Monday, March 2, 2020

Pentingnya Aqil dan Baligh Tumbuh secara Bersamaan

Baligh merupakan satu fase dalam usia seseorang di mana yang bersangkutan tak bisa lagi mengelak dari tanggung jawab dalam urusan ibadah. Kalau sebelum baligh yang bersangkutan belum dapat dituntut kewajibannya dalam melaksanakan ibadah shalat, puasa, misalnya, dan karenanya belum dianggap berdosa jika melalaikannya, maka sesudah masuk fase baligh ia tak lagi bisa mengelak, dan tiap kelalaian dalam menjalankan ibadah dianggap berdosa, sebab yang bersangkutan telah diberi beban kewajiban untuk beribadah.

Tanda-tanda baligh 
Pada anak laki-laki:
1. Tumbuh rambut pada kemaluan
2. Tumbuh jakun
3. Suaranya menjadi berat/pecah
4. Mengalami mimpi basah dengan ejakulasi yang tidak disengaja.

Pada anak perempuan:
1. Mengalami pertumbuhan di bagian payudara
2. Mengalami pertumbuhan di bagian pinggul
3. Mengeluarkan darah haid/menstruasi.

Jika Akil Baligh tak tumbuh bersamaan, fisik belum siap digunakan untuk menanggung beban syariat, otak tak optimal berfikir jika tak diberi "makan", tentunya mereka akan rentan kesulitan, karena biasa dilayani dan diberi kemudahan. Mereka akan mudah emosi, stress, mengambil jalan pintas, malas dan apatis terhadap lingkungan. Dan pastinya mereka akan bias membedakan mana baik dan salah.

Pada jaman sekarang, anak-anak lebih cepat dewasa secara fisik daripada pemikiranya sehingga menimbulkan suatu masalah. Misalnya pembulian, penyimpangan sosial, kekerasan dan napza, depresi, dan pergaulan bebas.


Tips menjadikan akil dan baligh tumbuh secara bersamaan:
  1. Menanamkan nilai agama memang harus dari sejak dini, dari mulai dalam kandungan, bahkan jauh, dari mulai memilih pasangan 
  2. Selalu dampingi tumbuh kembangnya, karena baginya kita adalah sahabat, teladan utama, dan kewajiban kita untuk mengetahui segala sesuatu tentangnya. 
  3. Menginformasikan, mengedukasi tentang apapun yang berkenaan dengan aqil baligh, segalanya, termasuk hak dan kewajiban. 
  4. Kenapa harus diimbangi? Karena logika anak sangat tajam pada usia menuju baligh. 
  5. Menjadi orangtua, menjadi manusia=belajar sepanjang hayat 
  6. Berlatih, menambah jam terbang. Selalu siap sedia menjadi pendamping, fasilitator dan teladan untuk mereka, si pembelajar.


Merah Itu Aku
Jogja, 2 Maret 2020

0 comments:

Post a Comment