Friday, December 11, 2020

KLIP 2020

Bulan Desember 2020 adalah akhir tahun keduaku di KLIP. Tahun lalu, pertama kali masuk KLIP, banyak sekali perubahan besar dalam sejarah menulisku. Blog yang sempat berdebu tebal karena lama tak terurus, mulai aku bersihkan. Bahkan aku sampai takjub dengan jumlah tulisanku di blog selama setahun kemarin.

Tahun ini, jujur saja aku mengalami penurunan dalam pencapaian badge KLIP. Tak ada satu pun badge outstanding yang aku peroleh. Aku malah sempat tertatih-tatih untuk sampai pada jumlah minimum setoran agar mendapat badge dasar.

Tapi aku sadar bahwa tantangan yang aku hadapi saat ini tidaklah sama. Mungkin, jumlah setoran tulisanku tidak sebanyak tahun lalu. Namun, aku dipaksa untuk meningkatkan jumlah kata dalam sebuah tulisan. Buatku, itu adalah salah satu pencapaianku dalam menulis tahun ini.

KLIP tetap menjadi kelas favorit yang berhasil menjaga konsistensiku dalam menulis. Kala malas melanda, ide menulis yang mendadak menghilang entah ke mana, KLIP selalu berhasil membuatku 'terpaksa' membuka gawai untuk mulai menulis sambil mengais-ngais ide tulisan.

Banyak motivasi yang membuatku selalu ingin mendapat badge minimal setiap bulannya. Salah satu motivasiku adalah agar tidak terdepak dari whatsapp group KLIP. Hihi... meskipun aku jarang nimbrung di grup, tapi aku selalu mengikuti obrolan para senior. Agak kurang sopan memang ya cuma jadi SR. Tapi ya kadang aku tak tahu harus berkata apa πŸ˜†.

Oh iya, tahun ini KLIP semakin seru dengan adanya terobosan untuk meningkatkan kebiasaan baik bagi anggotanya.


1. KLIP memberi batas minimum kata untuk disetorkan, yaitu 300 kata.

Awalnya, tidak ada batasan minimum kata. Jadi, kita bisa saja menyetorkan status pendek di media sosial 😁.

Dengan adanya batas minimum ini, aku tidak pernah menyetorkan link instagram lagi🀭. Instagram membatasi jumlah karakter dalam caption nya. Sehingga aku belom pernah berhasil menulis caption sebanyak 300 kata. Mungkin kalau kata-katanya pendek, bisa sampai 300 ya, entahlah... aku belom pernah mengalaminya.

Jika jumlah kata yang disetorkan tidak mencapai batas minimal yang ditetapkan, gform otomatis menolak setoran kita. Canggih banget ya... thanks to mba Humaira πŸ€—


2. KLIP membantu dalam meningkatkan minat membaca.

Hoho... ada form khusus buat habit tracker membaca. Jika kita sudah membaca minimal 15 menit sehari, maka kita bisa mengisi form yang sudah disediakan. Ini membantu banget untuk mengingatkan dalam membaca.

Tapi karena baru dan aku agak kebanyakan form harian yang harus diisi, maka aku masih sering skip meskipun aku berusaha untuk membaca setiap hari.

Terima kasih, KLIP... tahun depan, aku berencana lebih rajin lagi membaca dan mengisi form πŸ’ͺ.


3. KLIP memberikan pilihan minat pada anggotanya.

Pada bulan September, sesi terakhir di tahun 2020, KLIP membagi kami ke dalam empat peminatan. Ada kelas fiksi, non-fiksi, blogger, dan free writing. Pada kesempatan ini, aku memilih kelas blogger. Alasannya apa? Karena sebagian besar tulisanku ada di blog πŸ˜…. Ternyata setelah masuk kelas blogger, aku banyak banget bingung menemui banyak istilah-istilah asing dalam blogging. 

Apakah tahun depan aku akan berpindah kelas? Atau akan menuntaskan rasa ingin tahuku? Kita lihat saja 😁.


Semoga tahun depan KLIP semakin baik lagi, dan semoga aku juga semakin konsisten dalam menulis. Semangat πŸ€—πŸ€—


Merah Itu Aku

Jogja, 11 Desember 2020

0 comments:

Post a Comment