Selamat Idul Fitri 1442 H
Taqabbalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏
Alhamdulillah, Idul Fitri kali ini, kami dapat menemani Ibu di Cilacap. Jangan ditanya bagaimana perasaan kami berlebaran tanpa Bapak.
Sedih. Kehilangan. Sepi. Kosong. Apa sajalah yang terasa menyesakkan dada. Bahkan, Ibu sudah lebih sering menangis beberapa hari sebelumnya. Semakin sering ketika berada di dapur untuk menyiapkan sambal goreng kentang ati. Ya, satu-satunya hidangan lebaran yang Ibu masak. Selain kerupuk dan emping.
Aku yang kebagian kupas-kupas kentang aja sedih banget. Apalagi Ibu yang masak dan nyiapin sebagian besar bahan-bahannya. Enggak kebayang kalau Ibu memutuskan buat masak opor dan bikin ketupat sendiri.
Selama kami masak, eh, Ibu yang masak, aku nemenin doang, banyak cerita bahagia tentang Bapak. Tentang mereka yang menyiapkan hidangan hari raya. Ohiya, waktu beberapa hari yang lalu, beres-beres freezer, aku menemukan bawang merah dan bawang putih halus yang sudah disiapkan Bapak untuk menyambut Ramadan dan persiapan lebaran. Uuuhhh.. gimana enggak makin terkenang-kenang kan...
Bagaimana baiknya Bapak, sudah menyiapkan semuanya untuk mempermudah Ibu dalam memasak.
Saat membeli emping, Ibu hanya membeli sedikit karena tidak ingin Bapak makan terlalu banyak. Ibu lupa kalau Bapak sudah tidak mungkin makan emping lagi. Aku speechless.
Sponsor utama kami di hari raya kemarin adalah opor ayam dan ketupat yang disiapkan oleh Embah. Yang menyedihkan, akhirnya kami memakai panci yang dibeli Bapak dan belum pernah dipakai sebelumnya. Kata Ibu, Bapak sangat senang ketika membelinya. Beliau berniat untuk memakainya saat ada arisan di rumah. Ah, kami kembali pada kenangan.
Kedatangan saudara-saudara ke rumah, menambah keharuan yang kami rasakan. Niat berbagi kebahagiaan, tetapi rasa sedih masih sering terasa. Ya, bukan hanya kami yang kehilangan. Apalagi dengan kebiasaan Bapak yang siap sedia mengunjungi mereka dengan segala sajiannya. Kami kembali mengenang saat-saat beliau masih ada.
Entah berapa sesi menangis yang kami lalui.
Selamat berhari raya.
Selamat mengenang masa-masa bahagia bersamanya.
La tahzan, Innallaha Ma’ana
Merah Itu Aku
Cilacap, 15 Mei 2021
0 comments:
Post a Comment