Tahap pertama kuliah Bunda Cekatan sudah kami lalui selama empat pekan dengan tiga jurnal telur dan ditutup dengan pembuatan peta belajar. Alhamdulillah ... meskipun agak terseok di akhir karena banyak hal, aku bisa melalui tahap telur-telur.
Metode gamifikasi yang digunakan selama perkuliahan memberi semangat berbeda dalam belajar. Apalagi kami benar-benar diberi kebebasan untuk menemukan cara belajar yang sesuai dengan diri masing-masing.
Dalam pengerjaan jurnal pun sangat personal, di mana ketika ada yang mirip pun belum tentu tujuan belajarnya sama. Merasa silau ketika membaca jurnal teman yang lain, beberapa kali aku rasakan. Apalagi, aku suka sekali belajar hal baru. Banyak sekali hal yang membuatku ingin mengetahui dan mempelajari lebih dalam lagi. Namun, aku harus menahan diri dengan mengatakan pada diri sendiri, “Ya, ini memang menarik, tetapi aku tidak tertarik untuk saat ini.” #ehgimana.
Telur pertama adalah telur hijau. Pada tahap ini, aku menemukan lima potensi diri, di mana aku merasa suka dan bisa.
Telur kedua adalah telur merah. Aku menuliskan ketrampilan apa yang perlu aku dalami untuk menunjang potensi di telur hijau. Pada tahap telur merah, aku sudah mulai mengerucutkan telur hijau mana yang mau aku tetaskan lebih dahulu.
Pada telur ketiga, yaitu telur oranye, aku belajar bagaimana cara belajar. Ilmu-ilmu pendukung semakin fokus lagi. Sudah mulai silau nih melihat jurnal teman-teman 😂. Namun, justru aku semakin tertantang untuk terus maju dengan benang merah yang mulai tampak dari telur-telur sebelumnya.
Tahapan telur oranye membuatku mantap memilih ilmu-ilmu dasar yang akan memudahkanku dalam menetaskan telur-telur hijau yang lain. Lumayan galau pada awalnya, ketika harus mengesampingkan dua hal yang merupakan passionku. Kemudian aku meyakinkan diri bahwa yang aku lakukan adalah sesuatu yang paling penting dan mendesak pada saat ini. Aku jadi semakin yakin untuk melangkah.
Menulis dan crafting adalah dua hal yang paling membuatku berbinar. Namun, aku harus menyadari bahwa saat ada pihak yang terabaikan, akan membuat binar itu tak secerah yang seharusnya. Ketika ilmu dasar sudah aku kuasai, insya Allah akan mempermudah jalanku dalam melakukan kedua passionku itu dengan lebih maksimal.
Fokus pada bullet journal method dan food preparation adalah sesuatu yang aku rasa penting dan mendesak. Aku sudah membicarakan hal ini dengan Mr. Right. Seperti biasa, beliau selalu mendukungku, dengan caranya 😄.
Kedua ilmu yang akan aku dalami selama perkuliahan Bunda Cekatan, sebenarnya merupakan dua hal yang aku sukai juga. Aku sudah melakukan journaling dan planning sederhana semenjak duduk di bangku SD. Journaling dalam bentuk buku harian, planning dalam bentuk menyusun jadwal harian.
Untuk food preparation, karena aku suka melakukan organizing barang-barang, maka aku yakin akan menyukai proses belajarnya. Dan yang terpenting adalah tujuan yang ingin aku capai dapat dirasakan oleh seluruh anggota keluarga di rumah. Insya Allah ❤️
Pekan terakhir di tahap telur-telur, aku semakin mantap menuangkan semua pada peta belajar. Fokusku pada bullet journal method dan food preparation, dengan tetap mencantumkan macrame dan menulis meskipun tidak menjadi fokus pada saat ini.
Selama empat pekan bermain di hutan kupu-kupu, aku merasa semakin yakin dalam melangkah. Terima kasih Magika dan semua Kunang-Kunang yang selalu memberi pencerahan di setiap tahapan.
Aku juga semakin excited dengan kejutan-kejutan yang akan kami hadapi di Hutan Kupu-Kupu.
Merah Itu Aku
Cilacap, 7 Februari 2021
0 comments:
Post a Comment