Saturday, April 10, 2021

Day 4 - Tantangan 30 Hari Kepompong

Malam kemaren, aku tidur sebelum jam 10 malam. Mungkin karena sebelumnya aku kurang tidur, jadi aku bisa tidur agak cepat. Meskipun lewat jam 9 malam, tetapi sudah engga seketerlaluan hari kemarin (eh, malah enggak kemarin ya, karena baru mendekati dini hari, aku berhasil tidur).

Hari ini, aku menyematkan badge Very Good!! pada habit tracker-ku πŸ’ƒπŸΌπŸ’ƒπŸΌπŸ’ƒπŸΌ.



Ahya... karena anak-anak libur, aku bisa menyelesaikan satu project macrame wall hanging lagi. 

Project ini ga terduga juga bisa jalan dan selesai cepat. Tadinya ga ada rencana bikin ini. Tapi karena ada kesalahan perhitungan di project sebelumnya, aku pikir dibuang kok sayang ya... jadilah aku bikin satu project terpisah. Lumayan juga ya hasilnya 🀭.

Alhamdulillah... mungkin seharusnya, aku masukkan bab membuat macrame dalam tantangan 30 hari ini. Hihi ... mulai ga fokus 🀣.



Taraaa...


Sesungguhnya, aku hampir belum pernah merasa puas dengan potongan bagian bawah macrame hanging wall yang selama ini aku buat. Itulah mengapa, aku jarang merapikan bagian bawah, yang justru membuat hasil akhirnya menjadi kurang sesuai dengan harapan awal.
Seperti contoh di atas. Awalnya, aku pengen bagian belakangnya lebih panjang lagi. Namun, karena salah potong di salah satu tali, akhirnya semua tali aku sesuaikan agar rapi. Huhu... padahal, aku sudah mengukur tali dengan hati-hati pada awalnya. Ya sudahlah... mau bagaimana lagi. Ilmu memang mahal πŸ˜“.

Tidak banyak agenda yang aku laksanakan hari ini. Hanya agenda rutin mengurus anak-anak (yang akhirnya libur sekolah juga) dan per-laundry-an, tentu saja. Alhamdulillah... semua berjalan dengan baik.

Siang tadi, kami kedatangan saudara dari Salatiga. Adik dari Embah Putri dari Ibu. Untuk kesekian kalinya kami dikuatkan. Entah ya... kenapa air mata ini seakan tidak pernah mengering. Sebuah pelukan dan usapan di punggung pun sudah mampu membuat air mata ini tak berhenti mengalir. Memang, kehilangan ini begitu menghantam hati kami.

Besok aku akan pulang ke Jogja. Agak berat ya meninggalkan Ibu puasa pertama tanpa Bapak. Apalagi, puasa pertama besok adalah tepat dua bulan, Bapak berpulang. Hhh... semoga kami selalu diberi kesehatan, ketabahan, kekuatan, dan juga keikhlasan dalam menata hati kami πŸ’”. Al Fatihah.


Merah Itu Aku

Cilacap, 10 April 2021

0 comments:

Post a Comment