Setelah Bapak meninggal, ada banyak cerita baik yang aku dapat dari orang-orang yang mengenal beliau. Antara terharu dan bahagia mengetahui bahwa Bapak begitu melekat di hati orang-orang.
Dari sekian kebaikan-kebaikan yang mereka ceritakan, senang bersilaturahmi adalah salah satunya. Bapak memang senang mengunjungi saudara, baik yang tinggal berdekatan, maupun yang jauh. Baik yang usianya lebih tua, maupun yang berusia lebih muda.
Mungkin ada orang yang tidak mau mengunjungi yang lebih muda karena merasa lebih tua, maka harus dihormati dengan cara dikunjungi. Namun, tidak dengan Bapak. Beliau dengan senang hati akan berkunjung ke rumah adik atau saudara yang lebih muda, jika merasa kangen. Yah ... Bapak memang selembut itu hatinya, meskipun sikapnya tegas.
Tanpa bermaksud meragukan hadist tentang silaturahmi yang dapat memperpanjang usia, aku sempat bertanya kepada Ibu. Kenapa Bapak pergi secepat ini padahal beliau suka bersilaturahmi?
"Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadist di atas sahih. Berdasarkan cerita orang-orang dan pengamatanku sendiri, Bapak suka bersilaturahmi.
Ibu menjawab, "Setelah usia 63 tahun, Bapak selalu berkata bahwa usia yang dijalani setelahnya adalah bonus."
Masya Allah ...
Kemudian aku mencari artikel yang berkaitan dengan hadist tentang silaturahmi. Ada beberapa yang membukakan mataku, bahwa memperpanjang usia dalam hadist tersebut, memiliki dua pendapat.
Pertama, memperpanjang usia memiliki makna ditambahkan umur seseorang. Bagaimana bisa? Padahal ajal sudah merupakan ketetapan dari Allah. Ada pendapat yang menyatakan bahwa ketika seseorang rajin bersilaturahmi, maka usia yang telah dicatat, dapat ditambahkan oleh Allah.
Kedua, ada pendapat yang menyatakan bahwa ketika ada orang yang senang bersilaturahmi, maka Allah akan menambah keberkahan dalam sisa usianya, memberikan taufik untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat sehingga waktu yang dimiliki tidak menjadi sia-sia.
Orang yang senang bersilaturahmi juga akan dikenang kebaikannya oleh orang lain, seakan tetap hidup meskipun raganya sudah tak ada lagi.
Masya Allah Tabarakallah ...
Semoga Allah melapangkan kubur Bapak dan mengampuni semua dosa, serta menerima ibadahnya. Aamiin ya Robbal 'alamiin ...
Merah Itu Aku
Cilacap, 18 Februari 2021
No comments:
Post a Comment