H-1 Qur'an Camp, Kakak Zidan bersemangat memilih baju-baju yang mau dibawa. Beberapa hal masih aku bantu. Alhamdulillah, semua list barang bawaan sudah tercentang๐.
Sebelum aku daftarkan Kakak Zidan ke Qur'an Camp, aku agak ragu. Konsultasilah ke Mr. Right. Menurutnya, kalo Kakak Zidan oke, maka daftar. Kalo ga oke, ga usah dipaksa. Bhaique...
Qur'an Camp ini diselenggarakan selama 3 hari 2 malam. Mengaji di alam terbuka dan ada outbound nya juga. Kupikir cocoklah buat mengisi liburan Kakak Zidan.
Ternyata Kakak Zidan mau. Aku bilang ada Ustadzah dari sekolahnya yang jadi pendamping. Dan ada panahan ๐
.
Ohiya, Qur'an Camp ini bukan program sekolah. Jadi memang pesertanya berasal dari berbagai sekolah. Dan sepanjang pengalaman, Kakak Zidan adalan anak yang tidak mudah akrab dengan orang yang baru dikenal. Semoga saja dengan ikut Qur'an Camp, Kakak Zidan lebih mudah beradaptasi.
Melihat Kakak Zidan bersemangat, akupun ikut bersemangat. Bukankah orang tua yang terlalu khawatir akan berpengaruh negatif terhadap perasaan anak? Kuputuskan untuk ikhlas demi melatih kemandirian Kakak Zidan.
Tapi tadi sebelum tidur, Kakak Zidan agak galau. Dia khawatir kangen bunda kalo nginep di sana. Aku jadi kebawa galau. Aku kasih dia semangat kalo acara di sana seru. Aku perlihatkan juga potongan video kegiatan yang tadi dikirim Ustadzah yang mendampingi Qur'an Camp.
Ini memang pertama kalinya aku akan melepas Kakak Zidan menginap lama tanpa keluarga. Semangat, Kakak๐๐๐.
Merah Itu Aku
Jogja, 4 Juli 2019
0 comments:
Post a Comment