Pekan lalu, kami semua mendapat materi tentang passion dari founding mother yaitu Ibu Septi Wulandani. Beliau menjelaskan tentang bagaimana membuat passion canvas yang akan memudahkan kami dalam menggali kekuatan dan kelemahan terkait passion.
Ada dua aktivitas yang kami lakukan, yaitu menggali passion terkait diri sendiri dan membuat project bersama co-house berdasarkan passion canvas yang telah kami buat secara pribadi.
PASSION CANVAS
Passion
Kami hanya diperbolehkan memilih satu saja. Sebenarnya, passion ini sudah kami pilih ketika awal mendaftar kuliah Bunda Produktif. Jadi, aku tidak galau menentukan. Untuk passion, aku pilih crafting.
Life stage passion
Tahapan passion ada bermacam-macam. Bisa dilihat berdasarkan usia, tetapi tidak mutlak. Lebih pada melihat ke dalam diri sendiri. Sudah sampai tahap mana, kita berjalan bersama passion.
Aku agak berpikir, apakah aku masih tahap belajar, atau mulai membawa kepada bisnis? Nampaknya, untuk saat ini, aku mulai berpikir membawa passion ke arah bisnis. Jadilah aku memasukkan passion for bussines pada life stage passion.
Hard skill
Merupakan kemampuan yang sudah dan ingin dikuasai. Ada beberapa ketrampilan yang menunjang passion crafting-ku yaitu macrame, menjahit, merajut, dan menyulam. Semua kemampuan ini aku peroleh dengan otodidak dan pelatihan yang diselenggarakan oleh komunitas. Untuk kursus ketrampilan tersebut, belum pernah aku lakukan.
Soft skill
Kemampuan ini merupakan penunjang dalam menjalankan passion.
Aku merasa kurang dalam ketrampilan berkomunikasi dan public speaking. Jadi, aku akan memperbanyak praktik.
Tantangan
Tantangan yang aku hadapi dalam menjalankan passion selama ini:
1. Kurang berani dalam memasarkan produk. Selama ini, aku masih made by order untuk kalangan terbatas.
Karena keterbatasan tenaga, aku agak khawatir jika ada pesanan dalam jumlah banyak dan tidak bisa memenuhi target. Hal tersebut agak menghambat kemajuanku sih, hanya saja, aku berusaha mengukur kemampuan diri sendiri.
Kadang, aku merasa lebih aman ketika membuat sesuatu sesuai dengan permintaan.
Mungkin karena aku terkendala dengan tempat display juga. Jadi, kalau ada kerajinan buatanku yang belum dipinang, aku bingung mau menyimpan di mana.
2. Sulit mencari tempat pelatihan macrame. Selama ini terbatas pada pencarian mandiri, pelatihan singkat bersama komunitas, dan belajar secara otodidak.
Solusi
1. Mencari pasar yang sesuai dan meningkatkan skill berjualan.
Menambah kecepatan produksi, bisa juga menjadi solusi. Dengan begitu, aku akan lebih percaya diri dalam memasatkan dan menerima pesanan.
2. Sharing dengan para pembuat macrame untuk meningkatkan ketrampilan.
Ide
Membuat workshop untuk berbagi ilmu dan menawarkan produk.
Aku mempunyai keinginan untuk memberi pelatihan macrame sekaligus menjual bahan-bahan pembuatan macrame, sekaligus memasarkan hasil karya yang sudah kubuat. Aku berpikir bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa disebarkan kepada orang lain.
PROJECT PASSION CO-HOUSE ARTACRAFT
Co-house ArtaCraft terdiri dari gabungan dua passion, yaitu craft dan art. Kami merencanakan untuk membuat desain sendiri, yang dilakukan oleh Hexagonia dengan passion art, dan eksekusi produk oleh Hexagonia dengan passion craft.
Dari diskusi yang dilakukan, kami sepakat untuk membuat project dengan nama Wonderland Indonesia Signature. Produk yang kami buat adalah OOTD (Outfit of The Day) yang meliputi masker, bucket hat, sling bag, pouch, dan baju.
Dalam menentukan produk apa saja yang nantinya akan dieksekusi, kami menyebarkan angket untuk mengetahui produk mana yang paling diinginkan.
Untuk desain, rencananya akan dibuat pattern yang berisi ciri khas dan keunikan budaya Indonesia. Saat diskusi, sudah ada beberapa contoh yang sekiranya cocok dengan rencana kami.
Kami berencana menawarkan outfit dengan harga terjangkau. Jika dilihat di pasaran, outfit dengan desain khusus, dibandrol dengan harga yang lumayan membuat geleng-geleng kepala.
Semoga project kami dapat menjadi solusi bagi para perempuan untuk tampil unik dan cantik, dengan harga terjangkau.
No comments:
Post a Comment