Friday, January 31, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-9

Hari ini Dek Lou yang memilih cerita. Dia memilih buku Avengers. Cerita tentang Thor dan Loki. Aku menceritakan dengan bahasa bebas tak terbatas tentang hubungan kakak beradik Thor dan Loki.

Dengan ditambahi bumbu-bumbu cerita disangkutpahutkan dengan kehidupan persaudaraan antara Dek Lou dan Kakak-kakaknya. Bahwa hubungan kakak beradik semestinya saling menyayangi dan mendukung. Merasakan bahagia ketika saudara berbahagia, serta sedih ketika ada saudara yang kesusahan.


Merah Itu Aku
Jogja, 31 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-9

Thursday, January 30, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-8


Belum move on dari buku Dongeng Dunia😆. Kali ini Kakak Zidan yang memilih. Dia pilih Pohon Pir Ajaib.
Ceritanya tentang seorang yang kaya, tetapi serakah. Dia mempunyai pohon pir dengan buah yang melimpah. Tetapi dia tidak mau membagikan kepada orang lain. Akhirnya, dia menjualnya ke pasar. Saat sedang berjualan, ada seorang pengemis yang menginginkan pir tersebut, tapi tidak punya uang. Jelas saja, si penjual yang serakah itu tidak mau memberikannya dengan cuma-cuma. 
Akhirnya ada seorang perempuan yang membelikan sebuah pir untuk pengemis tersebut.
Kisah itu diakhiri dengan buah pir penjual yang serakah berubah menjadi buah yang tumbuh dari pohon pir ajaib. Kemudian orang-orang di pasar dapat menikmati dengan gratis.

Setelah membaca dongeng ini, Kakak Zidan dan Kakak Athar bergantian menceritakan hal yang membuat mereka tertarik dan menyebutkan pesan moral cerita.


Merah Itu Aku
Jogja, 30 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-8

Wednesday, January 29, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-7

Kali ini, dongeng yang terpilih adalah Raja Midas, masih dari buku Dongeng Dunia. Diceritakan bahwa Raja Midas sangat menyukai emas. 
Pada suatu hari, Raja Midas menolong seorang Kakek yang ternyata mempunyai anak seorang yang dapat mengabulkan keinginan. Sebagai ucapan terima kasih, Raja Midas diberi kesempatan untuk mengajukan permintaan. Raja Midas meminta agar apa yang dia sentuh akan berubah menjadi emas.
Dan terjadilah.. awalnya Raja Midas sangat senang dengan keajaiban yang terjadi. Dia senang melihat istananya menjadi emas. Begitu pula tongkat kebanggaannya. Tetapi kebahagiaannya sirna ketika makanan yang akan dia makan berubah menjadi emas saat tersentuh tangannya. Begitu pula dengan pengawalnya.
Singkat cerita, Raja Midas minta agar keajaiban sentuhan tangannya dicabut. Lalu permintaannya pun dikabulkan. Segala yang pernah menjadi emas karena sentuhannya kembali seperti semula. 

Mendengar cerita ini, anak-anak tertawa. Kemudian aku katakan bahwa Raja Midas belum merasa puas dengan segala yang sudah dimilikinya. Keserakahannya justru membuat dirinya menjadi kesulitan.


Merah Itu Aku
Jogja, 29 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-7

Tuesday, January 28, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-6


Hari ini, aku mempersilakan anak-anak untuk memilih dongeng mana yang akan dibaca. Kakak Zidan dan Kakak Athar sudah memilih buku bacaannya. Mereka pun asik membaca sendiri sambil sesekali mengeraskan suaranya, agar kami semua mendengar cerita yang mereka anggap seru.

Dek Lou memilih buku cerita yang diambil dari ayat-ayat Al Quran. Dia memilih cerita secara random. Salah satunya adalah 'Kemarahan Hamzah'. Pada cerita tersebut terdapat kata-kata bijak 'Hati yang sudah dirasuki pikiran jahat akan sulit berubah dan menerima ajaran yang baik.'


Merah Itu Aku
Jogja, 28 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-6

Monday, January 27, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-5

Hari ini kami mengarang dongeng. Tokoh dan alurnya, Kakak Zidan dan Kakak Athar yang menentukan.

🧕Pada suatu hari, hiduplah...

👦seorang pemuda yang pengen punya hape.

🧕seorang anak kecil pengen punya hape. Anak itu rajin sholat dan belajar.

👦anak itu males banget.

🧕rajin kak... tapi umurnya belum cukup untuk punya hape😅

Dan ceritapun semakin mbleber tak terkendali ke mana-mana🤣🤣🤣

🧕Nama anak itu adalah Durududud. Dia adalah anak yang patuh pada orang tuanya.

🧒Rajin belajar dan sayang sama adeknya.

🧕Bersambung

👦Lha kok bersambung?

🧕Dilanjutkan besok ya... Bunda ngantuk

Haha... kemudian kami berdoa bersama sebelum menarik selimut sebatas dagu🤭🤭.


Merah Itu Aku
Jogja, 27 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-5

Sunday, January 26, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-4

Hari ini, Kakak Athar membawa 2 ekor kucing ke halaman rumah. Bersama beberapa teman, dia membuatkan kandang di carport. Aku yang baru pulang pun terkedjoet bukan kepalang.
Awalnya aku curiga melihat tumpukan batu dari kaca spion. Dan kecurigaanku terbukti saat melihat dua ekor kucing sedang duduk di belakang tumpukan batu tersebut. Seekor berwarna putih dan satunya berwarna kecokelatan.
Sebagai seorang yang takut kucing, aku cukup bisa mengendalikan diri tadi😅😅.
Mr. Right yang mendapat laporan singkat dariku, langsung memanggil Kakak Athar. Akhirnya, Kakak Athar bersama temannya, membawa pergi dua ekor kucing itu.

Kakak Athar kembali ke rumah dengan emosi yang memuncak. Dia merasa disalahkan karena kejadian tadi. Padahal menurut dia, kucing itu yang mengikutinya ke rumah. Karena merasa kasian, dia bermaksud memberi tempat tinggal😌😌. Sweet banget kan😁😁.

🤵Kakak Athar, kucing itu memang suka ngikutin orang. Apalagi kalo dielus dan diangkat. Ditambah lagi, itu kucing kecil.

🧒Tapi kan kasian itu kucing ga ada yang ngerawat.

🤵Itu pasti peliharaan orang, Kak. Soalnya kucingnya bersih.

🧒Engga... itu kucing ga ada yang punya.

🤵Kakak mau pelihara kucing?

🧕Engga boleh. Bunda ga mau.

🧒(diem)

🧕Kak, kalo kita pelihara kucing, berarti kita harus bisa merawat dengan baik. Bunda ga bisa pelihara kucing atau hewan apa pun.
Kak, merawat kucing itu ga seperti kakak merawat sepeda. Ketika sepeda ga kakak rawat dalam jangka waktu yang lama, mungkin sepeda itu akan mengalami sedikit kerusakan. Kita bisa bawa ke bengkel untuk memperbaikinya. Tapi kalo kucing, kita lalai merawatnya, kucing itu bisa sakit atau lebih parah lagi, bisa mati. Siapa yang bisa memperbaikinya?

🧒(diem) 
Kemudian Kakak Athar ke luar rumah tanpa membalas kalimat panjang lebar Bundanya😌😌.


Merah Itu Aku
Jogja, 26 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-4

Saturday, January 25, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-3


Kali ini, cerita yang menarik adalah Si Tukang Batu. Masih dari buku Dongeng Dunia. Emaknya masih pemuja text book🤭🤭.

Dongeng si Tukang Batu merupakan kisah tradisional dari Jepang. Kisahnya menggambarkan tokoh yang tidak bahagia. Si Tukang Batu ini selalu mengeluhkan keadaanya. Ketika diberi kesempatan untuk menjadi apa yang diinginkan, dia selalu tidak bersyukur. Hingga akhirnya dia meminta untuk kembali menjadi tukang batu.

Anak-anak bisa menangkap pesan moral dari kisah ini. Sebagai manusia, kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita miliki😊.


Merah Itu Aku
Jogja, 25 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-3

Friday, January 24, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-2

Hari ini masih mengabdi pada buku Dongeng Dunia🤭🤭. Belum mengeluarkan jurus mengarang nih😆😆. Judul yang kami nikmati malam tadi adalah Dick Whittington.


Diceritakan bahwa Dick Whittington merupakan seoran anak yang miskin dari desa. Kemudian dia ingin mencari pekerjaan. Namun di desanya, dia tidak memperolehnya. Akhirnya, mengikuti saran seseorang dari desanya, Dick berjalan kaki ke London, yang mana jaraknya sangat jauh dari desanya. Singkat cerita, Dick berhasil menjadi orang yang sukses, bahkan menjadi walikota karena kerja keras dan keberuntungannya. 

Selesai membacakan cerita, anak-anak tidak beride untuk memberikan pesan moral. Mungkin karena mereka sudah mengantuk😅😅. Dan mereka justru tertarik mengingatkan aku untuk membacakan dan memberi batas dongeng selanjutnya besok malam. Haha...bhaiquelah...


Merah Itu Aku
Jogja, 24 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-2

Thursday, January 23, 2020

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-1

Tantangan level 10 yang sempat bikin frustasi😅😅. Sudah lama tidak mendongeng. Mungkin sejak anak-anak beranjak besar dan sudah bisa mencari bacaan sendiri. Dulu, aku sempat sering mendongeng sebelum menidurkan anak-anak. Ceritanya suka-suka. Biasanya sesuai request anak-anak. Jarang bercerita tentang hewan, tapi cerita anak kecil dengan nama yang unik dan lucu. Gegara tantangan ini, aku jadi berpikir untuk kembali mendongeng. Kali ini untuk Dek Lou. Kalo untuk Kakak Zidan dan Kakak Athar nampaknya udah ga pas. Atau malah mereka udah bisa membuat dongeng untuk Dek Lou🤣🤣.

Untuk hari pertama, marilah mendongeng meggunakan buku mendongeng. Ya...aku pernah mendapat buku mendongeng dari Bude nya anak-anak. Udah lamaaaa...banget. Saat kami masih tinggal di Jakarta. Saat kakak Zidan, bahkan belum 3 tahun😅😅.

Ini penampakan bukunya

Ternyata eh ternyata, waktu aku bacakan buku dongeng ini, kakak-kakak masih antusias mendengarkannya🤭🤭.

Salah satu judul dongeng yang aku bacakan

Dari beberapa dongeng yang aku bacakan hari ini, 'Tiga Permintaan' adalah salah satu yang membuat Kakak Zidan tertarik sampai mengulang cerita dengan bahasanya sendiri, berkali-kali😅. 
Ceritanya adalah sepasang suami istri miskin yang diberi kesempatan untuk mengajukan tiga permintaan, yang akan dikabulkan. Dengan polosnya, sang suami meminta sosis. Tentu saja membuat sang istri marah. Di antara banyak permintaan yang muncul di pikiran sang istri, suaminya malah minta sosis. Begitu konyol, pikir istri. Dikatai konyol, sang suami pun marah. Dengan impulsif, sang suami meminta sosis untuk menempel di hidung istrinya. Dan itu menjadi permintaan kedua😅😅.
Sudah bisa ditebak permintaan ketiga adalah meminta sosis untuk lepas dari hidung sang istri. Sang istri pun kecewa dengan berlalunya tiga permintaan itu dengan sia-sia. Namun sang suami tetap santuy karena dia tetap mendapatkan sosis😅😅.

Kalo buatku, pesan moral dari dongeng tersebut adalah jangan menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Pergunakanlah kesempatan yang datang, mungkin tidak akan datang dua kali.
Tapi buat Kakak Zidan, pesan moral yang dia ambil adalah, meskipun yang didapat tidak seberapa, tapi kita tetap harus bersyukur dan bahagia😁😁.
Ah...ternyata seru juga ya... ternyata anak-anak bisa memandang suatu cerita dari sisi yang berbeda. Besok kita nikmati dongeng yang lain ya😍😍.


Merah Itu Aku
Jogja, 23 Januari 2020
Continue reading Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Hari ke-1

Tuesday, January 21, 2020

Merawat Tanaman

Kata orang, memiliki hewan peliharaan dapat menghilangkan stres dan menumbuhkan rasa kasih sayang. Berhubung aku tak berbakat dalam memelihara hewan, aku pun selalu menolak hewan peliharaan. Beberapa kali, kami memiliki ikan hias, namun tak berlangsung lama😥😥.

Kali ini aku mencoba merawat tanaman. Sebenernya, aku pun tak jago dalam merawat tanaman karena sudah beberapa kali berhasil membuat tanaman mati. Entah karena aku yang tak bisa merawatnya atau memang mereka tak sudi berada di bawah perawatanku #apasih.

Berawal dari tawaran seorang sahabat yang bermaksud memberikan tanaman alpukat kepadaku. Saat aku tanya-tanya bagaimana cara merawatnya, dia menjawab tak tahu pasti karena tiba-tiba saja, pohon itu tumbuh dari biji alpukat yang dia letakkan di halaman. Wow...aku berkesimpulan bahwa perawatannya mudah. Haha 😅😅.

Sore kemaren, sahabat itu pun mengantarkan pohon yang sudah dijanjikan. Dan kami (aku dan Kakak Zidan), langsung menancapkannya di halaman rumah.



Semoga tumbuh subur, tanamanku sayang... terima kasih, sahabat, yang telah mempercayakan tanamannya diasuh olehku. Kalo berhasil berbuah, aku bagi-bagi deh 😁😁😁.


Merah Itu Aku
Jogja, 21 Januari 2020
Continue reading Merawat Tanaman

Wednesday, January 15, 2020

Serangan Rayap Kertas

Mudik pas liburan anak-anak sekolah kemaren, aku dipaksa untuk decluttering baju. Sebenarnya aku sudah pernah decluttering sebelumnya. Cuma emang masih banyak baju yang aku sayang-sayang. Yah, namanya di rumah tempat aku tumbuh dari lahir sampe lulus SMA, pasti banyak lah ya, baju-baju yang menyimpan memori. Halah... dan sebagian karena berharap akan muat lagi🤭.

Keberadaan rayap diketahui sesaat setelah kami tiba di rumah Eyang anak-anak. Saat Mr. Right membuka pintu lemari, seketika terpampang pemandangan yang...ah...aku tak sanggup menceritakan. Buru-buru aku minta dia menutup lemari lagi. (Ga ada foto dan ga mau cerita, ini gimana sih maksudnya🤨🤨). Ya pokoknya gitulah... aku phobia liat pemandangan yang.. ya ampun... bayangin aja merinding. Kacau pokoknya...

Besoknya, Eyang Kakung yang mengeluarkan semua baju dari lemari dan membersihkan sarang rayap yang sudah kering, serta sudah ditinggalkan penghuninya. Menurut pengamatan Eyang Kakung dan disertai bukti baju-baju yang bolong-bolong, disimpulkan bahwa rayap itu hanya makan kertas. Kenapa ada baju yang ikut bolong? Karena eh karena bajunya nempel di kertas. FYI, lemari itu dilapisi kertas pada bagian alas dan samping. Kebolongan baju ditemukan pada bagian-bagian yang bersinggungan dengan kertas pelapis yang sudah entah lagi kondisinya. 

Pikiranku langsung tertuju pada 3 kebaya pernikahanku. Entah apa yang aku rasakan kalau kebaya-kebaya itu ikut termakan rayap🥺🥺. Dan ternyata, alhamdulillah ketiga kebaya itu selamat. Beserta kebaya wisuda dan sumpah profesi yang disimpan pada lemari yang sama. Huhu... aku langsung legaaaaa....


Penampakan lemari yang sudah rapi

Sebenernya aku pengen mengulas jenis rayap dengan browsing. Tapi sungguh kutak sanggup jika harus melihat segala hal yang berhubungan dengan hasil perbuatan rayap itu. Jadi silakan berasumsi 😆.

Pada akhirnya, acara mudik yang cuma seminggu, aku habiskan untuk mengganti pelapis lemari, memilih baju-baju yang selamat, kemudian memilah mana yang aku simpan dan mana yang akan di pindah tangankan. Alhamdulillah lemari yang segede gaban bisa agak lega. Ternyata selama ini, isi lemariku amat sangat random sekali. Entah harus bersyukur atau bersedih dengan kedatangan rayap di lemariku. Tapi yang pasti, aku berhasil menyingkirkan baju-baju yang seharusnya sudah lama aku pindah tangankan😅.


Merah Itu Aku
Jogja, 15 Januari 2020
Continue reading Serangan Rayap Kertas

Tuesday, January 14, 2020

Aliran Rasa Think Creative

Berpikir kreatif sudah merupakan fitrah yang dimiliki anak untuk memecahkan masalah. Semakin besar, pikiran kreatif itu bisa berkembang atau malah menyusut. Menyusutnya pikiran kreatif bisa disebabkan rasa malas yang dipicu oleh kurangnya dukungan dari lingkungan, termasuk orang tua.

Tapi pada dasarnya, setiap orang memiliki sisi kreatif. Bagaimana dia memecahkan masalah dengan cara yang tidak biasa. Peran orang tua adalah mendukung setiap ide-ide kreatif anak. Paling mudah adalah dengan memberikan pujian agar mereka merasa lebih percaya diri dengan kekreativannya.

Tantangan kali ini, aku lebih mengamati kekreativan yang dilakukan anak-anak. Kakak Athar yang memang sudah nampak amat sangat kreatif, ternyata masih sering luput dari kata-kata pujian. Pada tantangan ini, aku berusaha untuk memberikan apresiasi terhadap segala kreativitas yang dia buat.
Aku yang sejak kecil sangat minim pujian, belajar banyak bahwa jiwa seorang anak harus disiram dengan kasih sayang, termasuk dalam bentuk pujian😁.

Dukungan orang tua terhadap kreativitas anak-anak dapat meningkatkan rasa percaya diri. Diharapkan setelah dewasa nanti, mereka bisa lebih berpikir kreatif untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks lagi🤗🤗.


Merah Itu Aku
Jogja, 14 Januari 2020
Continue reading Aliran Rasa Think Creative

Sunday, January 12, 2020

Potong Rambut

Beberapa hari yang lalu, aku potong rambut. Sebenernya udah dari beberapa bulan yang lalu berencana potong rambut. Dan udah dapet acc dari Mr. Right. Tapi karena satu dan lain hal, baru kemaren-kemaren itu tereksekusi.

Untuk pertama kalinya, Dek Lou menemaniku ke salon. Aku sempat khawatir dia bakalan penasaran dan pengen pegang segala macam alat-alat persalonan yang baru pernah dia liat. Alhamdulillah, kekhawatiranku tidak terbukti. Meskipun penuh rasa ingin tau, Dek Lou cuma melihat-lihat dan bertanya ini itu. Dan pertanyaan yang entah sudah berapa kali dia lontarkan selama aku potong rambut adalah "Bunda (nga)pain?" Dan sebanyak dia bertanya, sebanyak itu pula aku menjawab "potong rambut, Dek" 😅

Sorenya setelah jemput kakak-kakak sekolah, aku merasa bakalan dapet komentar dari mereka tentang rambut baruku. Ternyata mereka tidak peduli, sodara-sodara 😂😂. Dan yang lebih mengenaskannya, tenyata ada yang ga menyadari kalo emaknya abis potong rambut. FYI ya... ada kalanya perempuan itu bilang potong rambut tapi ternyata hanya merapikan saja, yang mana tidak tampak perubahan secara signifikan. Tapi yang aku lakukan adalah, potong rambut yang awalnya sepunggung jadi sebawah telinga. Seharusnya sudah terpampang nyata dong kan... 
iya...iya...ga usah emosi buuukkk...

Apa yang aku lakukan diperlakukan begitu? Aku diem-diem bae... sambil berharap mereka bakalan menyadari 😆😆. Yang ternyata ga komentar-komentar juga hingga Mr. Right pulang, dan menyelamatkan situasi.

Begitu Mr. Right pulang, "Waa...ada yang potong rambut"

"Akhirnya ada yang sadar juga kalo Bun baru potong rambut" (awas aja kalo sampe suami sendiri ga sadar juga😌)

"Aku udah tau dari tadi sih sebenernya, Bun" kata kakak pertama enteng.

"Bunda baru potong rambut?" tanya kakak kedua takjub dan aku tak kalah takjub😂😂

Jadi ya, buat buibu yang anaknya laki semua, ga usah lah berharap terlalu tinggi bakalan diperhatikan dan dikomentarin penampilannya. Alhamdulillah ya Mr. Right masih 'waras' untuk mendinginkan kepala istrinya 🤣🤣🤣. 

Emang ya berharap sama manusia itu banyak kecewanya😅😅😅. 


Merah Itu Aku
Jogja, 12 Januari 2020

Continue reading Potong Rambut

Friday, January 10, 2020

Think Creative Hari ke-16

Dek Lou sangat suka makan agar-agar. Selama liburan kemaren, dia sangat dimanjakan Eyang dengan persediaan agar-agar cup yang seakan tiada habisnya. Sekali makan bisa menghabiskan kira-kira 7 cup😌.

Waktu kami pulang kembali ke Jogja, Dek Lou dibawakan beberapa bungkus agar-agar. Tetiba, dia masukkan cup agar-agar yang sudah terbuka ke lubang atas wisk yang dia ambil dari laci dapur 😆.

Sensasi makan agar-agar rasa es krim.
Ingin merasakan sensasinya juga? Silakan mencoba di rumah 😁.


Merah Itu Aku
Jogja, 10 Januari 2020


#hari16
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-16

Thursday, January 9, 2020

Think Creative Hari ke-15


Masakan emaknya sih retjeh banget. Tapi yang bantuin heboh bener. Semua peralatan di lemari bawah dikeluarkannya. Dapur udah macam kena angin puting beliung. Bukan cuma tangan Dek Lou yang gerak, mulutnya pun ga berhenti bersuara😆😆. Udah berasa kayak pembawa acara masak memasak di televisi🤭🤭.

Terima kasih sudah setia menemani Bunda masak😘😘. Tak apa lah selalu kerja bakti setiap selese masak😅.


Merah Itu Aku
Jogja, 9 Januari 2020


#hari15
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-15

Wednesday, January 8, 2020

Think Creative Hari ke-14



Kakak Athar sedang sibuk membut maze. Bukan cuma 1, tapi banyak. Aku yang disuruh memilih mau main maze yang mana. Dan tiap-tiap maze, ada tantangannya tersendiri. Misalnya, maze dengan api yang nanti akan dia ceritakan bagaimana kondisinya. Atau maze dalam cuaca hujan salju, di mana aku harus mempersiapkan diri menghadapi udara yang sangat dingin. 

Aku pun harus bermain dengan totalitas tiada tara. Mengikuti setiap petunjuk, baik yang tertulis maupun yang terucap😁😁.


Merah Itu Aku
Jogja, 8 Januari 2020


#hari14 
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-14

Tuesday, January 7, 2020

Think Creative Hari ke-13


Setelah belajar kecerdasan finansial, aku emang lebih ketat mengawasi jajan anak-anak. Selain mengatur uang jajan, aku juga pastikan apa yang mereka beli memang baik, sehat, dan sesuai kebutuhan.
Sebelum mereka memutuskan untuk jajan di warung depan, biasanya mereka akan mencari makanan kecil yang tersedia di rumah. 
Ohiya, mereka itu merujuk pada para kakak, Dek Lou ga termasuk😁.

Mereka memang gampang laper sore-sore. Beberapa hari yang lalu, aku rajin bikin puding yang begitu mulai mengeras, mereka akan langsung menghabiskannya. (Kalo mereka di sini, termasuk Dek Lou juga 😌).

Seperti sore biasanya, Kakak Athar mencari-cari jajanan di rumah. Buka kulkas, bolak balik ke dapur, akhirnya dia memutuskan untuk memarut keju. Biasanya kalo pengen ngemil keju, aku bantu potong kotak-kotak kecil. Kali ini, kakak Athar mau keju parut. Jujurly, aku agak kesel kalo mereka makan keju parut karena bakalan berceceran di mana-mana. Tapi ya sudahlah, aku mengalah saja untuk bersih-bersih nantinya😜.

Kakak Athar memarut keju dengan pengawasan ketat dari Dek Lou

Setelah itu, Kakak Athar menaburkan keju parut di atas kerupuk dan memakannya dengan lahap. 

Kerupuk dengan topping keju😆

Ada yang mau pesen? 😁😁

Merah Itu Aku
Jogja, 7 Januari 2020



#hari13
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-13

Monday, January 6, 2020

Think Creative Hari ke-12

Musim penghujan tiba. Tentu membahagiakan bagi tanaman di depan rumah. Tapi tidak begitu halnya dengan jaringan internet. Ini sudah kali kedua dalam beberapa minggu ini, jaringan internet langganan kami bermasalah. Jadi, kami tidak bisa mengakses wi-fi dan menonton tivi kabel. Tapi justru tanpa menonton televisi, anak-anak jadi lebih aktif dan kreatif dalam bermain 😅😅.



Kompak dan akur yeee... Dek Lou juga ikutan happy main bareng kakak-kakaknya😁. Rumah berantakan? No problemo...😆😆😆 padahal emak sutris liatnya.
"Abis mainan, diberesin lagi ya" kata-kata emak yang penuh penekanan sudah hilang seperti asap. Mainan ga akan lama berdiam diri di dalam kotaknya.

Have fun, kiddos... 🤗🤗



Merah Itu Aku
Jogja, 6 Januari 2020


#hari12 
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-12

Sunday, January 5, 2020

Think Creative Hari ke-11


Masih edisi liburan di rumah Eyang. Dulu, waktu kolam Eyang Kakung masih penuh ikan, anak-anak sering nyemplung kolam buat bantu Eyang bersihin kolam. Tapi liburan kali ini, kolam Eyang sudah tidak ada ikannya lagi. Konon ceritanya, ikan-ikan itu mati akibat cuaca panas yang cukup ekstrim, beberapa waktu yang lalu.

Tapi kebahagiaan nyemplung kolam tidak bisa dilewatkan begitu saja. Meskipun bukan untuk ikutan bantu bersihin kolam, para Kakak beride untuk menyemplungkan kapal-kapal perang mereka ke dalam kolam. Ketika kapal karam, mereka berusaha untuk mengangkat kapal dari dasar lautan 😁😁. Ceritanya, lokasi perang ada di lautan. Terus, yang ngangkat kapal karam itu monster(?) 😌😌.


Merah Itu Aku
Cilacap, 5 Januari 2020


#hari11
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-11

Saturday, January 4, 2020

Think Creative Hari ke-10

Tadi siang, para kakak menggelar kertas berdampingan sambil gambar-gambar. Selama menggambar, mereka ngobrol dengan seru. Tak jarang, disertai emosi dan desingan suara peluru dan bom 🤣🤣.

Games ala Kakak Zidan dan Kakak Athar

Konon katanya, ini adalah permainan perang-perangan. Sepertinya terinspirasi dari games online di handphone deh... memang selama liburan, kakak-kakak diberi gadget time oleh Eyangnya. Aku pikir ga apa-apa ya selama liburan aja, dengan waktu setengah jam per hari, dan pake handphone Eyang😁. 


Merah Itu Aku
Cilacap, 4 Januari 2020


#hari10
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-10

Friday, January 3, 2020

Think Creative Hari ke-9

Akhirnya, kami mengunjungi kamar Mbah Ma. Rasanya sedih ketika melihat kamar itu tanpa Mbah Ma. Aku tak kuat berlama-lama di sana. Saat mata mulai memanas, aku memutuskan untuk keluar saja. Semoga tenang di sana ya, Mbah🤗🤗.

Ternyata di rumah Mbah Ma, ada Dek Ega (sepupu anak-anak). Dek Ega itu cuma beda 6 bulan lebih muda dari Kakak Athar. Jadi kalo ketemu, mereka berdua kompak bener. Main apaan aja, maunya sama Kakak Athar😅😅.


Main air

Itu salah satu keseruan mereka. Main air yang dimanipulasi dengan membuat ramuan yang akan dijual. Oh bhaique... ceritanya, mereka sedang membuat ramuan yang akan dijual ke Kakak Zidan 😌😌. 


Merah Itu Aku
Cilacap, 3 Januari 2020


#hari9
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-9

Thursday, January 2, 2020

Think Creative Hari ke-8

Dek Lou itu sangat ngefans dengan kedua Kakaknya. Hampir semua yang Kakak-kakak lakukan, ingin Dek Lou ikuti. 
Hari ini, seperti biasa Kakak Athar mulai persiapan mengerjakan proyek gambarnya. Dari menyiapkan meja, hingga alat tulis. Dek Lou pun ikut sibuk. Menandai wilayah meja, hingga mencari alat tulis. 
Untuk mengantisipasi terganggunya pengerjaan proyek menggambar, Kakak Athar mempersiapkan alat tulis dan kertas sebanyak 2 kali lipat. 1 untuk dirinya sendiri, dan 1 untuk Dek Lou. Apakah Dek Lou jadi  tidak ingin menguasai peralatan Kakak Athar? Tentu tidak... tapi good job buat Kakak Athar dengan antisipasi kreatifnya😁😁


Lumayan tenang sebelum Negara Api menyerang😅

Akhirnya ga pake meja karena meja kecil cuma ada satu dan Dek Lou menghendaki wilayah yang begitu luas sehingga Kakak Athar tidak kebagian tempat😆.


Merah Itu Aku
Cilacap, 2 Januari 2020



#hari8 
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-8

Wednesday, January 1, 2020

Think Creative Hari ke-7

Beberapa hari yang lalu, kami mengunjungi toko buku. Di sana, aku melihat-lihat coloring book for adult yang heitzzz itu. Yang konon katanya bisa mengurangi stress. Mr. Right sempat meragukan, apakah aku bakalan punya waktu buat mewarnai, malah jangan-jangan bikin makin stress karena ga kelar-kelar mewarnainya. Atau malah nanti bukan aku yang mewarnai, tapi Kakak Athar. Dan. Dek. Lou 🤣🤣🤣.
Kekhawatiran yang sangat beralasan.

Setelah melihat-lihat beberapa buku, aku mengurungkan niat untuk membelinya. Bukan karena pengaruh kata-kata Mr. Right, tapi karena gambarnya yang ga aku suka. Dan harganya 😅.

Ternyata Kakak Athar memperhatikan ketika aku membuka-buka buku, meletakkan kembali, ambil yang lain lagi. Berkali-kali. Tapi ga ada satu pun yang sampe ke kasir. Terharu aku tu diperhatiin gitu.

"Kok ga beli, Bun?"

"Gambarnya ga ada yang Bunda suka"

Dan akhirnya hanya buku Kakak Zidan dan Kakak Athar yang sampai kasir.

Beberapa hari kemudian, sepertinya terinspirasi dari coloring book for adult, Kakak Athar menggambar sesuatu di kertas kemudian dia warnai sendiri😁.


Salah satu gambar abstrak Kakak Athar yang belum diwarnai

Waaa... kan aku bisa lumayan ngirit kalo pengen melepas stress dengan mewarnai🤑🤑🤑.


Merah Itu Aku
Cilacap, 1 Januari 2020


#hari7 
#tantangan10hari 
#level9 
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative
Continue reading Think Creative Hari ke-7