukan karena Ibu ga bisa melakukannya lho ya... pun bukan karena Ibu malas. Tapi memang begitulah Bapak. 

Bertahun yang lalu, ketika mereka berdua masih disibukkan oleh pekerjaan masing-masing, Ibu masih memasak (meskipun ada ART saat itu). Ga sering, tapi bukan berarti ga pernah. Aku inget karena setiap bantuin Ibu masak, aku selalu dicela 😌. Dari yang salah ngiris sampai yang kelamaan nyiapinnya. Hihi... sepertinya ini cikal bakal aku malas memasak. Karena di mata ibu kala itu, bantuanku tak pernah berharga. Dulu sedih.. tapi kalo sekarang udah bisa aja. Ternyata bukan cuma aku yang merasakannya. Temen-temen perempuanku pun sering dikata-katain emaknya saat bantuin masak di masa kecilnya. Bahagia...ternyata aku tak sendiriπŸ˜‚.

Kembali ke hubungan Bapak dan Ibu 😁. Konon ceritanya, pada awal menikah, Ibu yang mengajari Bapak membaca Al Quran dengan baik dan benar. Oh iya, Ibu pernah menjadi guru agama Islam di beberapa SD sebelum akhirnya menjadi pengawas. Ibu pula yang dengan sabar membuat Bapak lebih rajin beribadah. Dan sekarang, Bapak malah lebih giat belajar Al Qur'an, lebih rajin ke masjid, dan mengikuti kajian. Masya Allah... kalo inget cerita mereka di masa lalu, aku selalu salut pada kesabaran Ibu menghadapi Bapak.

Hoho... jangan dikira kalo Bapak jaman dulu sudah semanis ini kepada Ibu. Tentu tidak, Del Piero... semua membutuhlan proses panjang nan berliku. Penuh cucuran air mata.

Namun, kesabaran mereka berdualah yang membuat mereka mencapai kehidupan saat ini. Kesabaran Ibu menghadapi Bapak, pun sebaliknya.

Baik buruknya seorang suami, pasti ada pengaruh dari istri. Jika saat ini kamu merasa suamimu begini begitu, bersabarlah, berusahalah, berdoalah, dan tetaplah bersyukur. Suatu saat, kamu akan mengambil hasil dari semua yang telah kamu usahakan.

Selamat ulang tahun pernikahan yang ke-40, Bapak dan Ibu. Semoga cinta kalian abadi hingga surga. Aamiin...


Merah Itu Aku

Jogja, 17 Agustus 2020

Thursday, August 13, 2020

Hujan

Beberapa hari ini, Jogja sudah mulai diguyur hujan. Kabarnya, hujan turun merata membasahi Jogja. Alhamdulillah... pohon salam yang ditanam Bapak minggu lalu mendapat siraman air hujan setiap hari. Semoga tumbuh subur ya... 😁.

Salah satu yang aku rindu dari hujan adalah bau tanah basah. Khas dan 'ngangeni'. Hujan juga selalu mengantarkanku ke adegan-adegan romantis di cerita-cerita cinta. 

Ada banyak adegan-adegan di bawah gerimis hingga hujan lebat yang bikin baper πŸ˜†. Dari yang tiba-tiba datang mengantarkan payung, merelakan payung untuk orang terkasih -sementara dia rela kehujanan-, meminjamkan jaketnya agar orang terkasih tidak kedinginan, sampai adegan naik motor berdua di bawah derasnya hujan. Jangan lupakan adegan makan jagung bakar di kala gerimis turun. Uwuuu.. siapa yang ga ikutan baper cobak..

Adegan itu ada di cerita aja sih... di kehidupan nyata yang penuh onak dan duri, adegan hujan lebih relate dengan perjuangan menyelamatkan jemuran yang sudah setengah kering 🀣🀣🀣. Atau menyelamatkan keset dan sapu yang masih ada di teras. Duh... aku ibuk-ibuk sekali 😌.

Buat anak-anak, hujan membuat mereka rindu bermain air. Berlarian di bawah derasnya hujan hingga pakaian mereka basah dan tubuh sedikit menggigil kedinginan. Jika ibuknya sedang baik, ketika mereka pulang akan disiapkan air hangat untuk mandi dan segelas teh hangat untuk menghangatkan tubuh. Namun jika ibuk sedang kesal, maka anak-anak akan kena omel panjang pendek, tinggi rendah karena bermain hujan dan membuat lantai basah πŸ˜†.

Padahal coba ingat masa kecil kita. Bagaimana bahagianya bisa berlarian di bawah derasnya air hujan. Nikmat sekali kan... udah pernah merasakan segarnya minum air hujan yang langsung turun dari langit? Atau ingat bagaimana pedihnya kena air hujan yang turun dengan derasnya, tetapi tidak menyurutkan langkah untuk tetap bermain hujan... 🀩🀩. Ah.. masa lalu...

Untuk saat ini, anak-anak memang belum diizinkan bermain hujan. Apalagi kalau bukan karena pandemi covid 19. Kalau aku izinkan anak-anak keluar bermain hujan, bisa membuat anak-anak tetangga kepingin ikutan hujan-hujanan juga. Oh covid.. covid... semoga engkau lekas pergi dari kehidupan kami...

Allahumma soyyiban naafi'an.

Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat.


Merah Itu Aku

Jogja, 13 Agustus 2020

Sunday, August 9, 2020

Pajak Motor 5 Tahunan

Setelah hari Selasa kemaren aku ngurus perpanjangan SIM, hari Rabu nya aku ngurus pajak motor 5 tahunan. Karena pajak 5 tahunan, aku bawa lah motor yang mau dibayarin pajaknya.

Samsat Sleman


Rabu pagi jam 8, aku menuju kantor Samsat Sleman yang berlokasi di Jalan Magelang KM. 13, Triharjo, Sleman, DI Yogyakarta. Sampai di pintu masuk, aku disambut petugas parkir yang ngasih tiket parkir dan mengarahkanku ke basement untuk cek fisik pajak 5 tahunan. Ajaib ya... sepertinya petugas parkir sudah hafal betul dengan maksud pengunjung kantor Samsat, hanya dengan melihat plat nomor nya saja 😁.

Sesuai arahan bapak penjaga pintu parkir, aku menuju basement. Di sana, sudah ada antrian motor. Aku langsung mengikuti antrian tersebut. Tiba-tiba, seorang petugas keamanan mendekatiku dan mengarahkan untuk menuju tempat parkir motor untuk cek fisik kendaraan. Ah, ternyata antrian itu adalah pembayaran pajak drive thru, dan hanya untuk pajak tahunan saja.

Nampaknya, para petugas di kantor Samsat sudah terbiasa menscanning plat nomor kendaraan ya πŸ˜„. Tetapi sungguh, kebiasaan mereka amat sangat membantuku 😁.

Aku langsung memarkir motor di tempat cek fisik. Sudah banyak motor yang ada di lokasi. Aku menuju tempat fotocopy yang berjajar tak jauh dari situ. Niatnya mau fotocopy di pinggir jalan, tapi ternyata sepanjang jalan tadi ga nemu tempat foto copy. Alhamdulillah, di dalam kantor Samsat menyediakan tempat fotocopy. Dan ga cuma 1 kios lho. Jadi, kalian ga perlu khawatir kalo belum nyiapin fotocopian kelengkapan berkas.

Aku menyerahkan berkas untuk di fotocopy:

1. KTP

2. STNK

3. BPKB

Semua di fotocopy sebanyak 1 lembar. Ibu fotocopy nya udah pinter. Setelah semua berkas di fotocopy, ibu fotocopy langsung merapikannya. KTP asli dimasukkan ke dalam plastik bekas tempat STNK, kemudian distapler dengan berkas lainnya. Kita tinggal terima rapi. Ibu fotocopy pun memberitahukan loket mana yang harus aku tuju.

Aku mengikuti arahan ibu fotocopy, menuju loket pendaftaran. Aku berbaris mengikuti antrian. Ternyata ada nomor antrinya dong 🀣. Aku dapet nomer antrian 91. Tapi aku tetep ikut barisan. Khawatir disela 🀭🀭. Dari loket pendaftaran, aku dapat form dan nomor antrian untuk cek fisik. Aku dapat nomor antrian 81.

Antrian di loket pendaftaran. Tidak social distancing meskipun sudah ada tanda garis untuk mengantri.

Persyaratan pendaftaran bayar pajak 5 tahunan.


Dapet antrian cek fisik nomer 81


Aku kembali ke tempat parkir cek fisik untuk menunggu antrian. Ada 2 petugas yang melakukan cek fisik. Lumayan cepet sih ngantrinya. Abis di cek fisik, hasilnya ditempel di formulir yang didapet dari loket pendaftaran.

Petugas cek fisik

Setelah memindahkan motor ke tempat parkir, aku menuju ke loket pengesahan, yang berlokasi di samping loket pendaftaran. Petugas di loket pengesahan mengisi form yang sudah ditempeli hasil cek fisik.

Loket pengesahan


Selanjutnya, aku menuju loket di samping kanannya. Dan aku mendapat formulir yang harus diisi. Aku lupa foto. Tapi isinya tentang informasi kendaraan yang bisa dicontek dari BPKB atau form cek fisik.

Loket pengambilan formulir

Dengan membawa formulir yang sudah diisi lengkap, aku menuju loket pendaftaran berkas di lantai 1. Selanjutnya mendapat nomor antrian pembayaran. Pembayaran dilakukan di lantai 1 juga. 

Loket pendaftaran berkas


Ada 3 counter pembayaran di lantai 1:

Counter 1: untuk pajak mobil dan pajak 5 tahunan motor

Counter 2 dan 3: untuk pajak motor tahunan


Setelah nomor antrian dipanggil, aku menuju counter 1 untuk memasukkan berkas (tanpa BPKB asli). Menunggu panggilan lagi sampai berkas selesai dicek. Barulah aku dipanggil kembali untuk melakukan pembayaran. Pembayaran pertama sebesar Rp 191.000,- untuk pajak. Pembayaran kedua di loket sebelahnya, untuk biaya STNK dan TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor a.k.a plat nomor).

Counter 1


Biaya STNK dan TNKB


Kemudian, aku menunggu panggilan lagi untuk pengambilan STNK. Loket pengambilan STNK ada di sebelah kanan loket pembayaran. penyerahan STNK bersamaan dengan pengembalian KTP asli.

Dan yang terakhir, aku tinggal menunggu TNKB. Pengambilan TNKB di basement, bersebelahan dengan loket pendaftaran, pengesahan, dan loket pengambilan formulir.


Syarat pengambilan TNKB:

1. Bukti bayar pajak asli + fotocopy (1 lembar) - dimasukkan keranjang

2. STNK asli untuk ambil TNKB (dikeluarkan dari plastik)

Pemanggilan berdasarkan tumpukan bukti pajak asli yang diletakkan di keranjang. Setelah dipanggil, kita serahkan STNK untuk diberi stempel. Kemudian bukti bayar pajak asli, STNK asli, dan TNKB diserahkan kepada kita. Sebelum meninggalkan loket, kita menulis di logbook pengambilan TNKB.

Total waktu pengurusan kurang lebih 1 jam 30 menit. Alhamdulillah mudah dan ga ribet. Terima kasih semua petugas Samsat Sleman yang telah membantu dalam pengurusan pajak motor 5 tahunan πŸ’•πŸ’•πŸ’•.

Kalo kalian ada waktu, lebih baik urus sendiri pajaknya. Ayo bayar pajakπŸ’ΈπŸ’ΈπŸ’Έ


Merah Itu Aku

Jogja, 9 Agustus 2020


Thursday, August 6, 2020

Perpanjang SIM di SIM Corner Jogja City Mall


Tahun ini aku harus melakukan beberapa agenda besar, salah satunya adalah perpanjangan SIM. Kalo dihitung-hitung, aku pertama kali bikin SIM di usia 17 tahun dan sudah mengalami perpanjangan sebanyak 4 kali untuk SIM C. Untuk SIM A, ini perpanjangan ke-2.


Alhamdulillah, Bapa dan Ibu begitu pengertian. Mereka sengaja datang untuk jagain anak-anak di rumah karena aku harus perpanjang SIM dan ngurus pajak motor 5 tahunan. Yah, ngurus pajak kendaraan juga termasuk agenda besar di tahun ini. Motor dan mobilnya kompak minta pajak 5 tahunan di tahun yang sama. Mari kekepin dompet.



Singkat cerita, hari Senin siang, Bapa dan Ibu sampe di Jogja. Misi utamanya, nganterin daging kurban beserta olahannya. Misi terselubung, mau jagain anak-anak di rumah karena tau kalo aku harus perpanjang SIM dan ngurus pajak kendaraan. Ah.. mereka sangat pengertian😍😍.



Hari Selasa pagi, aku sudah siap-siap perpanjang SIM di SIM corner Jogja City Mall (JCM). Sengaja ngurus di JCM yang deket rumah, penasaran sama proses ngurus di gerai, dan harapannya ga seramai di kantor polisi. Karena lokasi di mall, aku jadi agak santuy. Aku pikir kan buka jam 10 mengikuti jam buka mall. Ternyata aku salah, Romeo.. jam 9 gerai udah buka. Aku sampe lokasi jam 9.45 udah dapet nomer antrian 72 dan 74. Aku perpanjang SIM A dan C, jadi dapet 2 formulir dengan nomor berbeda.



Begini alur perpanjangan SIM di gerai JCM:


1. Loket pendaftaran 

Pertama-tama, kita menuju loket pendaftaran untuk mendapatkan formulir perpanjangan SIM. 

Berkas yang diserahkan di loket ini:
- SIM asli dan fotocopy 2 lembar
- KTP asli dan fotocopy 2 lembar


KTP dan SIM asli ditinggal, fotocopy dipegang kita kembali dalam kondisi sudah distapler bersama formulir pengajuan perpanjangan SIM.



Sebaiknya kita sudah menyiapkan berkas lengkap karena di gerai SIM ga ada tukang fotocopy. Dan menurut informasi yang aku peroleh, tempat fotocopy terdekat berada di luar mall.



Jangan lupa juga bawa bolpoin buat ngisi formulir. Apalagi di saat pandemi Covid begini, lebih baik bawa sendiri. Tapi kemaren aku lupa ga bawa bolpoin, sementara toko di dalam mall belom buka. Akhirnya aku pinjem punya security 😭. Alhamdulillah security nya baik. Makasih ya, Pak.



Biaya ambil formulir: -




2. Tes psikologi

Setelah formulir diisi lengkap, kita menuju loket tes psikologi. Di loket tes psikologi, aku mengisi logbook dan membayar biaya tes. Setelah itu diberi lembar jawaban beserta briefing singkat bagaimana cara pengisiannya. Soal tes psikologi sudah diletakkan di atas meja ujian. Sudah disediakan pensil dan bolpoin. Iya.. ada pensil karena ada tes gambar.


Ternyata perpanjangan SIM ada tes psikologinya lho sekarang. Gampang sih.. cuma bikin grogi. Aku langsung bersyukur karena ga bawa Dek Lou pas perpanjangan SIM. Tak terbayangkan gimana rusuhnya kalo aku bawa Dek Lou πŸ˜†.



Tes psikologinya gampang kok. Cuma disuruh gambar dan menjawab ya/tidak untuk pernyataan yang ada di buku soal. Kalo ga salah, ada 30 soal ya/tidak. Untuk gambar, yang model 8 kotak. Aku ga tau namanya. Anak psikologi harusnya tau (etapi ga harus juga sih πŸ˜†).



Biaya tes psikologi: Rp 75.000,- (untuk SIM A dan C padahal ngerjakannya cuma sekali😁)

Kalo cuma SIM C aja, Rp 50.000,-. Kebetulan denger pas bayar, yang duduk di sebelah tes buat SIM C aja.



3. Tes kesehatan


Setelah menyelesaikan tes psikologi dan dinyatakan lulus, aku menuju ke loket tes kesehatan. Ga tau kenapa bisa cepet banget koreksinya. Mungkin sudah berpengalaman ya 😁. Berkas awal plus hasil tes psikologi diserahkan ke loket kesehatan.


Pada loket kesehatan, aku mengisi logbook lagi dan bayar biaya tes.

Tesnya gampang juga. Cuma tes buta warna dan wawancara BB/TB serta ditanya pake kacamata minus atau plus, besarnya berapa. Trus lanjut ke loket berikutnya..


Biaya tes kesehatan: Rp 70.000,-

Ga tau berapa biaya kalo cuma perpanjangan 1 SIM.



4. Loket pembayaran


Bayarnya ke BRI. Loketnya ada di situ juga. Berkas semua diserahkan ke loket pembayaran. Dari situ, aku dapet nomer antrian foto.


Biaya pembuatan SIM A dan C: Rp 165.000

(Belum biaya total plus tes sebelumnya)



5. Foto SIM


Setelah nomor antrian dipanggil, aku menuju petugas foto. Data dicek ulang. Kemudian pengambilan sidik jari dan tanda tangan. Terakhir foto. Jangan lupa lepas masker dan ga boleh pake kaca mata. Cheeeesss ☺️


Aku melakukan cek data hingga foto sebanyak 2 kali untuk SIM A dan C.



Setelah foto, aku menunggu SIM selesai dicetak. SIM yang telah selesai, diberi lapisan plastik di meja depan gerai.

Biaya masing-masing SIM: Rp 10.000,-



Penampakan SIM model baru. Tumben foto SIM lumayan kece.


Total waktu perpanjangan SIM kurang lebih 1 jam 30 menit.

Total biaya perpanjangan SIM A dan C: Rp 330.000,-



Catatan tambahan:

Gerai SIM di JCM hanya melayani perpanjangan SIM saja. Untuk pembuatan SIM baru, langsung ke Polres.


Masa berlaku SIM akan habis sesuai dengan tanggal pembuatan. Udah ga ngikut tanggal lahir lagi. 


Di setiap pos pelayanan terdapat handsanitizer yang bisa digunakan oleh pemohon yang datang. 



Selamat memperpanjang SIM bagi yang masa berlakunya hampir habis... tetap ikuti protokol kesehatan. Pakai masker dan jaga jarak πŸ€—





Merah Itu Aku

Jogja, 6 Agustus 2020

Monday, August 3, 2020

Macrame

DEFINISI
Menurut KBBI V
mak.ra.me /makramΓ©/
n bentuk seni kerajinan membuat berbagai simpul pada rantai benang sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai
n  kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan menggunakan berbagai macam benang

mak.ra.me /makramΓͺ/
n teknik menyimpul tali untuk menciptakan motif geometrik yang digunakan sebagai hiasan, dekorasi, atau aksesori lainnya, terbuat dari berbagai jenis bahan tali, seperti katun, wol, kulit, sutra, atau bahan sintetis


SEJARAH
Cikal bakal macrame diyakini berasal dari tradisi ikat simpul para penenun Arab sekitar abad ke-13. 
Macrame berasal dari bahasa Spanyol. Namun, istilah ini dipercaya merupakan kata serapan dari bahasa Arab, migramah, yang bermakna pinggiran ornamen atau sulam-tepi kerudung. Masyarakat Spanyol mulai membuat macrame sejak penaklukan negeri itu oleh bangsa Moor pada abad ke-15. Perpaduan dua budaya, Moor yang melegenda dan Spanyol, membantu menyebarkan macrame di Prancis pada abad ke-16 dan dari sini, macrame dikenalkan kepada penduduk di Italia pada abad ke-17 dan 18, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh penjuru Eropa.


TALI MACRAME
Sebenarnya, semua tali dapat digunakan untuk membuat macrame. Namun, ada beberapa tali yang biasa digunakan, antara lain:

1. Tali kur
Keunggulan tali kur adalah harganya lebih murah, mudah di dapat.
2. Tali katun
Keunggulan tali katun adalah lembut di tangan, mudah dibentuk, tampak lebih elegan.

3. Tali rami
Keunggulan tali rami adalah lebih kuat.


Berdasarkan lilitannya, tali macrame ada 3 jenis:
1. Kepang (seperti sumbu kompor. Jumlah lilitan paling banyak)
2. Tiga lilitan (paling mudah dicari)
3. Satu lilitan (single strand)

Pemilihan tali berdasarkan lilitan lebih kepada selera masing-masing orang. Tetapi untuk untuk membuat jumbai/tassel, disarankan menggunakan tali dengan lilitan kepang. Meskipun sulit disisir, tali kepang lebih bagus dan rapi.


Ukuran tali macrame pun beragam. Yang umum digunakan adalah ukuran 2 mm, 3 mm, 4 mm, dan 5 mm. Ukuran 2 mm biasanya digunakan untuk membuat gantungan kunci.


JENIS IKATAN DASAR MACRAME
1. Lark's head knot
2. Square knot
3. Spiral square knot
4. Double half hitch


Untuk lebih jelasnya, silakan tonton video ini
πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡





BEBERAPA CONTOH MACRAME

 
                   


Daftar Pustaka
KBBI edisi V
Harnas.co
Pinterest