Thursday, February 28, 2019

Tantangan Menulis

Bulan Februari sudah sampai di ujungnya. Tak terasa sudah mengikuti challenge sehari satu tulisan yang diselenggarakan oleh KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional). Awalnya memang pingin ikutan biar ada semangat menulis. Biasanya kalo dikejar-kejar jadi lebih termotivasi. Yang ngejar diri sendiri. Yang bikin target juga diri sendiri.

Meskipun tulisan masih acak acakan. Ga berfaedah. Kadang ga nyambung antara judul dan isi. Atau kadang maksudnya mau bercerita A tapi kemudian melebar dan berakhir bercerita X. Bahasanya ga jelas juga. Pengen bahasa Indonesia yang baik dan benar kok nganu... ga pake bahasa Indonesia nampak alay😆😆.

Yah begitulah.. namanya juga menulis karena hobby. Ga punya editor juga😂. 

Dari 28 hari di bulan Februari, aku ga post tulisan tanggal 13. Karena ketiduran dan kebangun jam 00 lewat 15. Rasanya keseeeelllll banget. Pengen nangis guling-guling. Ih lebay kan... 
Padahal ga nulis juga ga ada hukumannya😄.

Semoga bulan Maret bisa konsisten nulis lagi. Tulisan lebih terarah, bahasa lebih enak dipahami, dan isinya lebih berfaedah.

Salam literasi😘

Merah Itu Aku
Jogja, 28 Februari 2019
Continue reading Tantangan Menulis

Wednesday, February 27, 2019

Yang Muda Yang Menispirasi

Akhir-akhir ini, aku merasa bahwa usiaku semakin banyak saja jumlahnya. Ya emang udah banyak sih...cuma berasa semakin banyak karena aku kerap kali dikelilingi oleh ibu dan perempuan muda yang beda usia denganku, belasan tahun😄😄.

Semangat berbagi mereka luar biasa. Kadang merasa malu karena mereka yang muda sudah bisa menginspirasi banyak orang, sedangkan aku masih begini-begini saja. Tapi aku bersyukur karena bisa bertemu dengan mereka yang bisa menularkan semangat muda mereka. Belajar dari mereka.

Usia hanyalah angka, jiwa dan semangat kita tetap harus muda.

#menolaktua

Merah Itu Aku
Jogja, 27 Februari 2019



Continue reading Yang Muda Yang Menispirasi

Tuesday, February 26, 2019

Ayah

Jadi ibu itu harus rela ketika wajah sang anak disebut-sebut mirip ayah nya banget. Atau ketika sifat-sifat sang anak mirip banget ayah nya. Ibunya cuma dapet hamil aja. Semua-semua mirip ayahnya. Ahh...aku ra popo😅

Menjadi ibu pun harus rela ketika anak-anak begitu fasihnya mengucapkan 'ayah' sedangkan mengucap kata 'bunda', sedikitpun belum tampak hilalnya. Padahal yang selalu ada di deket anak-anak adalah bunda.
Apakah ada yang bisa menjelaskan secara ilmiah kenapa hal tersebut terjadi? Karena ketiga anakku bisa mengucapkan 'ayah', jauuuhhh sebelum akhirnya terdengar kata 'bunda' dari mulut-mulut mungilnya😆.

Merah Itu Aku
Jogja, 26 Februari 2019

Continue reading Ayah

Monday, February 25, 2019

Buku Harian

Siapa yang jaman sekolah suka nulis buku harian? 
Aku 🙋😅
Dari semua buku harian yang pernah ditulis, adakah yang masih tersimpan sampai sekarang? 😁

Buku harian jaman kuliah yang masih tersimpan sampe sekarang.
Aku punya dong. Ini buku harian yang masih aku simpan dan ikut pindahan sampe sekarang. Buku harian ini cuma ada satu di dunia. Bikinnya pake perasaan banget. Dih...😆

Aku bikin sendiri pas kuliah. Motong-motong kertas hvs warna jadi 4 bagian tiap lembar. Sampulnya pake kertas buffalo yang aku tempelin potongan huruf yang juga aku bikin sendiri. Dalemnya ada kalender dengan background foto ku dan Mr. Right waktu masih muda. Yang terlalu memalukan untuk dipamerin di sini. Dan juga beberapa kata mutiara yang menyentuh jiwa, yang aku print di kertas-kertas hvs juga. Lalu kesemuanya itu aku bawa ke tukang foto copy dan penjilidan skripsi langganan deket kampus. Jadilah buku harian yang cuma ada satu di dunia ini.

Alasan kenapa buku harian ini masih aku simpen dan ikut pindah ke manapun aku pindah, karena buku ini yang udah paling dewasa... meskipun kalo dibaca ulang cukup memalukan juga😂. Alasan lainnya, karena paling aman, nama yang sering disebut-sebut ya Mr. Right yang sekarang dah jadi suami. Jadi ga akan ada prahara kalo Mr. Right baca, meskipun akan sangat memalukan. Seperti kepergok pernah menggilainya😂😂. Yah, aku pernah alay pada jamannya😄.

Ga usah penasaran gimana isinya ya...maluuu aku tu....

Aku cuma mau menunjukkan bahwa meskipun aku kuliah di farmasi, aku masih punya begitu banyak waktu luang untuk motong-motongin kertas😌😌.

Merah Itu Aku
Jogja, 25 Februari 2019

Continue reading Buku Harian

Sunday, February 24, 2019

Do It Yourself

Aku adalah tipe orang yang mudah sekali merasa kecewa. Dan kalo sudah kecewa, biasanya akan menjadi sedih berlarut-larut. Itulah sebabnya, aku jarang sekali meminta. Karena jika keinginanku tidak terpenuhi, aku akan merasa sangat kecewa.

Aku bersyukur dididik untuk tidak mudah meminta sejak kecil. Bukankah lebih baik memberi daripada meminta? Yah, di samping karena aku tidak ingin merasa kecewa juga sih😁

Tapi aku memang harus bersyukur. Karena dengan jarang meminta, aku jadi lebih kreatif. Waktu kecil, aku udah jahit baju boneka sendiri dan bikin dekorasi rumahnya. Meskipun rumahnya cuma kamar dan dapur aja😆. Hepi tiada terkira... di saat temen-temenku minta dibelikan mainan baru, aku begitu puas dengan buatanku sendiri.

Ternyata hobi bebikinan berlanjut sampai sekarang. Kalo bisa bikin, kenapa harus beli? 
Dan terima kasih untuk teknologi bernama internet yang membuatku tidak merasa sendirian. Aku jadi semakin bersemangat 😍😍😍


Merah Itu Aku
Jogja, 24 Februari 2019
Continue reading Do It Yourself

Saturday, February 23, 2019

Aku dan Bapak

Hampir setiap aku atau anak-anak sakit, aku tidak bercerita pada bapak ibu. Mereka pasti jadi kepikiran dan berusaha untuk datang jika mendengar kami sakit. Biarlah bapak dan ibu mendengar cerita-cerita bahagia saja dari kami. Biasanya aku baru cerita setelah kami semua sehat kembali😁😁

Seperti kemaren itu, aku menghindari berkabar biar ga keceplosan cerita. Haha...sesungguhnya aku sangat sulit menahan diri untuk bercerita.
Tiba-tiba di hari Jumat sore, ibu menelpon dan menanyakan kabar kami. Alhamdulillah kami sudah bisa dikatakan sehat. Kemudian mengalirlah cerita dari ibu, kalo hari Senin kemaren bapak sakit sampe ga bisa pergi-pergi. Aku pun akhirnya cerita kalo habis demam tinggi, di hari Senin juga. 
Kebetulan yang misterius karena bukan sekali dua kali terjadi denganku dan bapak. Sudah aku alami sejak kuliah. Dan biasanya, sakit yang kami derita, sama. Apakah sekuat itu ikatan bapak dan aku? Entahlah... atau karena kami tinggal di musim yang sama? Mungkin kalo aku tinggal di belahan bumi lain tidak akan terjadi. Entah juga..

Tapi ngomong-ngomong tentang ikatan aku dan bapak, dari cerita ibu, aku tau dan ingat, waktu kecil aku akan demam tiap bapak dinas keluar kota. Jadi ibu selalu siap-siap. Duh...sebegitunya ya aku😆😆

Aku pernah baca, bahwa anak perempuan biasanya lebih dekat (ikatan batin) dengan ayahnya. Ini juga yang bikin Mr. Right pingin banget punya anak perempuan (dahulu kala tapi😝😝).

Merah Itu Aku
Jogja, 23 Februari 2019
Continue reading Aku dan Bapak

Friday, February 22, 2019

Pepaya

Aku ga suka pepaya. Padahal aku tau kalo pepaya itu kaya akan manfaat. Selain banyak mengandung vitamin A dan C, pepaya juga kaya serat yang baik untuk pencernaan.

Kenapa aku ga suka pepaya? Karena baunya ga enak.
Tapi ga suka pepaya bukan berarti aku ga pernah makan pepaya lho ya.. pernah banget. Dalam keadaan terpaksa😆😆

Dulu, jauh sebelum kami menikah, Mr. Right terheran-heran waktu dia ambilin aku pepaya dan aku bilang kalo aku ga suka pepaya. Dia bilang dengan teganya "oh, ternyata ada juga ya makanan yang ga kamu suka". 
Menurut ngana? 
"Aku juga ga suka"
Mungkin jodohku terpampang nyata saat itu. Eh...gimana?😒

Alhamdulillah, ketiga anakku suka pepaya semua. Ada yang karena merasa butuh, ada yang emang suka makan apa aja😋. Jadi aku ga perlu merayu-rayu mereka buat makan pepaya, sementara aku sendiri ga suka. Itu sama kayak ngasih contoh buat ga takut sama kucing sementara aku, ah...sudahlah...

Meskipun aku dan Mr. Right sama-sama ga suka pepaya, di rumah hampir selalu sedia pepaya. Kalo sehari aja stok pepaya kosong di rumah, aku udah panik. Seriusan ini. Karena kalo sehari dua hari Dek Lou ga makan pepaya, pup nya rada susah. Kasiaaaannn. Jadi inget waktu Kakak Zidan belum sekolah dulu.

Kalo kamu suka pepaya ga?



Merah Itu Aku
Jogja, 22 Februari 2019
Continue reading Pepaya

Thursday, February 21, 2019

Home Educator

Sudah 3 minggu ini, aku mengikuti kuliah online home educator. Diharapkan setelah mengikuti perkuliahan ini, para ibu bisa jadi home educator untuk anak-anaknya. Karena aplikasi untuk anak pra sekolah (1-7 tahun), maka aku aplikasikan untuk Dek Lou saja. Sebenernya disarankan untuk anak yang lebih besar supaya nanti mudah membuat kurikulum untuk adeknya. Tapi aku pikir, Kaka Athar udah hampir 7 tahun banget, jarak ke Dek Lou terlalu jauh, dan menurutku, tiap anak berbeda, maka kurikulum untuk kak Athar belum tentu bisa dipakai untuk Dek Lou.

Ada 1 tugas yang harus dikumpulakan tiap minggu nya, dengan batas waktu pengumpulan tiap hari Sabtu jam 23.59 WITA. Perkuliahan berlangsung 4 minggu, jadi total ada 4 tugas yang nantinya akan kami kerjakan.

Setelah mengikuti 3 minggu perkuliahan, aku jadi lebih jeli mengamati sifat-sifat unik dan bakat Dek Lou. Mengikuti apa yang Dek Lou suka, kemudian memasukkan aktifitas yang sesuai untuk perkembangan usianya.

Banyak dari kita yang sudah 'setua' ini baru menyadari salah jurusan. Jangan sampai anak kita mengalami hal yang sama. Memetakan bakat anak sejak kecil akan mengurangi resiko salah jurusan. Mengetahui bakat dan minat anak juga akan memudahkan kita dalam mengajarkan sesuatu kepada anak.

Materi minggu ini adalah Montessori. Aku suka metode Montessori karena metode ini mempersiapkan anak untuk mandiri. Dengan filosofi-filosofi nya, maka tahap demi tahap menuju kemandirian anak akan tercapai. Mungkin tidak semua anak (atau orang tua) cocok dengan metode ini, tapi secara garis besar, aku suka filosofi nya. 

Mungkin harus bikin satu tulisan yang membahas Montessori ya😁😁.

Setiap anak adalah unik, sebagai orang tua, kitalah yang harus banyak belajar untuk dapat mendampingi mereka.


Merah Itu Aku
Jogja, 21 Februari 2019


Continue reading Home Educator

Wednesday, February 20, 2019

Jika Anak Sakit

Ketika anak sakit, seorang ibu pasti akan sangat patah hati. Kalo bisa, biar yang sakit ibunya aja, jangan anaknya. Eits...jangan sampe terbersit sedikitpun untuk memindahkan sakit anak ke ibu. Doakan saja supaya anak cepat sehat, ga usah minta pindahin penyakitnya ke siapa pun. Kalo ternyata beneran ibu jadi sakit, siapa yang akan urus anak-anak?😔

Ketika anak sakit, yang harus dilakukan seorang ibu:

  1. Tetap sehat. Makan teratur, banyak minum, tambah konsumsi buah dan sayur. Merawat anak sakit itu membutuhkan kekuatan lahir dan batin. Aku yakin, Dilan pun tak akan kuat.
  2. Tetap tenang. Kalo ibu panik, anak tidak akan mendapat ketenangan. Ibu jadi makin bingung, ga bisa berfikir harus bagaimana.
  3. Sering peluk dan tetap berada di dekat anak.
  4. Beri air minum yang banyak. Kalo masih asi, tambah frekuensi menyusui -> terutama jika anak demam. Mencegah dehidrasi dan membantu menurunkan demam.
  5. Sediakan makanan sehat kesukaan anak.
  6. Sediakan bawang merah. Parut bawang merah, campur dengan minyak telon (atau minyak zaitun untuk anak dengan kulit sensitif), balurkan pada dada, punggung, dan kepala. Efektif menurunkan demam, mambantu melegakan hidung tersumbat, dan meredakan batuk.
  7. Terus berdoa untuk kesembuhan anak.
  8. Jika tidak membaik dalam 3 hari, silahkan kunjungi dokter anak.

Demikian sedikit tips dari aku. Semoga bermanfaat.

Tetap sehat, tetap semangat😊😊😊.


Merah Itu Aku
Jogja, 20 Februari 2019

Continue reading Jika Anak Sakit

Tuesday, February 19, 2019

Hujan

Hampir setiap sore menjelang, hujan turun begitu lebatnya. Tepat sebelum jam penjemputan anak-anak. Agak horor juga mengingat rute penjemputan melalui jalanan dengan pohon besar di kanan kiri. Mau ambil jalan lain, tapi terlalu memutar, karena jalan alternatif yang biasa aku lalui saat hujan lebat, sedang ditutup karena ada pekerjaan jembatan.

Penyakit yang ikut meramaikan musim penghujan pun sudah bermunculan. Terhitung sejak minggu kemaren, kami sekeluarga sudah ikut meramaikannya. Penyakit receh yang cukup mengganggu, batuk pilek, khusus aku disertai demam yang cukup tinggi.

Doakan kami segera sehat ya.. dan semoga kalian semua diberi kesehatan. Aamiin


Merah Itu Aku
Jogja, 19 Februari 2019
Continue reading Hujan

Monday, February 18, 2019

Ibu Tidak Boleh Sakit

Jumat sore kemaren, mendadak kepala ku cenut-cenut parah. Dapur tutup sore itu. Alhamdulillah Mr. Right pulang cepat. Aku menyambutnya dengan permintaan dikerok. Ternyata kondisinya tidak lebih baik dari aku. Dan akhirnya kami saling mengerok. Duh...romantis 😆.
Kami minum jamu tolak anu untuk menunjang kesembuhan kami. Alhamdulillah, keesokan paginya aku lebih sehat. Ga ada cenut-cenut lagi di kepala. Mr. Right menderita flu parah. Aku sarankan supaya minum obat flu warung saja. Aku melalui weekend dengan sehat wal afiat.

Senin pagi tenggorokanku terasa sakit. Aku memutuskan untuk minum obat flu warung juga. Jam 10an, tiba-tiba aku menggigil parah😭. Setelah menidurkan Dek Lou, aku sarapan, minum obat dan ikutan tidur.

Ketika seorang ibu dengan anak yang masih kecil-kecil sakit, yang harus dilakukan adalah tetap sehat. Gunakan waktu istirahat anak untuk istirahat juga. Sementara dapur tutup tak mengapa. Masih banyak dapur yang buka. Yang terpenting adalah anak-anak tetap mendapat perhatian. Terkecuali untuk anak bayi tetep dimasakin sop aja yang gampang😌.

Dan meskipun masih pusing dan sedikit meler, siang ini harus ngojek juga jemput anak-anak dari sekolah. Diiringi hujan deras. 

Tetap semangat ya ibu-ibu di luar sana. Tetap lah sehat. Karena seorang ibu ga boleh sakit.


Merah Itu Aku
Jogja, 18 Februari 2019
Continue reading Ibu Tidak Boleh Sakit

Sunday, February 17, 2019

Memulai untuk Baik

Pernah ga sih, kamu merasa selalu disalahkan? Melakukan hal baik, disalahkan. Apalagi melakukan kesalahan, makin-makin lah disalahkan. Diam, salah. Bicara, juga salah. Yuuuhh...itu hidup udah merana banget rasa-rasanya.

Tapi yang namanya rasa, sebenernya cuma kita pribadi yang bisa menilai. Benarkah ada orang yang selalu menyalahkan kita? Atau kita yang terlalu GR? Yakali, keGRan ada yang begitu mengurusi hidup kita, sampe begitu perhatian dengan apa yang kita lakukan😆.

Apapun penilaian orang lain terhadap kita, tetaplah berbuat baik. Berbuat baik kepada orang yang baik kepada kita memang mudah. Yang sulit adalah berbuat baik kepada orang yang tidak baik kepada kita. Sulit, tidak mudah, bukan tidak mungkin.

Mulailah berbuat baik dari kita sendiri. Tidak perlu pusingkan penilaian orang lain. Ketika kita sudah melakukan hal baik, maka hal baik akan mengikuti kita. Semoga😊


Merah Itu Aku
Jogja, 17 Februari 2019
Continue reading Memulai untuk Baik

Saturday, February 16, 2019

Belanja Bulanan

Hari ini, jadwal kami belanja bulanan. Kok ga awal bulan? Sudah berjalan tiga bulan ini, jadwal belanja bulanan kami berubah dari awal bulan menjadi pertengahan bulan. Alasannya simple aja, kalo awal atau akhir bulan, biasanya pusat-pusat perbelanjaan rameeeeee banget. Cari parkir susyee, antri kasir pun lama.

Keuntungan belanja bulanan di pertengahan bulan:
1. Gampang cari parkir
2. Ga perlu antri kasir. Kalopun ngantri, antriannya masih masuk akal
3. Ga gampang laper mata. Karena kalo udah tengah bulan gini, biasanya duit udah diamankan di pos-pos nya

Kalo kamu, team belanja awal, akhir, atau tengah bulan?😁


Merah Itu Aku
16 Februari 2019


Continue reading Belanja Bulanan

Friday, February 15, 2019

Begadang

Beberapa malam belakangan ini, aku (ter)tidur lebih cepat dari biasanya. Ikut tidur bersama bayi yang menyusu. Benar-benar kenikmatan hakiki seorang busui😄. Sebelum jam 9 malam, aku sudah tertidur dan hanya terbangun sesaat ketika bayi bangun minta menyusu lagi.
Padahal biasanya, aku tidur lewat tengah malam untuk menyelesaikan sisa to do list hari itu. Jadi lah beberapa hari ini, ada yang tidak berhasil aku selesaikan dan harus menumpuk di hari selanjutnya😪.

Konon katanya, orang sukses itu punya waktu istirahat yang cukup, 6-7 jam sehari, yang konon katanya lagi ga perlu begadang untuk menyelesaikan segala pekerjaannya. Apakah itu hoax? Ataukah mereka pernah mengalami tidur yang hanya 3 jam setiap harinya? Entahlah....

Kemudian aku berpikir, mungkinkah list yang sudah aku susun untuk setiap harinya tidak realistis? Ah...itu hanya usaha pembelaan diri sepertinya😏😏.
Mungkin cuma karena aku belum bisa memaksimalkan penggunaan waktu saja😋. 

Mari kita saksikan bagaimana belanja waktu ku di minggu depan? Atau bulan depan? Karena hampir bisa dipastikan akan ada tambahan list di bulan depan😎😎.


Merah Itu Aku
Jogja, 15 Februari 2019

Continue reading Begadang

Thursday, February 14, 2019

Ridho Suami

Ketika seorang perempuan menikah, maka baktinya kepada orang tua berpindah kepada suami. Pun tanggung jawab terhadap perempuan tersebut berpindah dari orang tua kepada suaminya. 
Maka sudah seharusnya, apa saja yang dilakukan seorang istri, harus dengan ijin dan ridho suami.

Alhamdulillah ya, aku punya suami yang ga pelit kasih ijin. Entah karena permintaanku yang ga aneh-aneh atau aku yang jarang minta atau dia yang ga mau bikin aku kecewa😆.
Tapi meskipun tau bakalan dikasih ijin, aku pasti bilang kalo mau sesuatu.

Kalo suami udah ridho, insya Allah jalan kita bakalan dipermudah. Seperti saat aku beberapa kali ngikut daftar kuliah online yang seringnya berebut itu😁.

Percayalah, bahwa ketika suami tidak mengijinkan, pasti ada pertimbangan dan kebaikan di baliknya. Tapi ketika ijin dan ridho itu diberikan, maka jalanmu akan dilapangkan dan dimudahkan😊.


Merah Itu Aku
Jogja, 14 Februari 2019
Continue reading Ridho Suami

Tuesday, February 12, 2019

Komunitas Beberes

Seperti yang pernah aku tulis sebelumnya, aku dipertemukan dengan metode beberes ala Jepang, yaitu Konmari. Singkat cerita, aku pun mengikuti kelas Konmari online gratis. Setelah aku mengikuti kelas tersebut, aku mulai mencari-cari lebih lanjut mengenai komunitas beberes lainnya. Dan aku baru tau ada Konmari Indonesia, yang mengadakan kelas online juga. 


Aku langsung menghubungi cp nya by email. Akan dibuka kelas baru sekitar bulan Oktober atau November. Wow, pas banget tuh, aku udah selese kuliah Matrikulasi IIP. 
Ternyata bulan Oktober, ada perubahan besar dalam tubuh Konmari Indonesia. Akhirnya mereka bertransformasi menjadi Gemarrapi. Untuk sejarahnya ga aku ceritakan ya...karena aku emang belum tau banget. Tapi kalo aku ikuti dari medsos nya, ada beberapa hal yang tidak bisa diterapkan di Indonesia. Wah, bagus kan...aku sih emang merasa ada beberapa yang sulit untuk aku ikuti. Mungkin terkait kultur ya...entah juga.

Karena transformasi ini, pembukaan kelas online pun mundur tanpa ada kepastian. Tapi aku tetap setia memantau medsos nya. Hihi...udah niat banget. Dan udah mengantongi ijin dari Mr. Right. Itu penting!

Sempat kecewa karena ga bisa ikut kulwapp pendahuluan. Karena aku telat baca pengumuman di medsosnya. Sempet sedih juga kirain ga dapet seat kelas online. Alhamdulillah, kami mendapat penjelasan yang melegakan, bahwa yang ikut kulwapp belum tentu masuk kelas, pun sebaliknya bagi yang ga ikut kulwapp belum tentu ga bisa ikut kelas online.

Aku makin rajin buka medsosnya. Dan yang dinanti-nanti pun tiba. Pengumuman waktu dan cara pendaftaran di post di medsosnya. Aku langsung daftar begitu link pendaftaran dibuka. Padahal saat itu aku sedang dalam perjalanan menuju tempat nikahan sodara. 
Cara daftarnya unik. Aku baru pernah daftar kelas online lewat marketplace. Untungnya udah sering belanja online lewat situ 😆😆. Jadi lumayan sudah terbiasa pake nya😋. 
Setelah berhasil daftar, aku masuk wa group transit untuk menunggu verifikasi. Duh, itu rasanya gemes, degdegan, khawatir, dan penuh harap campur jadi satu. Bagaimana tidak, aku sudah menunggu berbulan-bulan untuk daftar kelas beberes ini. Kalo aku ga berhasil daftar, aku harus menunggu pembukaan kelas berikutnya yang belum tau kapan 😭😭
Dan pengumuman verifikasi pun keluar hari ini. Alhamdulillah aku lolos verifikasi😍😍. Owow...aku bahagia tiada tara.....

Entah kejutan apa lagi yang akan aku dapatkan nantinya. Tapi yang jelas, aku sudah begitu menantikan mengikuti kelas beberes ala Indonesia ini. Doakan aku ya😘


Merah Itu Aku
Jogja, 12 Februari 2019

Continue reading Komunitas Beberes

Monday, February 11, 2019

F.O.K.U.S

Seperti yang udah pernah aku tulis, selain hobby crafting dan menulis, aku juga punya hobby beberes. Hobby yang kemudian aku yakini sebagai passion. Karena setiap melakukan ketiga hal itu, aku selalu gembira dan berbinar-binar. Kalo disuruh memilih salah satu, aku bingung mau jawab apa.

Fokus. 
Menurut ilmu yang aku dapet dari kuliah di Komunitas Ibu Profesional, untuk menjadi mastah di suatu bidang, minimal kita harus punya sekian jam terbang untuk fokus pada bidang tersebut. Kalo aku punya 3 passion, seharusnya aku memilih supaya bisa punya jam terbang tinggi, fokus, dan kemudian ahli di bidangnya.

Lalu aku tetap bingung. Bahkan untuk crafting sendiri, banyak pilihan bidang yang menarik dan sangat sulit untuk dipilih salah satu, jika ingin fokus dan menjadi ahli. Sedangkan aku adalah orang yang mudah jatuh cinta pada aneka craft. Semuanya pingin aku coba dan semuanya sanggup membuatku bahagia dan berbinar-binar.

Apakah mungkin ketiganya bisa berjalan beriringan? Sepertinya bisa. Menurutku, ketiganya bisa saling melengkapi satu sama lain. 

Mungkin suatu saat, dengan ilmu beberes, aku akan mempunyai tempat yang amat sangat nyaman untuk memunculkan ide-ide crafting, yang kemudian aku eksekusi dan aku tuliskan di sebuah buku😍😍. Boleh dong ya kan deh punya mimpi sekece aku itu😚.


Merah Itu Aku
Jogja, 11 Februari 2019

Continue reading F.O.K.U.S

Sunday, February 10, 2019

Anak Rumahan

Sejak jaman masih sekolah, aku emang paling seneng di rumah aja. Di dalem kamar lebih tepatnya. Ngapain aja? Selain tidur, aku hobi beres-beres dan nulis. Aku ga suka main ke luar rumah kecuali penting banget ato ada acara yang ga bisa dihindari.

Kebiasaan mendekam di kamar, berlangsung sampe jaman kuliah. Aku betah banget di dalem kamar kos. Keluar kamar cuma buat ke kamar mandi, ke kampus, nyuci baju, beli makan, dan nonton bola di bawah. Waktu pindah kos ke tempat yang ada kamar mandi dalem dan ada tivi di dalem kamar, aku makin jarang ke luar.

Bosen? Engga kok.

Aku ikutan seneng ngliat orang-orang travelling keliling dunia. Orang-orang deketku banyak yang hobi travelling. Mereka nampak happy dan aku ikut happy ngliatnya. Tapi aku tetep konsisten lebih suka di rumah😄. Menjadi penadah gantungan kunci, magnet kulkas, pin, dan kartu pos😍.

Mungkin karena aku anak rumahan ya... ditambah lagi, semakin ke sini anakku makin banyak😅. Makin ga pengen lah aku travelling.

Entah ketika anak-anak udah gede dan tinggal berdua aja sama Mr. Right di rumah. Bisa lah dipikirkan buat jalan-jalan. Ya kali masih kuat😆

Buat yang suka travelling, selamat menikmati ya... buat yang hobby nya di rumah aja, jangan berkecil hati. Kamu tidak sendiri. Dan sungguh, menjadi anak rumahan bukanlah aib😄


Merah Itu Aku
Jogja, 10 Februari 2019
Continue reading Anak Rumahan

Saturday, February 9, 2019

Belajar

Akhir-akhir ini, aku sedang giat banget nyari-nyari dan daftar kuliah online. Kuliah online yang (pingin, udah, dan sedang) aku ikuti adalah belajar tentang sesuatu yang ga pernah aku dapet sebelumnya dan memang merupakan passion aku. 

Rasanya belajar di usia yang sudah senja emang ga gampang. Selain otak yang banyak pikiran, kerjaan domestik yang ga ada habisnya, bikin aku harus pinter-pinter bagi waktu. Alhamdulillah udah diajari time management meskipun masih banyak meleset nya. Tapi selalu berusaha buat disiplin☺.

Yang aku inget, bonus waktu hanya diberikan kepada orang-orang yang memanfaatkan waktu dengan baik. 

Benarlah bahwa belajar itu tak kenal usia. Maka belajarlah terus, carilah ilmu seakan kamu tidak tau apa-apa.

Selamat mencari ilmu, semuanya. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin.


Merah Itu Aku
Jogja, 9 Februari 2019
Continue reading Belajar

Friday, February 8, 2019

Menginap

Hari ini kami (aku, kakak Zidan, dan dek Lou) antar kakak Athar yang mau ikut lomba ke sekolah. Lomba nya di Magetan. Jauh ya? Iya😔.
Begitu sampai, temen-temen kakak Athar udah ada di dalam bis. Tadi sempet drama karena ngira bakalan ditinggal. Padahal aku udah bilang, pasti ditungguin. Lagi pula, kami sampai di lokasi parkir bis sebelum jam 14.00, jadwal kumpul yang tertulis di surat pemberitahuan. Maklum saja, kakak Athar sudah terlalu bersemangat minta diantar jam 13.00, tapi aku bilang itu terlalu cepat😄.

Jam 14.30, bis kontingen lomba berangkat. Banyak orang tua yang menangis saat melepas keberangkatan. Aku? Sedih sih, tapi ga sampe nangis karena kakak Athar terlihat senang dan bersemangat. Yang tiba-tiba nangis malah kakak Zidan waktu masuk mobil😆. Keliatannya aja cuek, tapi kehilangan juga😏.

Semoga sehat selamat sampai kembali lagi ke rumah ya. Semoga semangat dan happy terus. Menang kalah ga jadi masalah, kalian semua sudah hebat😚😚😚.


Merah Itu Aku*
Jogja, 8 Februari 2019

*yang lagi kangen ditinggal jauh sama anaknya
Continue reading Menginap

Thursday, February 7, 2019

Wednesday, February 6, 2019

Perempuan Harus Pinter Masak

Ini mitos banget sih ya😆. Trus kalo ga pinter masak bukan perempuan gitu?
Kalo menurutku, perempuan itu harus bahagia. Perempuan pinter masak itu bonus.

Aku perempuan tapi ga pinter masak. Bisa sih masak, tapi ga pinter.

Tiap awal minggu, aku berusaha bikin menu buat seminggu ke depan. Hari minggu dapur tutup☺
Eksekusinya ga selalu sesuai dengan harapan. Tapi diusahakan. Banyak lah faktor yang bikin aku tetiba ga masak. Misalnya:
💕anak bayi yang minta gendong tiap sang emak berdiri deket kompor😌
💕sang emak kehilangan mood masak
💕diajakin makan di luar sama Mr. Right 😍

Warung udah banyak, pesen pake jasa ojek makanan online juga udah banyak pilihan dan gampang. Insya Allah tetep bisa makan meskipun ga masak sendiri😄.

Alhamdulillah semuanya happy, baik ketika aku masak maupun ga masak. Dan ga ada tuntutan buat selalu masak. Tapi diusahakan lah ya masak. Biar gas nya kepake😜

Kalo kamu termasuk tim masak sendiri ato beli makanan jadi? 😏


Merah Itu Aku
Jogja, 6 Februari 2019


Continue reading Perempuan Harus Pinter Masak

Tuesday, February 5, 2019

Mendadak Touring

Innalilahi wa inna ilaihi roji'un.
Berita duka datang dari Banyumas dan Cilacap hari ini.
Pagi tadi kami mendapat kabar bahwa bude, kakak dari mamah meninggal dunia pukul 3 di Banyumas. Tanpa pikir panjang, kamipun bersiap untuk perjalanan ke Banyumas. Di perjalanan, aku mendapat satu lagi kabar duka, kali ini dari Cilacap. Suami dari keponakanku meninggal karena kecelakaan kapal😢.

Kami berangkat dari Jogja jam 8.30 setelah mampir sarapan di dekat rumah. Perjalanan terasa amat lambat. Beberapa kali melalui hujan cukup deras dan jalanan begitu ramai kendaraan. Sampai di Banyumas jam 12.45.
Kami tidak melanjutkan perjalanan ke Cilacap karena waktu yang tidak memungkinkan. Setelah makan siang yang menjelang sore, kami kembali melakukan perjalanan ke Jogja.

Sepanjang perjalanan, aku dan Mr. Right membahas tentang kematian. Apa yang terjadi setelah kita meninggal? Apa yang nantinya akan kita tinggalkan untuk orang-orang di sekitar kita? Apa yang telah kita lakukan selama kita hidup? Seperti apakah kita dikenang oleh orang-orang yang kita tinggalkan? 
Ah...obrolan yang amat sangat berat...

Merah Itu Aku
Jogja, 5 Februari 2019

*alhamdulillah, kami kembali sampai depan rumah jam 19.55😊
Continue reading Mendadak Touring

Monday, February 4, 2019

Anak Kesayangan

Aku tergelitik untuk menulis ini. Tentang anak kesayangan.
Buatku, ketiga anakku adalah anak kesayangan. Mereka berbeda. Sejak aku hamil, bagaimana mereka dilahirkan, bagaimana pertumbuhan mereka, semuanya unik. Makanya sebagai orang tua, kita tidak boleh membandingkan kakak dengan adeknya, pun sebaliknya. Yang boleh dibandingkan adalah dia yang sekarang dengan yang dulu. Dia hari ini dan dia kemarin. Meskipun terkadang, aku masih luput membandingkan mereka tanpa sadar. Maafkan bunda ya😔. 
Insya Allah aku akan selalu belajar untuk menjadi orang tua yang lebih baik. Untuk anak-anak kesayangan☺.



Merah Itu Aku
Jogja, 4 Februari 2019
Continue reading Anak Kesayangan

Sunday, February 3, 2019

Maaf, Tolong, dan Terima Kasih

Tiga kata yang harus dibiasakan untuk diucapkan sedari kecil. Mungkin kelihatan sepele, tapi ketiga kata itu bisa mencerminkan attitude seseorang.

Semoga kita termasuk orang-orang yang dilembutkan hatinya untuk terbiasa mengucapkan maaf jika salah, tolong jika meminta bantuan, dan terima kasih jika diberi sesuatu.


Merah Itu Aku
Jogja, 3 Februari 2019
Continue reading Maaf, Tolong, dan Terima Kasih

Saturday, February 2, 2019

(Ketika) Rumput Tetangga (tidak) Tampak Lebih Hijau

Istilah rumput tetangga tampak lebih hijau sudah biasa kita dengar. Artinya kurang lebih bahwa biasanya kehidupan orang lain nampak lebih baik dari hidup kita. Hanya kelihatannya saja ya..karena yang benar-benar tau bagaimana kehidupan seseorang adalah orang yang menjalaninya.

Tetapi mungkin ada juga lho orang yang selalu melihat cela dan cacat kehidupan orang lain. Jika itu terjadi, mungkin beliau:
😏 kurang piknik
😏 kurang bahagia
😏 kurang pergaulan
😏 kurang ngopi

Alangkah baiknya jika kita tidak terlalu fokus pada kehidupan orang lain. Biar apapun warna rumput tetangga kita, sebaiknya kita rajin memupuk kebun kita supaya tetap hijau. Bahagia dengan apa yang kita miliki😍


Merah Itu Aku
Jogja, 2 Februari 2019
Continue reading (Ketika) Rumput Tetangga (tidak) Tampak Lebih Hijau

Friday, February 1, 2019

LDM (Long Distance Marriage)

Sebenarnya aku sedang 'cuti' LDM. Tapi aku kepengin cerita sedikit tentang kehidupan pelaku LDM. Kenapa cuti? Karena alhamdulillah, Mr. Right sedang ada kerjaan di Jogja. Entah sampai kapan, dan akan tiba waktunya kami menjalani LDM lagi.

Sebulan setelah kami menikah, kami mendapat 2 kejutan. Pertama, aku dinyatakan hamil. Dan yang kedua, Mr. Right ditugaskan ke Kalimantan. Rasanya campur aduk ga karuan. Siapa sih pasangan suami istri yang mau menjalani LDM? Apalagi kami baru nikah dan aku hamil pula. Huhu... pengin nangis guling-guling rasanya. Tapi saat itu aku harus tegar. Ga mau bikin orang-orang tersayang khawatir. Toh sebelum menikah, aku sudah terbiasa hidup mandiri, jauh dari orang tua.

Kami menjalani LDM selama 8 tahun sebelum akhirnya ada berita gembira penugasan Mr. Right di Jogja tahun kemaren. Beberapa 2 bulan setelah anak ketiga kami lahir.
Menjalani LDM selama 8 tahun bukan hal mudah, tapi kami harus melalui semuanya. 

Tipikal perempuan pelaku LDM yang aku rasakan dan amati: mandiri, tangguh, ga gampang baper, selow.. hihi.. agak memuji diri sendiri.

Buat temen-temen yang masih berjuang dengan LDM, semangat ya... semua pasti akan berlalu dan semoga dapat berkumpul lagi.


Merah Itu Aku
Jogja, 1 Februari 2019

Continue reading LDM (Long Distance Marriage)