Saturday, June 27, 2009

,

Minggu yang Berat

Setelah mengawali minggu ini dengan cuti di hari Senin, aku pikir, minggu ini akan berjalan mulus dan menyenangkan. Ternyata, harapan tinggalah harapan..

Hari Selasa, aku ketemu partner baruku, seorang perempuan mungil yang tampak pendiam dan ramah-yang sangat bertolak belakang dengan partner ku sebelumnya-bertubuh besar dan terlihat garang (piss,Met..). Namanya Endah, dan kami pun hanya berbicara seperlunya saja.
Hari Selasa adalah hari pertama aku bertemu dengannya, meskipun dia sudah mulai masuk sejak hari Senin, saat aku cuti.

Hari Rabu, pembagian tugas untuk kami berdua. Pekerjaan yang semula -setelah partner lamaku resign- aku hajar sendirian, akhirnya menjadi terlihat lebih ringan dengan pembagian hari itu.

Hari Kamis, hari penyiksaan untukku karena aku harus bangun dini hari supaya aku bisa sampai di BPOM sepagi mungkin. Kenapa aku harus berangkat sepagi mungkin di hari Kamis? Sebagai regulatory officer, pekerjaanku adalah berkonsultasi dengan evaluator mengenai dokumen registrasi yang telah aku submit ke BPOM, untuk mempercepat pengeluaran nomor ijin edar. Di bagian suplemen makanan dan OT, untuk mendapatkan nomor antrian konsultasi minggu depan (hari konsultasi Selasa, Rabu, dan Kamis), kami harus hadir di hari Kamis pagi sekali. Hanya 25 perusahaan yang bisa terdaftar di setiap harinya. Jadi total dalam seminggu adalah 75 perusahaan.
Pagi di hari Kamis ini terasa kurang mengenakkan. Dan taulah aku, kami (aku dan seorang driver kantor) tersesat setelah turun tol. Kami harus naik tol karena kami hanya berdua (artinya kami ga bisa lewat three in one Jalan Sudirman) dan kami menghindari kawasan macet Pejompongan.
Jadilah kami sampai di BPOM kurang pagi (yang berarti bahwa aku tidak bisa mendapatkan nomor bagus untuk konsultasi minggu depan). Tapi masih cukup bersyukur meskipun mendapat nomor 25 di hari Selasa. Setidaknya masih bisa konsultasi.
Penderitaanku tidak berhenti sampai di situ.
Hari Kamis, saat aku konsultasi, tidak seperti biasanya, ada beberapa orang dari marketing yang ikut. Dan entahlah... tiba-tiba salah seorang dari orang marketing itu mencecarku. Dia katakan alasan-alasan kenapa dia mencecarku. Tetapi, aku tetap menganggap bahwa alasan dia tidak cukup kuat untuk mencecarku. Dan dia bukan atasanku, jadi sampai kapanpun selama dia bukan atasanku (amit-amit jabang bayi..jangan sampe dia jadi atasanku). Semakin suara dia tinggi, suaraku pun semakin meninggi. Huh! I hate her so much more before!

Hari Jumat pagi. Partner baruku keluar dari ruangan bosku setelah berada di sana cukup lama. Setelah dia kembali ke mejanya -di samping mejaku- aku menyerahkan beberapa pekerjaan yang mesti dia selesaikan. Tapi mataku terhenti pada layar monitor di mejanya..dia bersiap-siap men-shutdown komputernya. Seketika itu juga kecurigaanku muncul. Dan pertanyaan ini langsung terlontar "Kamu mo resign ya?" Senyuman di wajahnya sudah menjawab pertanyaanku. Aku berusaha biasa. Yah, apa yang bisa aku lakukan untuk menahan perempuan mungil yang baru aku kenal 3 hari yang lalu itu, yang bahkan nomor handphone nya aja belum aku simpan di phonebook ku.
Selamat datang kembali pekerjaan yang menumpuk.. I'm alone again..

merah itu aku,
Cilacap, 27 Juni 2009

0 comments:

Post a Comment