Pages

Saturday, February 29, 2020

Penyimpangan Seksualitas, Pencegahan, dan Solusinya

Materi semakin memanas saja, Saudara-Saudara😅😅😅

Penyimpangan seksualitas adalah perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran atas generalisasi atau di luar batas-batas toleransi terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat tertentu baik dilihat dari dimensi biologis, sosial, emosional, psikologis, maupun budaya.

Penyebab penyimpangan seksual:
  1. Pendidikan sejak dini (sex education atau daily activities) yang tidak sesuai.
  2. Kelainan struktur anatomi/biologis
  3. Menjadi minoritas saat periode tumbuh kembang di dalam keluarga dan faktor lingkungan sepermainan
  4. Ketidakhadiran salah satu orang tua atau hilangnya figur orang tua yang mempengaruhi psikologis.
  5. Pendidikan agama. Akhlak yang kurang.

Pencegahan dan solusi:
  1. Kenalkan anak terhadap pendidikan seks sejak dini. Ajarkan pula anak bagian tubuh tertentu yang tidak boleh dilihat dan tidak boleh disentuh orang lain.
  2. Kenalkan anak terhadap aktivitas-aktivitas yang menstimulasi sesuai gendernya.


Merah Itu Aku
Jogja, 29 Februari 2020

Friday, February 28, 2020

Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak

Peran adalah tugas, jika peran tuntas (accomplished) maka maksud penciptaan (beribadah dan menjadi khalifah) tercapai. Jika peran atau tugas sebagai ayah tidak tuntas maka bukan hanya “terasa” ada yang salah, namun ayah akan menuai banyak masalah dari anak-anaknya pada usia di atas 14 tahun, ketika melalaikan perannya ketika ananda di bawah 15 tahun. 

Banyak ayah sibuk mengumpulkan harta dengan meninggalkan pendidikan anak anaknya ketika kecil, kemudian hartanya habis untuk membereskan berbagai masalah yang ditimbulkan anak-anaknya ketika remaja. Maka recovery-nya membutuhkan effort lebih besar, di antaranya adalah harus mengulang prosesnya, namun lebih intensif dan memerlukan bantuan komunitas atau jamaah.

Pentingnya Peran Ayah

  • 17 ayat tentang pengasuhan dalam Al Qur'an, 14 ayat merupakan percakapan antara Ayah dengan anak.
  • Salah satu dampak kegagalan pendidikan anak karena tidak hadir figur Ayah adalah aqil dan baligh tidak bersamaan, padahal seharusnya bersamaan.
  • Anak kurang mandiri, sulit mengambil keputusan, susah beradaptasi, penyimpangan seksual.
Perbedaan aqil dan baligh

Peran Ayah dalam Pengasuhan
  • A man of vission and mission
  • Pensuplai ego
  • Pembangun struktur berpikir dan rasionalitas
  • Pensuplai maskulinitas
  • Ayah sang raja tega
  • Penanggung jawab pendidikan
  • Konsultan pendidikan


Merah Itu Aku
Jogja, 28 Februari 2020

Thursday, February 27, 2020

Pengaruh Media Digital terhadap Fitrah Seksualitas Anak

Media Digital adalah media yang dikodekan dalam format yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable). 
Media digital dapat dibuat, dilihat, didistribusikan, dimodifikasi, dan bisa bertahan pada perangkat elektronik digital. 
Contoh Media Digital: 
Program-program komputer dan perangkat lunak seperti 
• citra digital n digital video 
• video games 
• halaman web dan situs web termasuk media sosial 
• data dan database 
• digital audio seperti mp3, mp4 
• e-book 

Hasil riset yang didanai UNICEF dan dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta sebanyak 30 juta anak dan remaja Indonesia merupakan pengguna internet sehingga media digital kini menjadi pilihan utama saluran komunikasi mereka.  (Sumber : https://m.republika.co.id)

Pengaruh Media Digital terhadap Fitrah Seksualitas Anak 

Pengaruh Positif 
- Sebagai media edukasi/ cakrawala wawasan bagi anak dan remaja tentang informasi pendidikan seks. Seperti mengenal anatomi tubuh, pengenalan konsep privasi sebagai pencegahan kejahatan seksual.

- Tempat menyalurkan ekspresi gender anak dan media berbagi di bawah arahan serta pengawasan orang tua. 

- Sumber ide untuk membangun kreatifitas. 

- Media informasi untuk memperoleh ilmu dan informasi bermanfaat yang lebih global. Contohnya mencari referensi penunjang anak belajar, dll.

- Media yang dapat membantu orangtua mengenalkan sifat maskulin - feminin positif yang dapat diteladani oleh anak (memperkuat fitrah seksualitasnya). Contohnya anak perempuan menonton tutorial masak, crafting, menjahit dll. Anak laki-laki menonton cara membetulkan sepeda, nukang, dll. 

Pengaruh Negatif 
- Paparan pornografi bagi anak bila tidak ada pembatasan aturan  media digital dan pantauan orangtua. 

- Perilaku seksual menyimpang (LGBT).

- Merusak jam tidur dan gelombang otak anak jika berlebihan screen time nya.

- Syndrome autisme.

- Kurang sosialisasi 

BIJAK DALAM MENGGUNAKAN MEDIA DIGITAL 
Dalam penggunaan perangkat digital, salah satu bentuk pengawasan yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah sebagai berikut : 

• Orang tua harus tahu perangkat maupun media digital yang digunakan anak. Selain tahu, orang tua juga harus paham cara dan maksud penggunaan media digital tersebut. 

• Penggunaan perangkat digital harus memiliki jadwal. Di sini peran orang tua adalah dengan menerapkan jadwa penggunaan perangkat digital, kapan dan di mana bisa digunakan. 

• Dampingi saat anak menggunakan media digital, ini juga sebagai upaya untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan media digital tersebut. Gunakan perangkat digital bersama saat dipinjamkan ke anak. 

• Monitor aktivitas dunia maya anak dan mengunci situs – situs yang tidak layak dengan menggunakan web filtering. 

• Orang tua harus tahu program dan aplikasi yang memberikan dampak positif bagi anak. 

• Sering ajak anak beraktivitas dan bermain/ kontak langsung untuk lebih meningkatkan interaksi antara orang tua dan anak. 

Selain melakukan pengawasan dalam penggunaan perangkat digital, perlu kiranya menanamkan etika penggunaan media digital pada anak. Berikut upaya menanamkan etika tersebut : 
• Minta anak tidak mengunci tampilan akun agar lebih mudah dipantau.

• Ajak anak bersikap kritis dalam menerima informasi apalagi informasi yang berasal dari dunia maya. 

• Gunakan media blog untuk melatih kemampuan menulis anak. 

• Eksplorasi bakat dan minat anak melalui media yang ada dan jika mungkin bisa dikembangkan melalui media digital. 

• Berikan punishment dan reward, punishment jika melanggar, dan reward jika berhasil dalam memanfaatkan media digital secara positif. 

• Memperkenalkan keanekaragaman dan situasi perekonomian. 

• Memperkenalkan etika berkomunikasi di dunia digital. Apa yang bisa di-share di dunia maya dan apa yang tidak bisa disampaikan. 



Merah Itu Aku
Jogja, 27 Februari 2020



Referensi 
1. https://m.republika.co.id 
2. Parenting Anak Di Era Digital by ppid kominfo | Aug 29, 2018 | Artikel PPID 
3. Indonesia Baik.id Harry Santosa, Fitrah Based Education 
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Media_digital

Wednesday, February 26, 2020

Ketika Anak Bertanya tentang Seksualitas

Berbicara seks pada anak-anak tidak mengakibatkan anak terdorong untuk berbuat asusila. Remaja yang mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai seks lebih dapat mengontrol keinginannya untuk melakukan tindakan seksual. Jalinlah komunikasi produktif dengan anak-anak, agar mereka tidak segan bertanya tentang seksualitas kepada orang tua.

Merah Itu Aku
Jogja, 26 Februari 2020

Tuesday, February 25, 2020

Pemahaman Perbedaan Gender

Gender adalah karakteristik perempuan dan laki laki yang dibentuk secara sosial misal norma, peran, hubungan antara kelompok perempuan dan laki laki. Gender dalam masyarakat sangat bervariasi dan dapat berubah. (WHO)

Gender berbeda dengan seks.



Anak perlu mengetahui perbedaan gender sejak dini untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan gender ketika dewasa.
Perbedaan gender lebih berkaitan dengan sikap, perilaku, peran, tugas, dan tanggung jawab.

Pemahaman gender dilakukan bertahap sesuai dengan usianya.

Cara mengenalkan gender kepada anak :
1. Melalui buku cerita,
2. Melalui film,
3. Dengan bermain dress up,
4. Jelaskan dengan cara sederhana
5. Berikan teladan. 


(Resume presentasi kelompok 1, Kelas Bunsay Joglo)


Merah Itu Aku
Jogja, 25 Februari 2020

Monday, February 24, 2020

Peran Orang Tua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya, sebagai laki-laki sejati atau perempuan sejati (Harry Santosa).

Menurut Elly Risman Musa, ada beberapa tahap proses pendidikan berbasis fitrah:

1. Fitrah seksualitas anak 0 - 2 tahun (Tahap awal penguatan konsepsi fitrah pada anak)
Anak laki-laki dan anak perempuan didekatkan pada ibunya karena ada fase menyusui. Menyusui adalah tahap awal penguatan semua konsepsi fitrah. Pada usia ini, anak masih dalam fase pengenalan konsep kepemilikan dan tubuhnya itu terpisah dari ibunya.

2. Fitrah seksualitas anak usia 3 - 6 tahun (Tahap penguatan konsepsi gender anak)
Anak harus dekat dengan ayah-bundanya secara seimbang, agar dia memiliki keseimbangan emosiaonal dan rasional. Indikator tumbuhnya fitrah seksualitas di usia ini adalah anak sudah bisa dengan jelas menyebutkan identitas seksualitasnya laki-laki atau perempuan.

3. Fitrah seksual anak usia 7 - 10 tahun (Tahap 
Penyadaran potensi gender anak)
Anak lelaki didekatkan kepada ayah karena keegosentrisan mulai bergeser menjadi sosiosentrik. 
Dia sudah punya tanggung jawab moral dan spiritual.

Anak perempuan didekatkan kepada ibunya supaya peran keperempuanan dan keibuannya bangkit.

4. Fitrah seksualitas anak usia 11 - 14 tahun (Tahap pengujian eksistensi)
Inilah puncak fitrah seksualitas. Pada rentang usia ini, secara biologis, dorongan reproduksi mulai muncul. Anak laki-laki mulai mimpi basah dan anak perempuan mulai menstruasi.
Pada masa terberat ini, anak laki-laki didekatkan pada ibunya, dan anak perempuan didekatkan pada ayahnya.

Anak lelaki didekatkan ke ibu agar dia dapat belajar dari sosok ibu tentang bagaimana lawan jenis seharusnya diperhatikan, dipahami, dan diperlakukan. Sang bunda harus menjadi sosok perempuan ideal pertama baginya. Bila perlu, juga menjadi konsultan sekaligus tempat curhat.
Anak lelaki yang tidak akrab dengan ibunya di tahap ini akan kesulitan untuk memahami perasaan dan pikiran perempuan, termasuk juga istrinya kelak. Dia berpeluang menjadi suami yang tidak dewasa, kasar, dan egois.


Sementara itu, anak perempuan justru harus didekatkan kepada ayahnya. Tujuannya sama, supaya dia dapat belajar berempati langsung dari lawan jenis terdekatnya, yaitu sang ayah. Maka bagi anak gadis, ayahnya harus menjadi sosok lelaki ideal pertama baginya. Kalau perlu, juga menjadi konsultan dan tempat curhat.
Anak perempuan yang tidak dekat ayahnya di tahap ini, kelak berpeluang besar menyerahkan tubuh dan kehormatannya kepada lelaki yang dianggap bisa menggantikan sosok ayahnya yang “hilang” selama ini.


(Resume presentasi kelompok 4 kelas Bunsay Joglo)


Merah Itu Aku
Jogja, 24 Februari 2020

Sunday, February 23, 2020

Menjaga Diri dari Kejahatan Seksual

Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak semua lapisan masyarakat dituntut ikut berperan aktif dalam melindungi anak-anak Indonesia tidak terkecuali pihak sekolah dan lapisan masyarakat luas. 

Berikut adalah hal-hal yang dapat orang tua lakukan untuk membuat anak sadar bahaya pelecehan seksual: 

a. Secara Intern 
1. Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya 
Ajari anak 3L sebagai upaya pencegahan pelecehan seksual yaitu: 
a. Latih anak tentang anatomi tubuhnya 
b. Larang orang lain untuk menyentuh, meraba, dan melakukan apapun dibagian organ seksual
c. Lapor pada orang tua atau guru jika pelecehan tersebut terjadi

2. Ajarkan anak mengenai batasan 
Anak harus tahu bahwa tubuhnya adalah milik pribadi, sehingga punya hak untuk menentukan apa yang bisa dan mereka lakukan terhadap tubuh mereka sendiri.
Ajari pula area tertentu yang tidak boleh dilihat dan yang tidak boleh disentuh. Beri tahu juga ada perlakuan khusus seperti dokter yang boleh melihat atau menyentuh untuk kesehatan mereka dan temani mereka ketika periksa. Sejak usia 9 bulan, ajarkan bahwa ia memiliki bagian tubuh yang spesial. 

3. Ajarkan anak untuk menghormati tubuhnya dengan mengajarkan mereka menghormati tubuh orang lain. 

4. Rawat rasa malu yang fitrahnya ia rasakan ketika bagian tubuh itu terlihat orang lain. Jika akan membantunya memakaikan pakaian, minta izin saudaranya yang lain untuk tidak melihat. Untuk anak yang sudah bisa berkomunikasi, jelaskan lebih detail 

5. Ajarkan anak untuk tidak melakukan apapun terhadap orang lain jika orang tersebut tidak menginginkannya. 

6. Hormati keinginan anak, dan pastikan mereka mengetahui bahwa tidak siapapun termasuk orang tua, punya hak untuk menyentuh mereka tanpa seijin mereka. Tanyakan anak jika mau menyentuh mereka dan minta ijin dahulu. 

7. Ajarkan Mana sentuhan yang baik dan yang tidak baik Sebelum berusia 3 tahun, bantu anak memahami 3 jenis sentuhan. 

8. Ajarkan Mana yang termasuk pelecehan seksual (fisik, non fisik ataupun verbal) 

9. Ajarkan anak agar mampu berkata TIDAK, ENGGAK MAU, atau JANGAN BEGITU! 

10.Ajari anak untuk tidak menyimpan rahasia 

11.Percayai kata-kata anak Anda 

12.Ajari anak Anda untuk berfikir kritis tentang hal yang berkaitan kekerasan 

13.Ajari cara kabur dari keadaan yang tidak nyaman 

14.Selalu dampingi anak di kehidupannya 

15.Tanamkan nilai-nilai agama yang kuat dalam rumah

b. Secara Ekstern 
yaitu dengan cara mengontrol, dan mengawasi anak, selain dari tiga unsur ranah tumbuh kembang anak (keluarga, sekolah, masyarakat) ada beberapa lembaga lain yang turut melakukan upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak seperti Pemerintah desa, kepolisian dan Lembaga Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) 

(Resume presentasi kelompok 6 Kelas Bunsay Joglo)

Merah Itu Aku
Jogja, 23 Februari 2020



Saturday, February 22, 2020

Peran Lingkungan dan Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual

Tantangan level 11 adalah tentang fitrah seksualitas. Ada 10 tema yang akan dipaparkan. Masing-masing kelompok mendapat 1 tema. Giliran pertama dilakukan oleh kelompok 2. Berikut resumenya 😊


Definisi Kejahatan/Kekerasan Seksual

Kejahatan dalam hukum pidana adalah perbuatan pidana yang diatur dalam Buku ke-II KUHP dan dalam aturan-aturan lain di luar KUHP. Perbuatan pidana itu juga meliputi tindakan pelanggaran-pelanggaran. (Roeslan Saleh, 1983) 

Kejahatan/kekerasan seksual pada anak adalah keterlibatan seorang anak dalam segala bentuk aktifitas seksual yang terjadi sebelum anak mencapai batasan umur tertentu yang ditetapkan oleh hukum negara. Sehingga orang atau anak lain yang usianya lebih tua memanfaatkan untuk kesenangan seksual atau aktifitas seksual. (KPAI)

Kejahatan seksual meliputi setiap tindakan baik ucapan atau pun perbuatan yang dilakukan seseorang untuk menguasai atau memanipulasi orang lain serta membuatnya terlibat dalam dalam aktivitas seksual yang tidak dikehendaki. 

Kejahatan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan seksual. Hal ini dapat terjadi di mana saja bahkan di lingkungan keluarga.


Macam-Macam Kejahatan Seksual

Tanpa Kontak Fisik 
• Mempertontonkan alat vital atau kelamin kepada anak 
• Mempertontonkan gambar atau video 
• Memotret/ memfilmkan/ memvideokan anak dalam keadaan tidak senonoh 
• Mengucapkan kata-kata atau istilah tidak senonoh yang mengandung unsur seks kepada anak 
• Memperjualbelikan atau menyebarluaskan gambar foto/ video anak dalam keadaan tidak senonoh 
• Memperjualbelikan gambar/ foto/ video yang mengandung unsur pornografi kepada anak.

Dengan Kontak Fisik 
Seperti pencabulan atau meraba-raba wilayah terlarang (sekitar dada, kemaluan, bokong dan bibir) memasukkan benda (alat vital) ke dalam wilayah terlarang, meminta anak untuk memegang atau meraba-raba bagian tubuh (pelaku) yang terlarang, melakukan sodomi, hingga memperkosa.


Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual

PERAN ORANG TUA ATAU KELUARGA 

3P (Peduli, Peka, dan Percaya) 
Peduli untuk memperhatikan, mengindahkan atau menghiraukan orang lain. 
Peka dalam menangkap dan menilai gejala-gejala yang muncul di lingkungannya dan dilanjutkan dengan tindakan positif untuk segera bertindak dan membantu menyelesaikannya 
Percaya untuk mengakui atau meyakini bahwa sesuatu memang benar atau nyata, juga bjsa berarti menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur (tidak jahat, dan sebagainya). 

Jangan Cepat Menyalahkan Anak 
Orang tua sebaiknya tidak mudah menyalahkan anak, apalagi ketika mereka mengalami hal huruk. 

Membangun Komunikasi Dua Arah Yang Efektif. Komunikasi nonverbal juga bisa digunakan dengan cara memberi sentuhan, pelukan, menatap, memberi senyuman atau meletakkan tangan di bahu untuk menenangkan atau memberi semangat kepada si anak, sehingga anak akan merasa nyaman untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan atau dirasakannya. 

Memahami Perkembangan Anak, Termasuk Pubertas. Orang tua harus mengetahui kapan anaknya memasuki masa ini, agar tidak salah memperlakukan anak yang beranjak remaja 

Memberi Kesempatan Curhat Kepada Anak 
Oang tua perlu mendengarkan dengan sungguh-sungguh, berusaha memahami, dan mengerti perasaan dan pikiran anak, meskipun kadang apa yang dicurhatkannya terdengar remeh


PERAN MEDIA 

• Dalam memberitakan kasus-kasus kekerasan terhadap anak, baik anak sebagai korban maupun pelaku, hendaknya identitas atau gambar si anak tidak ditampilkan, guna melindungi kepentingan dan masa depan anak tersebut. 

• Dalam hal pencegahan, media massa secara aktif membantu menyebarkan informasi dan materi yang bermanfaat terkait bahaya kejahatan seksual agar orang tua serta pendidik bisa waspada. 

• Pemberitaan hendaknya bersifat informatif dan edukasi, bukan sekedar memburu rating.


PERAN MASYARAKAT 
• Apabila menemukan anak dengan kondisi fisik dan psikis di luar tumbuh kembang anak yang normal, sudah sewajarnya kita mencari tahu dan memberikan perhatian khusus. 

• Menurut hukum yang berlaku orang dewasa yang mengetahui mengenai adanya tindak kejahatan kekerasan seksual, wajib melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.


PERAN SEKOLAH 

• Lapor segera pada kepala sekolah apabila muncul ancaman atau kondisi yang mengundang maupun dapat mendorong terjadinya kekerasan. 

• Ajak siswa membuat aturan tentang norma perilaku di kelas yang menolak terjadinya kekerasan. 

• Lakukan dialog rutin dengan orangtua tentang perkembangan anak mereka. 

• Ajak orang tua mengapresiasi prestasi anak. 

• Pelajari tanda-tanda anak yang beresiko terhadap kekerasan dan bagaimana menggunakan sumber daya sekolah untuk membantu mereka. 

• Beri motivasi pada anak-anak untuk bersikap anti kekerasan, misalnya mengajari mereka menjadi pendidik bagi adik-adik kelasnya. 

• Aktif mengembangkan dan melaksanakan "Sekolah Ramah Anak", termasuk bagaimana merespon jika dalam keadaan darurat. 

• Tegakkan kebijakan sekolah dalam mengurangi risiko terjadinya kekerasan.


PERAN PEMERINTAH 

• Perhatian Pemerintah terhadap nasib anak-anak tercermin dalam berbagai peraturan perundang-undangan, mulai dari Undang-Undang, Keputusan Presiden sampai Peraturan Menteri. 


TIPS PENCEGAHAN 

• Mengajarkan kepada anak sejak dini tentang fungsi organ tubuh vital dan cara mengamankannya dari sentuhan orang lain. 
• Menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri sang anak dalam menjaga organ tubuh vitalnya dari sentuhan orang asing/orang dewasa yang berbuat tidah senonoh. 
• Mengajarkan anak untuk tidak berbohong, dan membiasakan anak untuk terbuka kepada orang tuanya.



Merah Itu Aku
Jogja, 22 Februari 2020



Referensi:
Presentasi kelompok 2 Kelas Bunsay Joglo

Friday, February 21, 2020

Jurnal Diet GM Hari ke-7

Wohooo...hasil timbang badan pagi ini 55,4 kg 😆😆. Ya udah sih ya... diet kebanyakan beloknya ya bersyukur aja bisa turun 2 kg-an dalam 6 hari🤭🤭.

Menu hari ini udah biasa aja. Cuma emang aku mencoba mengganti nasi putih jadi nasi merah. Masih pake porsi makan seperempat piring. Tambah buah.
Minum masih dijaga 10 gelas sehari.

Badan udah normal. Ga lemes dan ga mirip orang kurang gizi 😌😌.

Merah Itu Aku
Jogja, 21 Februari 2020

Thursday, February 20, 2020

Jurnal Diet GM Hari ke-6

Timbangan hari ini mengembalikkanku pada kenyataan🤣🤣. Kebanyakan cheating atau emang harus menerima kenyataan bahwa beratku akan berada pada level ini. Tadi pagi nimbang, beratku 55,1 kg🤭🤭.

Menu hari ini, nasi merah seperempat piring, oseng jamur dan wortel setengah piring, tempe goreng 2 iris kecil.
Siang makan di luar, aku pesen sepiring besar capcay goreng tapi berkuah😆😆.

Badan sudah kembali seperti sedia kala karena emang asupan gizinya sudah lumayan pake banget.

Merah Itu Aku
Jogja, 20 Februari 2020

Wednesday, February 19, 2020

Jurnal Diet GM Hari ke-5

Udah hari ke-5 dan amazingly, tadi pagi nimbang 54,7 kg. Nampaknya gara-gara tragedi pisang sepet menu kemaren🤣🤣.

Menu hari ke-5 : daging ayam tanpa lemak, dan tomat 3 biji. 
Pagi dan siang makan dada ayam rebus.
Sore makan ayam kecap dan tomat 🤣🤣

Badan jelas lebih berenergi🤭🤭.

Merah Itu Aku
Jogja, 19 Februari 2020

Monday, February 17, 2020

Jurnal Diet GM Hari ke-4

Menu hari ini adalah pisang dan 3 gelas susu. Sebaiknya susu low fat. Tapi karena di rumah ada susu full cream, ya udah minum itu aja🤭.

Ternyata yang susah nyari pisang. Pak Sayur langganan yang biasanya bawa pisang pun udah berhari-hari ga bawa pisang. Terpaksa ke toko buah langganan. Ternyata pisang di situ masih ijo, belom mateng. Ada dua sisir pisang ambon yang nampak menguning. Aku pun ambil 1 sisir. Ternyata yang susah dicari bukan cuma pisang. Tapi buah lain pun jadi susah dicari. Konon kata penjualnya, sejak virus Corona merebak, import buah menjadi terhambat. Sedih ya...sebegitu menyedihkannya perbuahan di negri kita tercinta😥.

Menu:
Pisang 6 buah
Susu full cream 3 gelas

Kondisi tubuh:
Lumayan lemas tetapi lebih bertenaga.

Berat badan di pagi hari: 55.5 kg


Merah Itu Aku
Jogja, 17 Februari 2020

Saturday, February 15, 2020

Jurnal Diet GM Hari ke-3

Menu sayuran sepertinya sangat membantuku belok-belok😆😆. Makan sayur plus sambal pecel dan keripik tempe🤭🤭. Ini sih udah melenceng dari menu diet GM. Tapi tanggung ya.. apalagi ternyata berat badan mengalami penurunan yang lumayanan😁😁. Selain makan sayur, hari ke-3 ini, boleh makan buah. Aku makan buah semangka dan pepaya. Minum air mineral 8 gelas lebih.

Kondisi tubuh jelas lebih enak. Konsumsi lebih bertenaga😆😆.

Menu hari ke-3:
Pecel sayur plus keripik tempe.
Buah semangka dan pepaya.

Kondisi tubuh: 
Lebih bertenaga

Squat: 160 kali

Berat badan di pagi hari: 56.2 kg


Merah Itu Aku
Jogja, 15 Februari 2020

Friday, February 14, 2020

Jurnal Diet GM Hari ke-2

Hari kedua tidak sedrama hari pertama. Bukan...bukan karena badan sudah beradaptasi seperti kata Mr. Right malam kemarin. Tapi karena aku nge-cheat 🤣🤣.

Menu hari ke-2 adalah segala macam sayuran. Boleh mentah atau matang, tetapi tidak boleh diolah menggunakan minyak. Boleh makan kentang rebus sebutir untuk sarapan. Dan aku makan pecel dong😌😌. Ya sudahlah ya... namanya sambel pecel kan udah jelas-jelas dari kacang goreng🤣🤣. 

Masih lumayan beser karena banyak minum. Ga terlalu ngantukan dan ga terlalu migrain. Mulai ngantuk setelah maghrib. Mungkin karena konsumsi sambel pecel yang meningkatkan energi dalam tubuh😁😁.

Menu: 
Sayuran tidak dibatasi. Seharusnya sayuran mentah atau rebus tanpa diolah minyak.
Aku? Makan pecel🤭

Kondisi tubuh:
Masih lemas, tapi lebih bertenaga. Ga selemes kemaren. Masih bolak balik buang air kecil meskipun ga sesering kemaren.

Squat: 140 kali

Berat badan di pagi hari: 56.4 kg


Merah Itu Aku
Jogja, 14 Februari 2020

Thursday, February 13, 2020

Jurnal Diet GM Hari ke-1

Hari pertama sudah terlewati dengan berbagai drama. Yang paling berasa pertama kali adalah bolak balik pipis. Menjelang siang, rasa ngantuk parah mulai melanda. Kemudian menjelang sore, kepala terasa berat.

Sepertinya aku menderita hipoglikemi. Sepanjang hari cuma makan buah semangka dan melon. Akhirnya pas malem, aku minum 1 sendok madu🤣🤣🤣. Daripada pengsan yekan😌😌. Awalnya malah mau bikin teh manis anget🤣🤣.

Dukungan keluarga, merujuk pada Mr. Right dan Kakak Zidan, membuatku semakin mantap untuk menjalani 7 hari diet ini😁😁.

Kakak Zidan rela menghabiskan makan malamnya dan juga sisa-sisa makan adek-adeknya, demi tidak merusak diet Bunda 🎉🎉🎉.

Mr. Right dengan manisnya menguatkan aku dengan mengatakan bahwa apa yang terjadi pada tubuhku hanya merupakan adaptasi terhadap pola makan. Meskipun dalam lubuk hati yang terdalam, pengen dikata-katain "udaaahhh...makan aja...ga usah diet-dietan. Ayah menerima Bunda apa adanya" 🤣🤣🤣🤣 
Padahal kalo itu benar-benar terjadi, aku akan membalas "tuh kan ga mendukung" 😆😆😆 dasar aku.

Menu hari ke-1:
Buah semangka dan melon. Jumlah tak terbatas.
Minum air mineral 8 gelas (2 liter).

Kondisi tubuh: 
Bolak balik buang air kecil karena banyak minum dan makan buah yang mengandung banyak air.
Pusing, migrain, lemah, loyo, semacam-semacam kurang gizi.
Pengennya tidur melulu (ngantukan)

Squat: 100 kali

Berat badan (dilakukan saat bangun tidur): 57.7 kg


Merah Itu Aku
Jogja, 13 Februari 2020

Wednesday, February 12, 2020

Aliran Rasa Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng

Tantangan kali ini, aku cuma beberapa kali mengarang dongeng. Lebih banyak mendongeng dengan membaca. Mungkin karena para kakak sudah besar, tapi tidak cukup besar untuk diberi perumpamaan untuk memecahkan suatu masalah. Hihi... alesan aja ini... memang aku yang kurang kreatif dalam mendongeng.

Kalau mengarang dongeng untuk Dek Lou, aku lebih pede sih😁😁. Mendengarkan dongeng dapat menambah kosa kata Dek Lou. Dia juga semakin senang bercerita.

Kurang dua level lagi menuju akhir kuliah Bunsay. Harus lebih semangat💪💪💪.


Merah Itu Aku
Jogja, 12 Februari 2020

Tuesday, February 11, 2020

Program DIET

Awalnya sih aku cuek-cuek ada dengan perundungan halus yang nyerempet-nyerempet body shaming. Tersebutlah di suatu hari, ada yang berkata-kata bahwa aku nampak berbeda dengan beberapa saat yang lalu. Kemudian ada pula yang terang-terangan membandingkan ukuran tubuhku dengan tubuhnya. Dan lain-lain dan lain sebagainya.

Sebenernya, tanpa dikata-katain manusia pun, aku sudah merasa cukup dikata-katain sama timbangan. Yang biasanya aku balesin angka-angka yang muncul dengan seringaian 'ini pasti salah'😆😆. Sampe Mr. Right berkata pada suatu malam "kalo aja timbangannya bisa ngomong, dia pasti pengen bilang 'apa salahku kenapa aku diomel-omelin melulu'" 😒

Sudah cukup lah aku terintimidasi oleh angka di timbangan yang tidak berpihak kepadaku. Setelah rajin workout dua mingguan, angka timbangan bukannya turun, eh malah naik... dan naiknya lumayan banyak, sodara-sodara... Yakali baru dua minggu minta turun berapa kilo sih??

Mendekati putus asa, aku browsing tata cara diet yang banyak orang pake, hasilnya cepet keliatan, dan makanan yang dikonsumsi, ga susah dicari di tukang sayur. Coba-coba lah diet sebelum konsumsi suplemen pendukung diet😆.

Akhirnya, aku memilih Diet GM. Diet yang pernah di lakukan di suatu perusahaan di tahun 1980an. Diet nya cuma 7 hari, tapi diklaim bisa menurunkan berat badan 5-7 kg. Konon katanya sebagai detox. Setelah 7 hari itu, terserah mau menjaga pola hidup sehat biar berat badan ga naik lagi dan tetap sehat, atau mau makan semaunya tanpa olah raga dan tentunya, berat badan bakalan naik secepat kita turunkan. Jelas aku pilih yang pertama. Jadi, diet 7 hari ini emang ekstrim ya kalo sampe turun 7 kilo. Tapi aku penasaran, apakah memang sebanyak itu bisa menurunkan berat badan😁😁.

Baca dari berbagai sumber, efek samping selama diet adalah kurang gizi, lemah, lunglai😆😆. Mari kita coba, bagaimana tubuhku menerima diet ini.

Aku akan menuliskan menu dan kondisi tubuh yang aku rasakan selama 7 hari ke depan. Don't miss it, fellas🥰🥰🥰


Merah Itu Aku
Jogja, 11 Februari 2020

Friday, February 7, 2020

Fobia

Tadi sore, aku jalan-jalan sama Dek Lou. Dia ngajakin ngliat selokan yang airnya mengalir lumayan deras. Sejak musim hujan, selokan depan komplek memang sering dialiri banyak air. Jernih dan deras. Nampak menarik banget buat Dek Lou. Dia sampe nungging-nungging di pinggiran selokan buat liat air di dalamnya.

Sambil menjaga Dek Lou agar ga nyemplung, aku menguatkan hati dari kegalauan. Berada di tengah jembatan kecil dengan air mengalir deras di bawahnya, sukses bikin aku agak mules dan mual. Ya... aku memang fobia air. Ga tau sejak kapan aku merasakannya. Tapi perasaan tidak nyaman dan mencekam, selalu menghinggapi hatiku saat berada di hamparan air.

Aku teringat saat masih kuliah di Surabaya. Tiap hujan tiba, jalanan di gang sekitar kosku pasti berubah jadi sungai. Meski hanya setinggi mata kaki atau betis, tapi sukses bikin aku ga nyaman saat berjalan di genangan air itu. Rasanya aku bisa tenggelam sewaktu-waktu karena aku tidak bisa melihat dasar dari genangan air itu. Berlebihan? Mungkin. Tapi itu yang aku rasakan.

Apa sih fobia itu? Menurut KBBI edisi ke-5 versi daring,

Fo.bia
n. ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat kehidupan penderitanya (KBBI ed. V).

Ngomong-ngomong tentang menghambat kehidupan, fobia air yang aku derita membuatku tidak mengalami kemajuan dalam berenang. Tiap mau nyemplung, rasanya bakalan tenggelam. Haha... 
Pun ketika berwisata air, aku memilih menjaga barang bawaan daripada harus mencoba wahana air.

Waktu jaman sekolah, Ibu selalu mengingatkan untuk tidak menunjukkan ketakutanku pada sesuatu (terutama hewan). Ibu khawatir kalo teman-teman sekolahku menggunakan ketakutanku untuk merundung. Aku memang takut pada beberapa hewan yang menurut orang lain biasa, tapi buatku luar biasa mempengaruhi detak jantungku. Aku ga mau sebut hewannya. Masih memegang teguh petuah Ibu😁😁.

Untuk fobia yang terakhir, aku baru tau beberapa tahun belakangan bahwa aku menderita trypophobia. Aku ga mau ngecek bener ga tulisannya karena kalo aku search di browser, bakalan keluar gambar-gambar yang baru kebayang aja udah bikin aku geli setengah mati. Fobia terhadap lubang-lubang atau bulatan-bulatan kecil. 

Baca juga : Serangan Rayap Kertas

Sejak kecil, Fuad-adekku satu-satunya- sering goda-goda aku dengan ucapan-ucapan menjijikkan tentang lubang-lubang kecil. Tanpa melihat gambar pun, aku sudah punya gambaran yang jelas hanya dengan mendengar kalimatnya saja.

Fobia yang aku derita tidak terlalu serius. Cukup mengganggu kenyamanan memang, tapi tidak sampai membuat tertekan hingga tertinggal selama berhari-hari.

Penyebab fobia tidak jelas. Tapi beberapa sumber menyebutkan beberapa hal yang bisa menyebabkan fobia antara lain:
1. Kejadian traumatis yang pernah dialami.
2. Faktor genetik.

Selain 3 fobia yang aku miliki, masih banyak fobia lain yang mungkin diderita orang lain. Misalnya: fobia terhadap ruang tertutup, fobia terhadap gelap, fobia terhadap tempat yang tinggi, fobia hewan tertentu, fobia naik pesawat dan lain sebagainya.

Bagaimana cara mengatasi fobia?

1. Dengan memaparkan benda atau situasi yang menyebabkan fobia. Sedikit demi sedikit, perlahan lahan. 

2. Mengatur nafas ketika menghadapi fobia.

3. Berfikir secara logis. Karena ketika kita bertemu dengan situasi atau benda yang membuat kita fobia, maka akal sehat kita sering tidak bisa diajak berpikir.

Jika fobia sudah mengganggu aktivitas dan hubungan sosial kita, maka ada baiknya menghubungi psikolog.

Kalo kamu, punya fobia apa?


Merah Itu Aku
Jogja, 7 Februari 2020

Wednesday, February 5, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-14

Diceritakan, ada seekor kucing yang tengah berjalan di bawah terik sinar matahari siang. Si kucing tampak amat kepanasan. Kucing itu berjalan begitu lambat. Di ujung jalan, Si Kucing bertemu dengan Ayam yang sedang minum. Si Kucing mendekati tempat air Si Ayam. 

"Bolehkah aku meminta sedikit air minum ini? Aku sangat haus" tanya Si Kucing.

"Boleh... minumlah... aku sudah tidak haus lagi" kata Si Ayam sambil menjauh dari tempat minumnya, agar Si Kucing dapat minum dengan mudah.

Cerita tentang berbagi, menggunakan tokoh Kucing dan Ayam karena Dek Lou suka dengan kedua hewan itu😁😁😁.


Merah Itu Aku
Jogja, 5 Februari 2020

Tuesday, February 4, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-13

Cerita yang terlalu imajinatif sebenernya ya😆😆.

Cerita seorang anak laki-laki bernama Dengdeng. Dia rajin sekali membantu Ibunya. Suatu hari, Dengdeng sangat ingin minum jus buah. Akhirnya, sang Ibu meminta Dengdeng untuk pergi ke pasar membeli buah. 

Dengdeng membeli bermacam-macam buah. Ada apel, mangga, jambu, jeruk, dan stroberi. Sang Ibu membuatkan Dengdeng jus buah campuran. Rasanya sangat enak dan juga menyehatkan.

😁😁😁😁

Tujuan dari cerita ini, agar anak-anak rajin membantu Bundanya dan suka makan buah.

Realita: anak-anak besar rikues dibikinin jus buah yang isinya macem-macem😅😅😅.


Merah Itu Aku
Jogja, 4 Februari 2020

Monday, February 3, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-12

Dek Lou lagi suka banget sama baju gambar bebek. Setiap selesai mandi, dia request pake baju gambar bebek. Padahal baju gambar bebek nya cuma 1 dan itu pun baju tidur😆😆.

Dari baju itu, Kakak Athar bercerita sambil menyanyi. Berasa nonton drama musikal. Entah ya dia pernah denger dari mana lagu itu. Beberapa kalimat yang teringat

Ikan berenang renang
Bebek ber wek wek wek wek..
Kucing mengeong ngeong...

Dan aku tak ingat lagi hewan-hewan apa yang termensyen dalam lagu tersebut😁😁.

Kalo ini, mungkin lebih tepatnya masuk judul "Membangun Kepribadian Anak Melalui Mendongeng" 🤭🤭.
Good job, Kakak Athar🥰😘.


Merah Itu Aku
Jogja, 3 Februari 2020

Sunday, February 2, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-11

Hari ini, kami bersama keluarga besar dari Mr. Right berkunjung ke salah satu tempat wisata di daerah Cangkringan. Cuaca mendung dan lumayan dingin. Beberapa saat sebelumnya memang sempat turun hujan yang lumayan lebat.

Setelah puas menikmati area wisata, kami pun berencana pulang. Hari menjelang sore dan saudara-saudara masih harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.

Di tempat parkir, anak-anak meminta es krim. Memang ada penjual es krim di sana. Awalnya aku berpendapat bahwa makan es krim di cuaca yang dingin dan mendung amat sangat tidak pas. Tapi anak-anak tetap ngotot minta es krim. Akhirnya Mr. Right mengijinkan anak-anak beserta yang bukan anak-anak menikmati es krim.

Setelah selesai membeli es krim, kami pulang terpisah dengan saudara-saudara yang lain. Sepanjang perjalanan, kami membahas rejeki dan es krim. Betapa rejeki itu tak pernah tertukar apalagi salah alamat. Meskipun cuaca dingin dan mendung, tapi Allah tetap memberikan rejeki pada penjual es krim. Masya Allah Tabarakallah🥰🥰🥰.


Merah Itu Aku
Jogja, 2 Februari 2020

Saturday, February 1, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-10

Dongeng kali ini menceritakan Brer Kelinci. Dia menggunakan akalnya untuk menyelamatkan diri dari Serigala.

Namun, cara yang digunakan Kelinci adalah menipu Serigala sehingga Kelinci dapat kabur. Mestinya, kita harus selalu berkata jujur. Apalah kebohongan untuk menyelamatkan nyawa diperbolehkan? Ini masih PR untuk menjawabnya😆.

Merah Itu Aku
Jogja, 1 Februari 2020