Monday, May 3, 2021

Day 27 - Tantangan 30 Hari Kepompong

Satisfactory!!



Menjelang akhir tantangan 30 hari, rasa-rasanya energi ini makin terkuras. Mungkin karena sudah memasuki puasa 10 hari terakhir yang butuh perhatian khusus. Jadi, memang urusan lain, terasa kurang penting. Ada beberapa hal yang harus segera diselesaikan agar tidak mengganggu kegiatan di 10 hari terakhir Ramadan.


Aktivitas Hari Ini

Siang tadi, kami mengantar Dek Musa beserta Mama dan Papanya ke stasiun. Kondisi stasiun nampak sepi. Jadilah kami menunggu di luar peron hingga panggilan dari pengeras suara menginformasikan bahwa kereta yang akan ditumpangi Dek Musa, memasuki stasiun.

Sepulang dari stasiun, Dek Lou minta ikut Eyang Umi, alih-alih ikut turun bersamaku di depan rumah. Dengan penuh keraguan, aku melepas Dek Lou untuk ikut Eyang Umi. Terbiasa dengan rumah yang ramai, aku khawatir anak kecil itu malah merepotkan karena minta diantar pulang.

Nyatanya, keraguanku tidak terbukti. Bukannya merengek minta diantar pulang, Dek Lou justru meminta untuk menginap di sana 😆. Tentu saja aku yang paling khawatir jika Dek Lou beneran menginap.

Rumah semakin sepi setelah kepulangan Dek Musa dan kepergian Dek Lou. Hihi... meskipun terkadang ada perasaan kesel karena anak-anak kecil dan besar kerap kali ribut, ternyata tanpa kericuhan yang mereka buat, rumah ini sangat terasa sepi. Enggak bisa aku bayangkan bagaimana kesepiannya Eyang Putri kalau sendirian di rumah. 

Dengan berbagai rayuan, Dek Lou pun mau pulang juga. Pas sampai di rumah, kami sudah selesai salat tarawih. Kak Zidan yang dengan gantengnya bertindak sebagai imam. Masya Allah Tabarakallah.

Sepagian hingga siang menjelang, aku mendapat tugas negara untuk mengetik surat-surat untuk pencairan tabungan Bapak. Selama aku mengetik, aku sungguh tak habis pikir jika ada anak yang berebut harta warisan dari orang tuanya. Entah ada di mana perasaan mereka ketika melakukannya. Membuat surat ahli waris saja sudah sangat menyedihkan. Bagaimana bisa orang-orang itu dengan teganya berebut harta waris 😓.

Somoga, anak keturunanku tidak ada yang melakukan hal menyedihkan itu. Aamiin...



Merah Itu Aku

Cilacap, 3 Mei 2021


0 comments:

Post a Comment