Friday, May 1, 2020

Ramadan dan Covid 19

Telat banget ya nulis tentang Ramadan dan Covid 19 saat ini πŸ˜†. Baru tersadar, ternyata aku belom nulis tentang kedua hal yang heitz banget saat ini.

Memasuki pekan kedua Ramadan, aku dan banyak orang lainnya masih terpaksa mengurung diri di dalam rumah. Entah sampai kapan. Tetapi semoga kondisi ini cepat berlalu dan kembali seperti sedia kala.

Banyak hal baru yang terjadi setelah adanya Covid 19 ini. Cara menyambut bulan Ramadan salah satunya. Sebelumnya, masjid-masjid sangat ramai didatangi jamaah. Entah untuk salat, mengaji, atau berbuka puasa bersama. Wabah Covid 19 ini menjadikan suasana begitu memprihatinkan. Tapi memang harus begitu ya... demi kebaikan bersama.

Supaya tetap waras, sebaiknya kita lihat sisi positif dari kondisi saat ini. Jujurly, sebagai anak rumahan, aku tidak terlalu sedih hanya gara-gara tidak bisa keluar rumah. Aku malah seneng berlama-lama di rumah. Maaf ya buat orang-orang yang bisa travelling...kalian pasti udah gemes pengen ke mana-mana lagi. Mohon bersabar... ini ujian... πŸ€—πŸ€—.

Ada banyak hal yang bisa kita peroleh dengan di rumah saja:

1. Meningkatkan bounding dengan keluarga
Hihi... udah sebulan lebih, sejak bangun sampe tidur lagi, yang ditemui orang itu lagi. Suara yang didenger juga suara-suara dia lagi. Teriakan-teriakannya. Nangis-nangisnya πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†. Sejatinya, itu membuat kami saling mengerti dan menerima kondisi masing-masing. Aku stres? Ga usah tanya deh...

2. Rajin masak
Sebelum puasaan, aku masak demi meredam kericuhan yang terjadi tatkala anak-anak lapar. Meskipun aku tak serajin makgaes di luar sana yang bisa masak sehari 5 kali, buatku masak sehari 2-3 kali udah prestasi banget πŸ˜…πŸ˜…

3. Rajin ikut challenge
Ini salah satu kegabutan di rumah aja. Challenge apa aja diikuti. Ga semua sih... tapi banyak. Dari challenge yang ga mutu, sampe yang lumayan bisa meningkatkan kemampuan diri.

4. Rajin nulis
Ini masuk challenge juga sih ya yang nulis sebulan kemaren di instagram. Agak berimbas pada intensitas nulis di sini ya 🀭🀭. Bulan lalu, aku juga daftar kelas menulis. Insya Allah, bulan depan sudah terbit, buku antologi ketigaku🀧🀧... ((((terharu))))

5. Salat berjamaah bareng keluarga
Sebelumnya, aku selalu jaga rumah ketika anak-anak dan ayahnya salah tarawih di masjid. Kali ini, aku bisa barengan salat berjamaah bareng mereka.

6. Hemat karena ga mudik dan bagi-bagi angpau 
Bagi beberapa orang, mudik kala lebaran terasa menakutkan. Merasa serba salah akan bersikap seperti apa. Tahun ini...tenanglah...di rumah saja dan jadilah pahlawan.


Yah...ini sekelumit kondisi yang bisa bikin kita bersyukur. Selalu ada hikmah. Memang kondisi yang kita harapkan adalah kembali membaik seperti sedia kala. Namun, ketika itu belum terjadi, kita tetap harus melanjutkan hidup dengan sebaik-baiknya.

Tetap di rumah aja ya...

Merah Itu Aku
Jogja, 1 Mei 2020

0 comments:

Post a Comment