Saturday, December 14, 2019

Cemburu

Akhir-akhir ini, Kakak Zidan makin bikin aku senewen dengan kelakuan ajaibnya. Entah apa yang membuatnya begitu ingin memancing teriakan dan tangisan Dek Lou. Adaaaa aja ide untuk bikin ribut. Makin lama makin mengganggu kenyamanan. Atau tujuan utamanya membuatku emosi๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Di suatu sore yang syahdu, aku bertanya ke Kakak Zidan
๐Ÿง• Kakak tu kenapa sih? Kayaknya ada yang bikin Kakak kurang bahagia...

(Kakak Zidan diem. Kemudian aku usap-usap punggungnya)

๐Ÿ‘ฆTapi Bunda janji ga marah ya

(Matanya mulai berkaca-kaca)

๐Ÿง• Iya janji

๐Ÿ‘ฆ Sejak ada Dek Lou kok Bunda jarang ngurusin aku

(Dan air matanya mulai menetes)

Huhuhu.... sedih banget ga sih... kemudian kalimat-kalimat penghiburan dengan disisipi pembelaan khas orang tua mulai bergulir dari mulutku. Aku pun meminta maaf karena sudah membuat Kakak Zidan berpikir begitu.

Sebagai orang tua, aku memang masih banyak banget kekurangan. Masih butuh banyak belajar. Aku pikir, Dek Lou masih kecil dan butuh pengawasan ekstra. Ternyata perhatianku ke Dek Lou terlalu besar sampe menyedot perhatian untuk Kakak Zidan (juga Kakak Athar sepertinya. Cuma dia ga sesensitif Kakak Zidan sih).
Obrolan sore itu membuatku banyak introspeksi untuk lebih memperhatikan Kakak-kakak. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus Dek Lou (dan mungkin diri sendiri) sampai tak sadar sudah mengabaikan perhatian ke kakak-kakak. Aku pikir mereka sudah besar yang tak butuh diperhatikan secara khusus. Ternyata aku salah. 

Maafkan Bunda yang masih sering lalai ya, Kak.. terima kasih sudah diingatkan๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜


Merah Itu Aku
Jogja, 14 Desember 2019


0 comments:

Post a Comment