Baking memang bukan merupakan salah satu hobby-ku. Aku pun cukup sadar dengan kemampuanku dalam baking. Oleh sebab itu, meskipun aku punya oven (pemberian kakak perempuanku) dan beberapa benda pendukung lainnya, aku amat sangat jarang sekali baking.
Pekan ini, aku boleh memberi apresiasi tinggi ke diri sendiri. Pada akhirnya, aku bisa mengalahkan rasa enggan untuk membuat kue. Meskipun sederhana, itu sudah merupakan pencapaian yang luar biasa. πππ
Hari Selasa lalu, aku mengikuti kegiatan baking via zoom yang di selenggarakan oleh Rumah Belajar Boga IP Jogja. Kegiatan latihan bareng yang biasanya diselenggarakan luring, terpaksa dialihkan menjadi daring akibat pandemi Covid 19 yang belum juga usai.
Sesi foto bersama setelah latihan bareng π |
Materi yang diberikan pada latihan Selasa lalu adalah membuat muffin kukus. Wah, aku langsung tertarik buat ikutan dong... apalagi setelah melihat bahan dan alat yang harus disiapkan itu gampang banget π.
Oh iya, sesungguhnya, sebelum zoom tersebut, sudah ada latihan bareng via zoom di pekan sebelumnya. Materinya adalah membuat pie buah. Karena berbarengan dengan agenda lain, akhirnya aku skip dan hanya ngiler memandang nanar foto-foto yang bertebaran di grup setelahnya π€£π€£.
Biar enggak ngiler dua kali, aku membulatkan tekad untuk ikut kali ini π€.
---
Sempat telat masuk zoom room, tidak menyurutkan niatku untuk mengejar ketertinggalan. Saat teman yang lain sudah selesai mencampur semua bahan, aku baru mulai mengukur bahan-bahan π.
Percobaan pertama gagal (sedih ga sih... baking yang gampang aja aku gagal dong π). Bukan gagal di bagian rasa, tapi gagal di bagian bentuk. Aku sampai malu buat menunjukkan fotonya π.
Namun, kekecewaanku tak berlangsung lama. Terima kasih tak terhingga pada Mbak Nana, PJ Rumbel Boga - yang alhamdulillah, rumahnya deket - yang kemudian menawarkan diri untuk bikin kue bareng-bareng secara luring πππ. Aku langsung mengiyakan. Bersama Mbak Cin, kesayangan aku yang juga tetangga, kami janjian bikin kue di rumahku keesokan harinya.
Kue yang kami buat adalah pie buah. Duh, pengertian banget kan Mbak Nana. Tau aja kalo aku ngiler ngliat foto pie buah punya temen-temen di grup π.
Kali ini, jelas berhasil ya... meskipun judulnya baking bareng, yang kebagian banyak kerja adalah sang ahli baking, Mbak Nana. Aku dan Mbak Cin tentu saja menjadi penggembira π€£π€£. Aku kebagian nempelin adonan crust pie di cetakan dan ngasih topping buah. Itu juga bareng-bareng kerjanya π€.
Dan taraaaa....
Pie buah hasil karya Mbak Nana (dengan campur tanganku dan Mbak Cin) |
Resep pie buah (dapet dari Mbak Rayi):
Kemaren bikin 2x resep biar banyak. Resep aslinya setengahnya aja.
A. Membuat adonan Crust
Bahan
350 g tepung terigu segitiga biru
200 g blue band cake n cookies
20 g gula halus
2 butir kuning telur
Cara membuat
1. Campur tepung terigu dan blue band dalam wadah, cacah dengan spatula hingga menjadi adonan pasir.
2. Masukkan gula halus dan kuning telur, campur hingga menyatu.
3. Simpan adonan dalam plastik wrap, ratakan adonan hingga tepiannya halus, jangan ada yang pecah-pecah.
4. Masukkan adonan ke dalam kulkas selama 30 menit.
B. Membuat fla
Bahan
500 ml susu uht
2 butir kuning telur
20 g tepung maizena
100 g gula (sesuaikan dengan selera)
1/2 sdt vanili
Cara membuat
1. Masak susu dan gula hingga hangat.
2. Pada wadah terpisah, campur kuning telur dan maizena. Tambahkan beberapa sendok adonan susu.
3. Masukkan adonan telur ke dalam adonan susu. Tambahkan vanili, panaskan hingga meletup letup. Matikan kompor.
C. Memanggang crust
1. Bagi adonan menjadi 20 - 25 g. Kemaren kira-kira aja sih π. Jadi 23 cup. Tapi enggak sahih karena adonan dicuil anak-anak. Kata Mbak Nana, mestinya bisa jadi sekitar 25-an cup.
2. Cetak adonan dalam cetakan pie. Ga perlu dioles mentega dulu cetakannya. Jangan lupa tusuk-tusuk dengan garpu setelah dicetak.
3. Panggang selama 10-15 menit.
Sebelum memanggang adonan crust, oven dipanaskan terlebih dahulu.
D. Menghias pie
1. Tuang fla pada crust.
2. Berikan topping buah suka-suka. Kemaren pake stroberi, anggur, kiwi, dan jeruk.
Selesai ππ
Anak-anak dan Mr. Right suka banget pie buahnya. Mungkin suatu saat nanti, aku akan membuat lagi. Tapi entah kapan π .
Setelah latian bikin kue bareng, aku jadi semangat pake oven. Keesokan harinya, aku bikin macaroni schotel buat anak-anak. Huaaaaa... akhirnya ya.. setelah sekian lama π.
Macaroni schotel ala-ala |
Alhamdulillah anak-anak doyan banget dan langsung ludes ππ.
Dan weekend ini, aku bikin muffin panggang (ga dikukus). Bahan-bahan seperti yang dikukus, tapi di langkah terakhir, aku panggang pake oven.
Hasil remidial baking π€£ |
Resep Muffin (dari Mamong)
Bahan padat
150 g tepung segitiga biru
100 g gula halus
3/4 sdt baking powder
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt vanili
Bahan cair
100 g blue band and cookies dicairkan
150 ml susu uht
1 butir telur
Keju parut.
Cara membuat:
1. Campurkan semua bahan padat hingga rata.
2. Campurkan semua bahan cair hingga rata.
3. Masukkan adonan cair ke dalam adonan padat. Campur menggunakan spatula. Jangan terlalu bersemangat mengaduknya. Biasa saja kekuatan adukannya π.
4. Siapkan kertas muffin atau kertas bolu kukus. Masukkan adonan ke dalam 3/4 wadah kertas.
Kalau mau pake kertas bolu kukus, diberi cetakan ya biar bentuknya bagus.
5. Panggang dalam oven (yang sudah dipanaskan sebelumnya) selama 15 menit.
Kalau mau dikukus, panaskan kukusan dulu. Kemudian, kukus selama 20 menit.
Selamat mencoba....
Bahagia itu ketika masakan kita ludes disukai warga rumah. Rasanya jadi pengen baking terus π€£π€£π€£π€£.
Merah Itu Aku
Jogja, 27 September 2020