Seperti yang sudah pernah aku tulis sebelumnya, tidak mudik saat lebaran, bisa menjadi suatu penghematan.
Selain itu, beberapa hal yang bisa kita nikmati dengan tidak mudik saat lebaran antara lain:
1. Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak mungkin dijawab dengan benar
- Kapan lulus?
- Kapan nikah?
- Kapan nambah anak?
- Kok kurusan?
- Kok gendutan?
--- dan lain-lain, dan sebagainya, dan sejenisnya.
Tahun ini, kita bebas. Ada waktu untuk mempersiapkan jiwa dan raga untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan sejenis tahun depan 😆.
2. Istirahat di rumah saja, menikmati hari-hari kemenangan tanpa ke mana-mana
Kalo untuk silaturahmi ke rumah sodara yang ga mesti ketemu setahun sekali, pasti menyenangkan. Tapi kalo disusupi harus bertamasya atau memaksakan makan di luar, duh yung... lebaran pasti semua tempat wisata ruame buanget. Begitu pula tempat belanja dan restoran-restoran. Aku mending istirahat di rumah.
Tahun ini, minusnya ga bisa silaturahmi, plusnya bisa rebahan di rumah 😄.
3. Tidak perlu pusing mikirin pake baju apa
Hihi... kebahagiaan yang receh. Aku males aja ya digunjingkan masalah baju seragaman lebaran 🤭🤭. Kemaren sempet diskusi sama Mr. Right, apakah untuk video conference lebaran besok, kami perlu pakai baju sarimbit? 😅😅
Berlebihan ga sih? 😝
4. Menghindarkan anak-anak dari kemungkinan dibandingkan dengan anak-anak lain.
Nah...siapa yang gemas saat anaknya atau bahkan diri sendiri dibandingkan dengan orang lain? Kalo aku sih iyes... ga tau Mas Anang ((krikkrik))
Mau tidak mau, suka tidak suka, kita acap kali mendengar kalimat-kalimat yang membandingkan keadaan kita dengan orang lain. Hal itu akan menyakitkan salah satu pihak yang merasa lebih kecil dari yang lainnya.
Alhamdulillah, tahun ini Insya Allah kita dapat menghindarinya.
Segini dulu aja ya... kalo ada lagi, silakan ditambahkan.
❗❗Tulisan ini mengandung curhatan❗❗
😆😆😆
Merah Itu Aku
Jogja, 2 Mei 2020
0 comments:
Post a Comment