Wednesday, February 23, 2022

Cerita Seru Menjadi Speaker

Bismillahirrohmanirrohim,

Kali ini, aku mau menceritakan pengalaman menjadi speaker di Hexagon City Virtual Conference.



Rasanya tidak menyesal karena masih bertahan di Hexagon City hingga saat ini. Setelah beberapa tantangan lalu sempat membuatku hampir menyerah karena oleng dan kehilangan arah.

Aku berterima kasih banget pada Mbak Arin selaku leader Co-House yang sudah memberi semangat untuk bertahan hingga akhir. Pun tetangga co-house yang selalu punya cara untuk saling menyemangati. Masya Allah Tabarakallah ... menjelang akhir-akhir zona, merasa semakin dekat dengan tetangga. 

Hexagon City Virtual Conference (HCVC) merupakan tahapan yang harus kami lalui untuk memenuhi persyaratan sebagai Mahasiswi Bunda Produktif. Pada zona ini, kami ditantang untuk mengambil lima peran dalam sepekan, 21-26 Februari 2022.

Peran tersebut adalah

1. Kaktwoo

Pekan sebelum HCVC, kami semua berperan sebagai Kaktwoo. Tugasnya adalah menjadi ambasador untuk memberitahu pada dunia tentang HCVC yang akan hadir.

Kami, para Kaktwoo memasang twibbon khusus sepanjang tanggal 18-19 Februari 2022. Selain itu, kami juga ditantang untuk membuat video singkat berisi informasi HCVC yang akan berlangsung.


2. Bumble bee

Seperti lebah, kami hinggap ke sana ke mari untuk mendapatkan sari pati dari acara-acara seru yang terselenggara selama sepekan.


3. Butterfly

Menjadi kupu-kupu cantik yang mengikuti acara HCVC dari awal hingga akhir. Paling sedikit, kami harus mengambil peran butterfly untuk empat acara.

Insya Allah, aku sudah bisa memenuhi peran sebagai butterfly, dengan mengikuti semua acara co-house. 

Sayangnya, aku terlewat acara tetangga co-house pada hari Senin. 


4. Speaker

Kami harus menjadi speaker untuk mendukung HCVC. Materi yang kami pilih, bebas. 

Tadinya sempat ingin menyerah. Akan tetapi, melihat antusiasme teman-teman satu co-house, aku jadi kembali bersemangat. 

Meskipun dengan salto-salto, aku berhasil memenuhi tantangan sebagai speaker.


5. Partisipan

Untuk peran ini, sepertinya, semua yang melibatkan diri dalam HCVC sudah bisa disebut sebagai partisipan.


Sebagai speaker, aku mengambil materi tentang macrame. Aku terinspirasi dari chat Mbak Arin di grup. Jadi, kuberanikan diri untuk mengambil tantangan ini.



Karena hanya 1 jam, aku pikir, membuat yang mudah saja. Gantungan kunci sempat masuk ke dalam pertimbanganku. Namun, sepertinya terlalu mudah jika dalam 1 jam hanya membuat itu saja. Akhirnya aku putuskan untuk membuat gantungan pot. Tingkat kesulitan cukup bersahabat.

Waktu yang diberikan kepada speaker untuk menyiapkan segalanya sangat singkat. Hanya dalam waktu kurang dari tiga hari, kami harus menyiapkan flyer, form pendukung, platform yang digunakan, dan juga pendaftaran (menentukan jam dan tanggal).

Aku yang awalnya berniat menggunakan instagram live, harus banting setir menjadi zoom. Ternyata ada banyak hal yang aku pelajari. Aku jadi berkesempatan untuk mengupgrade zoom (walau hanya sebulan) dan mencari tahu lebih banyak lagi tentang zoom.

Belajar menjadi host sekaligus moderator dan speaker. Haha ...

Alhamdulillah, teman-teman co-house sangat suportif. Curhatanku tentang tidak berhasil memutar video bumper zoom, ditanggapi dengan ajakan melakukan geladi bersih tadi pagi. Masya Allah ... dengan bantuan teman-teman, tadi pagi aku berhasil memutar video bumper dengan lancar.

Sayangnya, justru saat siang hari pada acara, video yang aku putar pecah-pecah dan tidak mulus. Ketika tadi aku ceritakan pada Mr. Right, ada kemungkinan disebabkan oleh Dek Lou yang sedang nonton youtube saat aku zoom, sehingga bandwidth tersedot banyak. Ah, mengesalkan 😪. 

Terlepas dari kegagalan memutar video bumper dengan lancar, acara HCVC yang aku selenggarakan siang tadi, cukup melegakan. Bantuan dari teman-teman co-house sangat terasa. Aku sungguh terharu dengan ketulusan mereka. Bahkan, aku terkejut karena tanpa kusadari, ada yang berbaik hati untuk pinned layarku agar lebih terlihat. Masya Allah 😍

Lagi-lagi, aku bersyukur karena masih bertahan bersama mereka hingga saat ini.

Para peserta juga tampak antusias dan bahagia mengikuti kelas macrame. Padahal awalnya, aku sempat khawatir jika materi yang aku ambil kurang menarik.

Alhamdulillah, acara hari ini bisa aku lewati juga. Setelah agak overthinking karena grogi yang melanda.

Besok, aku akan berganti peran sebagai butterfly bagi teman-teman co-house yang lain. Semangat, Bestie ❤❤❤


Merah Itu Aku

Jogja, 23 Februari 2022


0 comments:

Post a Comment