Heihooo ...
Assalamualaikum,
Kali ini, aku mau cerita tentang bubur ayam favorit, yang nyaris wajib dimakan saat pulang ke Cilacap.
Aku agak lupa kapan tepatnya mulai suka makan bubur ayam itu. Kalau tidak salah, mungkin awal-awal SMP atau akhir SD gitu lah .... Dah cukup lama, ya, sekitar xx tahun yang lalu.
Perkenalanku dengan bubur ayam ini sanggup menggeser kedudukan lontong opor hits yang sempat jadi favorit menu sarapan saat libur sekolah.
Warung bubur ayam ini terletak di deket rumah Ibu dan tepat berada di seberang pintu masuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap.
Saking deketnya dari rumah, aku memilih jalan kaki ke sana dibanding berkendaraan. Yah, itu terjadi setelah aku merantau. Waktu zaman-zaman sekolah, lebih sering nitip dibeliin kakak 😁.
Setelah pandemi, lebih memilih pesan antar.
Dilihat dari lokasi yang dekat dengan RSUD, mungkin sasaran awalnya adalah pasien atau keluarga pasien. Orang sakit kan lebih sering makan bubur, ya .... (Udaaah ... iyain aja).
Buka jam enam pagi, selalu ramai saat liburan tiba (baca: musim mudik). Kalau mau makan di tempat, lebih baik datang pagi sebelum jam enam, atau siang sekalian sekitar jam delapan atau sembilan. Waktu di antaranya adalah saat-saat sibuk. Harus sabar banget dan siap-siap jagain tempat duduk orang yang kira-kira udah hampir kelar makan.
Waktu hamil anak pertama, aku sempat kepengenan makan bubur itu. Saat itu, aku masih tinggal di Jakarta. Kondisi hamil, tentu saja membuatku tidak bisa sesering biasanya untuk pulang.
Alhamdulillah, punya temen yang bisa dititipin 😆. Dia, temen SMA-ku dan Mr. Right, tinggal cukup dekat dengan kontrakan kami. Dengan baik hati, dia bawain dan anter ke kontrakan aku. Ah, aku sungguh terharu ....
Namanya Bubur Ayam Priangan.
Selain bubur ayam, sebenarnya ada menu lontong opor dan aneka gorengan. Namun, menu favorit di sini, selalu bubur ayam. Sesuai dengan judul warungnya.
Kalau ditilik dari nama, tampaknya sih, ini merupakan bubur ayam Bandung. Akan tetapi, hingga saat ini, aku belum pernah menemukan bubur ayam Bandung yang sama, ataupun mendekati bubur Priangan ini. Baik selama tinggal di Jakarta maupun di Jogja. Entahlah kalo di bumi Priangan apakah ada yang mirip.
Bubur ayam Priangan, disajikan tanpa kuah dengan topping suwiran ayam, kriuk-kriuk, daun bawang, dan bawang goreng. Yang paling khas adalah kriuk-kriuknya. Bukan cakwe seperti yang ada di bubur ayam Bandung (yang sudah pernah aku cicipi).
Tanpa kacang kedelai atau kacang-kacangan lain. Cukup sepi, tetapi niqmad 😆.
Aku teringat saat hamil dulu, temanku sampai minta ekstra kriuk-kriuk karena mengetahui bahwa itu favoritku 😁. Dengan alasan untuk ibu hamil, dia berhasil mendapatkannya. Benar-benar sangat besar jasanya 😌.
Bagi teman-teman yang penasaran dengan bubur ayam ini, bisa main-main ke Cilacap, ya ...
Berikut lokasinya:
Bubur Ayam Priangan
https://maps.app.goo.gl/MrHKsveESjctqj2eA
Merah Itu Aku
Jogja, 2 Januari 2022
No comments:
Post a Comment