Sunday, September 15, 2013

Full Time Mother

Sudah 3 tahun agak mengabaikan blog ini. 
Update status dulu yee.. 
12 Oktober 2010, aku melahirkan seorang anak laki-laki, anak pertama kami, dan kami beri nama Muhammad Zidan Assafir. Lahir normal, dengan berat 3,5 kg, panjang 50 cm, mundur 4 hari dari HPL, sempet stres dan menolak mentah-mentah ketika 'dipaksa' mengkonsumsi rumput fatimah. Cerita versi panjangnya, sebaiknya aku pisahkan dari postingan yang ini :)
19 Juni 2012, aku melahirkan anak kedua, laki-laki lagi, dan kami beri nama Muhammad Athar Razan Assafir. Alhamdulillah, lahir normal juga, berat 3 kg, panjang 50 cm.  Ga ditungguin Mr Right karena maju 2 hari dari HPL, beliau baru dateng keesokan harinya. Cerita versi panjangnya, sama seperti kakanya, sebaiknya aku pisahkan dari postingan ini.

Sebenernya sudah berniat nge blog kemaren malem. Tapi karena satu dan lain hal, baru bisa dilakukan malam ini.
Ini adalah malam kedua menjadi full time mother (FTM). Kepikiran menjadi FTM sejak pernikahan asisten rumah tangga (ART) ku yang sudah aku percaya untuk menjaga #DuoAssafir selama aku kerja. Kapan pun ART ku itu memutuskan untuk mengikuti suaminya, aku akan meninggalkan pekerjaan kantoranku dan mengabdi sepenuhnya kepada #DuoAssafir.
Daaann..saat itu pun tiba. Setelah libur lebaran, aku mengajukan resign untuk memenuhi janjiku pada #DuoAssafir.
Banyak pertimbangan kenapa akhirnya aku begitu yakin dengan keputusanku ini. Salah satunya adalah Mr Right yang tidak tinggal bersama kami. Aku mulai mengkhawatirkan pertumbuhan #DuoAssafir. Mereka #DuoAssafir tidak bisa bertemu ayahnya setiap hari karena tinggal di pulau yang berbeda. Dan akan sangat tidak adil untuk #DuoAssafir jika aku pun harus meninggalkan mereka dari Senin hingga Jumat, dari pagi hingga sore (bahkan terkadang hingga malam).

Di sinilah aku sekarang. Mengevaluasi tugas baruku sebagai FTM di malam hari ketika #DuoAssafir sudah tidur.

Hari pertama, aku berteriak cukup sering untuk menganulir beberapa gerakan membahayakan dari Zidan maupun Athar. Sore harinya, Zidan mengalami insiden kecil yang menghadiahinya sebuah benjol di kepala. Kedua bos baruku memang menakjubkan :)

Hari kedua, hari ini, #DuoAssafir menangis dan berteriak lebih banyak dibanding hari pertama. Dan aku berhasil mengurangi jumlah teriakkanku dari hari pertama, tetapi aku masih harus meningkatkan kesabaranku hingga tanpa batas. 

Sungguh, menjadi FTM bukan hal yang mudah. Aku sudah pernah membaca artikelnya, tapi sungguh, kalau tidak mengalaminya sendiri, aku ga akan pernah tau seberapa sulit menjadi FTM. Hal yang paling sulit pada saat ini adalah sabar. Menaklukkan #DuoAssafir memang tidak mudah, tapi aku pasti akan melakukannya. Demi kecintaanku pada #DuoAssafir, demi melihat mereka berdua tumbuh dan berkembang dengan curahan kasih sayang yang memang sudah menjadi haknya.
Aku sudah memutuskan untuk menjadikan #DuoAssafir sebagai bosku. Aku sudah memutuskan untuk bertugas 24/7 (bukan lagi 8-17/5).

Doakan semoga semua berjalan lancar, menjadi yang terbaik untuk semuanya. Amin..
Kita ketemu di cerita selanjutnya ;)

Jakarta, 15 September 2013

merah itu aku  


  
Continue reading Full Time Mother