Pages

Saturday, October 16, 2021

Balada Diet

Berat badan, memang merupakan permasalahan klasik yang dialami hampir banyak perempuan yang aku kenal. Entah itu kekurangan berat badan atau pun karena kelebihan berat badan. Kalau dibuat perbandingan, tentu saja lebih banyak yang mengalami kelebihan berat badan, daripada sebaliknya. Aku pun selalu berkata bahwa golongan orang yang diet untuk menaikkan berat badan, merupakan public enemies yang sesungguhnya 🤣.

Ini berdasarkan circle pertemananku, ya... mungkin kalau temen-temennya model, lebih banyak yang kesulitan menaikkan berat badan. Nggak tahu juga sih, temen-temenku kebanyakan ibuk-ibuk 😆.

Sumber: google


Ngomong-ngomong soal diet, berarti kita membahas tentang pola makan. Aku sudah beberapa kali mengikuti kelas diet. Baik yang menggunakan suatu produk, maupun yang tidak. Jelas, aku lebih memilih melakukan diet tanpa produk pendukung. 

Dalam suatu percakapan dengan Mr. Right beberapa bulan yang lalu, kami sepakat bahwa tidak ada produk yang benar-benar berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan berat badan. Produk tersebut hanya membantu. Jadi, kalau kita hanya konsumsi produk tersebut tanpa mengatur pola makan dan olahraga, tidak ada hasil yang tampak.

Aku akan mengerucutkan tulisan ini pada diet untuk menurunkan berat badan. Karena program inilah yang sedang aku lakukan.


TDEE dan BMR

Sebenarnya, prinsip dari diet adalah mengatur konsumsi kalori. Jika ingin turun berat badan, maka kita harus konsumsi kalori di bawah TDEE (Total Daily Energy Expenditure). TDEE merupakan jumlah kalori yang dibakar setiap hari, untuk melakukan aktivitas. Setelah mengetahui betapa pentingnya mengetahui jumlah kalori yang masuk, aku jadi rajin mencatat dan menghitung. Aku dibantu oleh sebuah aplikasi penghitung kalori. Mungkin ada perbedaan jumlah kalori dengan kondisi sesungguhnya. Akan tetapi, itu bisa jadi patokan untuk membuat diet tetap pada jalan yang lurus.

Pemangkasan jumlah kalori yang kita konsumsi setiap hari, tidak boleh di bawah BMR (Basal Metabolic Rate). BMR merupakan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar tubuh, seperti mengedarkan darah, bernafas, dan mencerna makanan. Jadi, defisit kalori yang terlalu ekstrim, sangat tidak disarankan karena akan mengganggu fungsi dasar tubuh.


Pentingnya Olahraga

Dalam ilmu perdietan, persentase keberhasilan dalam mendapatkan berat badan ideal adalah 80% pola makan dan 20% olahraga. Meskipun mendapat porsi yang jauh lebih kecil dari pola makan, olahraga tetap penting untuk menjaga elastisitas kulit, membantu meningkatkan pembakaran kalori, dan berperan dalam pembentukan massa otot.

Pada program yang sedang aku jalani, olahraga dilakukan setiap hari, kecuali hari Minggu. Ternyata, kita memang butuh beristirahat dalam menjalani diet. Supaya kita senantiasa bahagia dan tidak tertekan.

Ohiya, olahraga juga dapat meningkatkan hormon endorfin yang membuat kita happy, lho ....


Menghilangkan Lemak, Bukan Air

Pernah nggak sih, baca atau nonton video yang menjelaskan tentang program menurunkan berat badan dengan cepat? Menggiurkan? Cukup membangun harapan yang indah bagi masa depan? Oh, tunggu dulu, Mantili ... Jangan buru-buru mengoptimis.

Penurunan berat badan yang wajar adalah 1 kg per minggu. Bahkan setengah kilogram dalam seminggu, sudah bisa dikatakan berhasil. Namun, penurunan berat badan masing-masing individu berbeda, ya. Bagi pemilik berat badan yang masuk kategori overweight, kemungkinan turunnya memang lebih banyak. Kalau yang enggak berat-berat banget, penurunannya cukup setengah hingga satu kilogram seminggu.

Penurunan berat badan yang terlalu drastis pada program tertentu, kemungkinan adalah menghilangkan air. Itulah kenapa, penurunan berat badan yang terlalu cepat, juga akan berpotensi meningkat dengan cepat pula.

Penurunan berat badan yang bertahap, biasanya akan lebih bertahan lama karena yang dikurangi adalah lemak. Kombinasi mengatur pola makan dan olahraga, dapat membantu kita dalam mengikis lemak-lemak jahat dari dalam tubuh.


Bukan Pemuja Angka Timbangan

Setelah mengikuti program diet ini, aku melakukan pengukuran lingkar badan, di samping melihat angka timbangan. Aku melakukannya seminggu sekali.

Coach diet kami selalu mengingatkan bahwa kita jangan menjadi pemuja angka timbangan. Boleh jadi berat badan kita tetap atau bahkan naik, tetapi lingkar tubuh kita menyusut. Hal tersebut juga merupakan indikasi kemajuan program yang kita lakukan.

Meskipun demikian, aku kok tetep terobsesi buat mencapai angka timbangan tertentu, ya 🤣🤣. Yah, walau tetep happy tatkala berat badan tidak turun, tetapi lingkar tubuh dan kadar lemak mengalami penurunan 😁.


Makan dulu, biar dietnya kuat

Sebelumnya, aku pikir Coach ini lagi ngelawak. Namun, setelah ikut hampir semua kelasnya, aku baru menyadari bahwa kalimat tersebut benar adanya. 

Diet itu tidak identik dengan kelaparan. Kami bahkan dianjurkan untuk makan sehari lima kali. Tiga kali makan berat dan dua kali snack. Aseli, ini beneran terjadi. Selama menjalani program, aku tidak kelaparan. Yang paling penting, aku tetap bisa minum kopi sehari dua cangkir. Yiey!!!

Bahaya dari kelaparan adalah ketika tubuh kita memberi sinyal untuk mengunyah demi menuntaskan rasa lapar tersebut. Biasanya, ketika kita lapar, justru makanan yang masuk menjadi tidak terkontrol jumlahnya.

Pentingnya mengatur jadwal makan juga mencegah kita merasa lapar dan ngemil sepanjang waktu. Ini pengalaman pribadi sih, pengennya ngurangin makan berat, tetapi makan snack dikit-dikit tiap saat. Hihi... pada akhirnya aku menemukan biang keladi dari kegagalanku dalam menurunkan berat badan selama ini.

Jadi, kalau temen-temen udah merasa rajin olahraga, tapi berat badannya segitu-segitu aja, coba telusuri makanan yang masuk ke dalam tubuh setiap hari 😁.


Sebenernya masih banyak ilmu-ilmu perdietan yang aku dapet dari program @beranilangsingkuy. Biar nggak penasaran, temen-temen bisa langsung kepoin akun instagramnya. Kalau belum puas, bisa banget langsung mencemplungkan diri biar semakin terpampang nyata.

Terima kasih aku ucapkan pada Coach @rossadorable yang sudah mendampingiku sebulan kemarin dan tiga bulan atau berbulan-bulan ke depan. Semoga ilmu-ilmunya menjadi amal jariyah, ya, Coach 😘


Merah Itu Aku

Jogja, 16 Oktober 2021





No comments:

Post a Comment