Hari Sabtu kemaren, kunjungan ketigaku ke dokter kandungan. Bahagianya, Mr Right bisa pulang dan menemani kami. Tidak direncanakan sebelumnya Mr Right pulang. Begitu mendadak. Dan begitu membahagiakan.
Kunjungan ketigaku di minggu ke sebelas kehamilanku. Kata dokter cantik itu, seharusnya bayi dalam rahimku sudah mempunyai detak jantung. Kemudian dengan alat seperti stamper tetapi berfungsi seperti stetoskop yang ditempelkan di atas perut sebelah kiriku, detak jantung itu terdengar cepat dan keras melalui speaker yang tersambung dengan alat tersebut.
Seketika itu juga, aku ingin menangis. Senang, terharu, dan lega menjadi satu. Anakku tumbuh sesuai dengan usia pertumbuhannya. Anakku benar-benar tumbuh di dalam tubuhku. Aku benar-benar mencintainya. Melebihi cintaku pada ayahnya.
Terima kasih Tuhan atas karunia yang begitu indah ini
Terima kasih karena sudah menjadi kuat dan sehat, nak...
merah itu aku,
Jakarta, 24 Maret 2010
Continue reading Terima kasih karena sudah menjadi kuat dan sehat...
Kunjungan ketigaku di minggu ke sebelas kehamilanku. Kata dokter cantik itu, seharusnya bayi dalam rahimku sudah mempunyai detak jantung. Kemudian dengan alat seperti stamper tetapi berfungsi seperti stetoskop yang ditempelkan di atas perut sebelah kiriku, detak jantung itu terdengar cepat dan keras melalui speaker yang tersambung dengan alat tersebut.
Seketika itu juga, aku ingin menangis. Senang, terharu, dan lega menjadi satu. Anakku tumbuh sesuai dengan usia pertumbuhannya. Anakku benar-benar tumbuh di dalam tubuhku. Aku benar-benar mencintainya. Melebihi cintaku pada ayahnya.
Terima kasih Tuhan atas karunia yang begitu indah ini
Terima kasih karena sudah menjadi kuat dan sehat, nak...
merah itu aku,
Jakarta, 24 Maret 2010