Sabtu kemaren, aku mengikuti persiapan kelas di FB live KLIP. Sayangnya aku telat hadir sekitar setengah jam. Pas aku masuk, sedang agendanya Kak Risna -- Ibu Drakorclass 🤭.
Diambil dari FBG KLIP |
Acara ini dipandu oleh Kak Dwi Tobing. Suasananya bener-bener cerah ceria. Hangat dan santai. Beneran kayak nonton talkshow kalo kata aku. Dan penuh kompor agar KLIPers semakin bersemangat dalam menulis.
Setelah acara selesai, aku putar ulang untuk mengejar ketertinggalan setengah jam sebelumnya. Menarik banget sih, ya ampuunnn…. Sampe membuatku sepenasaran itu dengan pembukaannya.
Keputusan untuk menonton acara dari awal memang keputusan yang tepat. Pada awal acara, ada Teh Shanty dan juga pengurus baru yang diperkenalkan.
Sejarah KLIP
Sejujurnya, aku baru tau benar bagaimana sejarah KLIP kemarin sore. Baru tau banget kalo ternyata cikal bakal KLIP sudah muncul sejak tahun 2016. Bayangkan… usianya sudah 5 tahun, gaesss…
-- 2016 --
Awalnya dari IP Bandung yang mengadakan #ODOPfor99days. Cara mainnya masih sederhana. Hanya melatih menulis selama 99 hari. One Day One Post (ODOP).
Ide yang hanya berupa obrolan, ternyata disambut baik oleh Bu Septi dan kemudian dijadikan agenda nasional.
Saat pertama kali diadakan, peserta ODOP mencapai 239 orang.
Pengurus ODOPfor99days ada enam personil, termasuk Teh Shanty di dalamnya.
-- 2017 --
Pada tahun 2017, #ODOPfor99days memulis sebuah buku antologi Me Time dan parade flash fiction.
Pengurusnya hanya dua orang, yaitu Teh Shanty dan Mbak Lendy. Hebat banget ya… mereka berdua tugas bergantian setiap dua minggu sekali. Masya Allah perjuangan kalian membesarkan KLIP tidak main-main.
-- 2018 --
Masih mengusung ODOP, kelas ini membuat sesi menulis menjadi tiga per tahun. Tidak ada sistem gugur, dan boleh masuk kapan pun juga.
Pada tahun ini, para pengurus menyadari bahwa konsistensi menulis tidak bisa muncul dalam sebulan dua bulan. Maka dari itu, dibuatlah program selama setahun.
Pengurus kelas semakin bertambah, yaitu lima orang. Teh Shanty masih bertahan, sedangkan Mbak Lendy tidak menjadi pengurus di tahun ini.
-- 2019 --
Nah, tahun 2019 inilah lahirnya Kelas Literask Ibu Profesional untuk pertama kalinya. Program yang ditawarkan jelas lebih menantang konsistensi dalam menulis. Alhamdulillah, aku keangkut dalam rombongan yang ikut di tahun ini 😍😍.
Teh Shanty menggandeng dua partner untuk menjalankan kelas, yaitu Mbak Erna dan Mba Miranti. Mereka bertiga keren banget menggawangi KLIP di tahun tersebut.
Diakui Teh Shanty, pada tahun tersebut, rekap raport dilakukan manual dan rawan kesalahan. Jadi memang sangat-sangat terbuka untuk merevisi. Namun, sungguh ya… meskipun demikian, dengan tiga personil, kekuatan KLIP pada saat itu, setara dengan banyak orang.
Bayangkan saja mengurusi 115 peserta di sesi pertama, kemudian menjadi 80 peserta di sesi kedua, serta meluluskan 26 peserta di akhir sesi. Dengan bangga, aku umumkan bahwa aku masuk sebagai 26 peserta yang bertahan hingga akhir 🤸♀️🤸♀️. Bahkan dari 26 peserta, ada 5 peserta yang memperoleh 12 badge, yang artinya konsisten menulis minimal 10 tulisan setiap bulan dalam setahun 😍😍
-- 2020 --
KLIP tahun kedua dengan meneruskan program di tahun sebelumnya dengan kemajuan yang cukup pesat. Personilnya bertambah lagi menjadi lima orang. Teh Shanty masih jadi ketua kelas.
Bersama Mbak Erna, Mbak Lendy, Mba Reisha, dan Kak Dea, mereka sangat memberi perubahan warna bagi KLIP. Agenda-agenda KLIP semakin beragam. Apalagi, di akhir sesi, masuk Kak Risna yang semakin menambah ramai kegiatan dalam kelas.
Ah ya… jangan lupakan DrakorClass yang ternyata semakin serius membangun base sebagai ekstrakurikuler KLIP 🤩. Yah, meskipun ga disebutkan dalam perjalan KLIP, tapi penghuni wag KLIP pasti kenal dengan penghuni bangku belakang yang selalu ramai memberi semangat dan rajin setor tulisan 😍😍.
Pergantian Pengurus KLIP
Pada tahun 2021, KLIP memiliki wajah baru. Wajah ketua kelas baru dan tentunya program-program yang semakin seru dan menarique.
Di akhir ceritanya, Teh Shanty memperkenalkan pengurus baru KLIP. Setelah lima tahun menjadi Ketua Kelas, akhirnya di tahun ini, Teh Shanty memutuskan untuk meletakkan jabatan. Memang sebuah kepungurusan harus mengalami regenerasi untuk menghadirkan ide-ide dan memunculkan bibit-bibit baru. Tentu saja aku pribadi kehilangan Teh Shanty, tapi tenang saja, ternyata Teh Shanty masih ada di kepengurusan tahun ini 🤩.
Mbak Erna -- Ketua Kelas
Sebagai orang lama yang mengikuti lika liku perjuangan KLIP, Mbak Erna memang kandidat kuat untuk menggantikan posisi Teh Shanty. Loyalitas Mba Erna dalam membangun KLIP juga enggak kaleng-kaleng.
Mbak Reisha -- PJ Raport Bulanan
Siapa yang tak kenal kepiawaian Mbak Reisha dalam mengolah data ribuan setoran KLIPers di tahun 2020? Bikin aku pribadi selalu ternganga dengan terobosan-terobosan barunya.
Pewarnaan otomatis pada setoran yang perlu perhatian khusus, nama KLIPers yang sudah tersedia dalam bentuk list pilihan, merupakan salah dua dari kecanggihan Mbak Reisha. Ih..ih.. kok bisa sih… kok bisa gitu sih… kece.. kece…
Awal tahun ini, Mbak Reisha semakin membuatku terpesona dengan web KLIP yang luar biasa banget. Dengan web KLIP tersebut, KLIPers benar-benar dipermudah sejak proses pendaftaran, mengisi form setoran, hingga melihat data realtime.
Kakak Dea -- Kenal Lebih Dekat
Ah, Kakak Dea ini membuatku terpesona dengan kalimat-kalimatnya yang mengena. Aku termasuk salah satu penggemar tulisannya. Kemasan apik di setiap tulisan yang selalu memberi insight dengan cara-caranya yang unik. Hihi… seunik nama blognya ye… jampasirunik 😘.
Cocok banget lah Kakak Dea dipertahankan di KLD karena kemampuan berkata-katanya yang menghanyutkan 😍.
Kak Risna -- Klub Buku
Hihi… awalnya aku sedikit berharap Kak Risna jadi ketua klub Drakor 😆.
Eh enggak deng… tahun lalu, Kak Risna udah pegang klub buku. Aku belom pernah ikutan zoom klub buku sih… karena masih jiper. Buku-buku yang temen-temen baca tuh kece-kece. Menambah referensi buku bacaan. Dan aku belum sampai pada tahap itu. Aku berharap, tahun ini lebih rajin baca buku dan menulis review-nya 😁.
Semangati aku, Kak… 😆
Wah, hampir lupa deh, Kak Risna adalah satu dari dua orang yang berhasil konsisten menulis selama 12 bulan di tahun 2020, dengan perolehan 12 badge outstanding performance. Yang artinya, setiap bulan Kak Risna menulis minimal 30 hari kecuali bulan Februari 27 tulisan dan bulan Desember 20 tulisan.
Teh Shanty dan Mbak Lendy -- Mystery Challenge
Duet maut banget sih ini namanya. Pada sesi kedua dan ketiga, akan ada Mistery Challenge yang akan dipandu oleh kedua sesepuh KLIP. Aahhh… makin cinta deh sama KLIP. Bikin semakin semangat nulis biar bisa bertahan sampe sesi terakhir 🤩🤩.
Mbak Tami -- Writing Challenge
Mbak Tami ini personil baru. Tapi sepak terjang selama menjadi KLIPers tidak bisa diragukan lagi.
Kita lihat saja bagaimana writing challenge tahun ini. Kalo tahun lalu, aku sering ketinggalan info. Semoga tahun ini bisa rajin ikutan. Sesungguhnya, adanya writing challenge bisa mempermudah kita dalam mencari ide tulisan.
Ah… selamat bertugas pengurus baru KLIP… semoga KLIP semakin bersinar gemilang di tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
Masa kepengurusan KLIP selama dua tahu. Jadi teman-teman pengurus akan berbakti pada KLIP hingga akhir 2022.
Gogogo… kalian keren 🤸♀️🤸♀️🤸♀️
Tips Menulis dari Kak Risna
Pada acara kemaren sore, Kak Risna berbagi tips agar bisa konsisten menulis. Seperti yang sudah aku tulis lagi, tahun lalu Kak Risna dapet 12 badge OP 🤩🤩. Kalo kata Kak Dwi, udah jendral 😆.
Tips menulis dari Kak Risna
Tentukan strong why
Tentukan mengapa kita harus menulis. Strong why masing-masing orang berbeda. Bisa saja keinginan menghidupkan blog agar tidak berdebu menjadi salah satu motivasi. Atau mau bikin buku dari tulisan setahun? 😍
Gabung komunitas menulis
Dengan bergabung di komunitas menulis, kita akan lebih semangat lagi untuk menulis. Apalagi bersama KLIPers yang rajin mengingatkan untuk setor. Makanya ayo semangat dapet badge biar bisa masuk wag di bulan depan 😁
Tentukan topik tulisan
Banyak sekali hal yang bisa kita tulis. Maka dari itu, tentukan dulu topik apa yang ingin kita tulis.
Sediakan waktu
Waktu itu harus disediakan khusus. Karena jika ditunggu, waktu itu tidak akan datang. Maka kitalah yang harus menyediakan waktu khusus untuk menulis.
Sumber ide
Sumber ide bisa diperoleh dari mana saja. Dari kegiatan sehari-hari, kejadian yang pernah kita alami, hobi yang kita sukai, buku yang kita baca, atau bisa juga dari drakor yang ditonton. Eaaa… drakor lagi. Nanti jadi rekrutmen alus 😅.
Teruslah berlatih
Malas itu akan tetap ada. Kita harus selalu berlatih untuk melawan rasa malas. Karena kalo udah bolos sekali, biasanya akan berlanjut menjadi berkali-kali. Eh, ini aku sih 😆
Modal Menulis
Materi ini disampaikan oleh Mbak Erna. Pada awal materi, Mbak Erna menceritakan pengalaman pribadinya menulis dengan segala keterbatasan. Namun, dengan segala keterbatasan yang ada, Mba Erna justru berhasil menulis sebuah novel. Masya Allah…
Jadi sebenernya, modal utama menulis adalah
Diri sendiri,
berupa fisik dan mental. Kita harus bisa mengandalkan diri sendiri dalam menulis. Tidak perlu banyak alasan karena tidak ada peralatan yang mendukung, harus ini itu, hingga akhirnya tidak mulai menulis.
Keluarga,
Suami dan anak adalah pendukung kita. Tapi kita tidak perlu meminta mereka agar mengerti kita. Cukup kita yang memenuhi kebutuhan mereka agar kita dapat menulis.
Aakk… terima kasih Kak Risna dan Mbak Erna atas sharingnya… sangat-sangat bermanfaat untuk meningkatkan semangat menulis. Semoga bulan depan lebih rajin lagi menulis. Apalagi untuk badge outstanding performance bulan Februari 'cuma' 27 setoran. Eaaa… 😄😄