Wednesday, October 7, 2020

Day 7. What did you always want to do? What stops you?



Assalamualaikum πŸ’•πŸ’•

Di hari ketujuh, aku mulai mendapatkan insight dari kegiatan journaling challenge yang aku lakukan mulai awal bulan. Tapi tahan dulu ya ... mari kita nikmati perjalanannya hingga hari terakhir 😘.


What did you always want to do? What stops you?

 

Menulis

Membaca

Crafting


Apa yang membuatku berhenti?

Panggilan anak-anak dan suami 😁


Pada akhirnya, setinggi apa pun keinginanku, secinta apa pun aku pada sesuatu, aku harus kembali pada keluarga sebagai prioritas utama.


Ya ... ini salah satu insight yang aku dapat setelah mengikuti journaling challenge hingga hari ketujuh.

Aku memang semakin yakin bahwa menulis dan crafting adalah passion-ku. Menulis merupakan kebutuhan untuk mengekspresikan perasaan dan menyampaikan pikiran, sedangkan crafting sebagai penyeimbang dari rutinitas kehidupan. Semua butuh keseimbangan.

Setiap menuangkan kata demi kata dengan perasaan menggebu tentang passion, ada bagian dari hatiku yang meronta-ronta ingin memberontak keluar. Bagaimana anak-anak? Bagaimana keluarga kecilku? Apakah aku mampu bersikap adil pada mereka?

Selama ini, mereka tidak pernah memintaku berhenti. Namun, kadang ada rasa bersalah ketika semua kegiatanku begitu menyedot banyak perhatian. Aku ingin semua bisa berjalan beriringan dengan porsi yang adil.

Ini yang menjadi PR buatku sebagai ibu dan istri. Jangan sampai passion yang dikejar membuat lalai terhadap prioritas utama.

Passion memang penting untuk kita kejar dan perjuangkan. Namun, di atas itu ada prioritas yang lebih tinggi. Keluarga.

Aku teringat kejadian beberapa tahun yang lalu. Saat itu, aku masih bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Aku pernah ditawari sebuah posisi yang lumayan tinggi. Kemudian atasanku menjelaskan segala konsekuensinya jika aku mau dipromosikan. 

Konsekuensi yang paling ditekankan adalah aku akan menghabiskan banyak waktu dan perhatian untuk pekerjaan. Itu akan berimbas pada waktu untuk keluarga.

Dia juga berkata bahwa sebagai ibu, aku pasti punya prioritas yang berbeda. Dari situ aku mulai yakin bahwa karirku tidak akan ke mana-mana. Berapa tahun kemudian, aku memilih berhenti dan mengurus anak-anak di rumah.

Alangkah membahagiakannya jika passion kita bisa dilakukan bersama anggota keluarga yang lain πŸ’•πŸ’•πŸ’•.


Merah Itu Aku
Jogja, 7 Oktober 2020

0 comments:

Post a Comment