Pages

Monday, January 9, 2023

Melewatkan Momen



Sering kali, aku kehilangan momen dalam melakukan sesuatu. Misalnya saja ketika ada chat di grup WhatsApp, jika aku menunda untuk membalasnya, maka akan sangat membagongkan jika aku ujug-ujug membalas di hari yang lain, atau chat pagi yang dibalas ketika sore atau malam hari. Inginku cepat tanggap, apa daya, banyak hal terjadi yang membuatku harus mengutamakan pekerjaan lain, sehingga melewatkan momen tersebut. Yang akhirnya, aku harus diam saja, tanpa memberikan tanggapan sepatah kata pun.

Di lain waktu, ketika memiliki momen untuk post di feed Instagram, ternyata banyak hal yang harus aku siapkan. Menyiapkan image yang eyecatching, itu harus. Menyiapkan 3 image yang senada, juga tidak boleh dilewatkan. Demi feed Instagram yang tertata rapi. Iyaaa … aku semacam menyulitkan diri sendiri dengan mengatur feed sedemikian rupa agar selaras, serasi, dan seimbang. Hehe ….

Untuk Instagram, aku memang menetapkan standar kelipatan tiga post, untuk setiap feed. Meskipun tidak di-post dalam sekali waktu, bisa pada hari yang berbeda, tetapi aku harus sudah memastikan akan ada konten yang menemaninya.


Setelah image siap, aku harus memikirkan kata-kata yang cakep, sebelum akhirnya layak tayang di Instagram. Prosesnya terasa panjang dan lama, hingga akhirnya momen itu pun berlalu. Mau dibikin last post, rasanya sudah malas. Semua berakhir tanpa pernah tayang di mana pun.


Kesulitan dalam mengejar momen pun, aku rasakan saat menulis di blog. Kadang, tangan sudah ingin mengetik, tetapi akhirnya terlewat atau hanya tersimpan dalam draft yang nasibnya sama, tidak pernah publish di mana pun hingga kapan pun.


Ada rasa tidak percaya diri yang terlibat di sana. Pertanyaan-pertanyaan yang bertalu dalam hati, apakah ini cukup kayak? Apakah ini memang perlu untuk menjadi konsumsi publik? Atau harus aku simpan untuk sendiri saja?


Pertanyaan-pertanyaan itu yang membuatku akhirnya menyembunyikan diri dan tidak ke mana-mana. Mungkin, apa yang aku alami juga dirasakan oleh orang lain. Rasa tidak percaya diri cukup merugikan, tetapi masih saja dilakukan.


Mulai sekarang, aku coba tanamkan bahwa kita tidak pernah tahu apakah tulisan kita bermanfaat bagi orang lain. Tidak perlu terlalu memikirkan hal itu. Asalkan tidak menyinggung orang lain dan tidak melanggar peraturan, semestinya tidak perlu khawatir.

Luruskan niat dan jangan overthinking.


Itu butuh pembiasaan. Dan semoga di tahun ini, ada banyak perubahan baik yang membuatku lebih percaya diri. Aamiin ….



Merah Itu Aku

Jogja, 9 Januari 2023


No comments:

Post a Comment