Alhamdulillah... akhirnya aku sudah mulai bermain di hutan Kupu-Kupu. Masya Allah, penyambutan peri hutan begitu meriah. Aku pun semakin bersemangat melakukan penjelajahan bersama teman-teman Bunda Cekatan (Buncek) Batch#2.
Awalnya, aku sempat ragu untuk mengikuti Buncek Batch #2. Alhamdulillah aku tetap maju sambil meyakinkan diri bahwa aku akan menyesal jika tidak mengambil kesempatan yang sudah ada di depan mata.
Dan memang benar adanya. Baru di depan gerbang Hutan Kupu-Kupu aja, aku sudah begitu bersemangat mengikuti penjelajahan.
Pekan ini, kami mulai belajar di kelas telur-telur. Kelas ini berlangsung selama sebulan, dan kami harus mengumpulkan empat jurnal untuk dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya.
Dalam kelas telur-telur, kami belajar mengenal diri sendiri dan mengidentifikasi potensi yang kami miliki. Penjelasan dari Kunang-Kunang di hari Senin dan Selasa, membuatku sangat tercerahkan. Langsung muncul berbagai aktivitas yang selama ini aku lakukan dan menempatkannya pada masing-masing kuadran.
Kuadran aktivitas yang kami isi di tahap telur hijau adalah:
1. Tidak suka dan tidak bisa
2. Tidak suka dan bisa
3. Suka dan tidak bisa
4. Suka dan bisa
Kenapa sih kami harus mengelompokkan aktivitas ke dalam masing-masing kuadran? Kunang-kunang menjelaskan, bahwa seorang perempuan, ibu, dan juga istri, haruslah berbahagia. Maka, nantinya kami akan fokus pada kuadaran keempat, yaitu suka dan bisa. Sebenarnya, kuadran suka dan tidak bisa, mempunyai potensi membuat berbahagia. Namun, untuk penjelajahan kali ini, kami diminta fokus pada kuadran suka dan bisa.
Hasil perenungan |
Setelah merenung dan berpikir, akhirnya aku mengelompokkan beberapa aktivitas ke dalam matriks daun di atas.
Tidak bisa dan tidak suka
1. Menyanyi
Aku penikmat musik. Tapi aku selalu insecure ketika diajak karaokean 🤣🤣.
Ada suatu masa dalam hidupku, sebutlah saat masih SMA, aku mengalami titik balik yang menyadarkan bahwa aku tidak bisa menyayi. Bayangkan, aku harus ikut remidi pelajaran seni musik gara-gara suaraku ga bisa pas sama tangga nada.
Padahal, waktu SD aku ikut les nyanyi dan begitu pede nya ikut nyanyi. Setelah aku ikut remidi di kelas 1 SMA, aku langsung memutuskan untuk menjauh dari kegiatan yang berhubungan dengan tarik suara.
2. Public speaking
Apakah ini berhubungan dengan suaraku yang fals? Aku ga tau...
Yang aku tau dengan pasti, sejak kecil aku memang tidak suka tampil dan menjadi pusat perhatian. Waktu SD, aku pernah jadi pemimpin upacara dan itu sangat membuatku tidak nyaman.
Hingga jenjang pendidikanku semakin tinggi, aku selalu menghindar menjadi moderator, juru bicara kelompok, dan apalah-apalah yang ga pernah aku ikuti.
Aku ga nyaman berbicara di depan orang banyak dan aku memang ga bisa.
Bisa dan tidak suka
Ini sempet aku konfirmasi ke Mr. Right kemaren malam. Jadi, ini ukuran bisa masak masakan gampang dan cepat ala rumahan ya 😅.
Menurut beliau, aku bisa masak. Aku pun merasa bisa lah. Kan tinggal cari resep 🤭. Selama ini juga Mr. Right dan anak-anak bisa menikmati hasil masakanku 😁.
Tapi memang ya, ukurannya bukan masakan yang wah, sulit bin rumit.
Mungkin aku suka bagian melihat anak-anak dan Mr. Right yang menyukai masakanku. Tapi memasak tidak selalu menjadi kegiatan yang bisa aku nikmati.
Jadi, aku masukkan memasak ke dalam kuadran bisa tetapi tidak suka.
Suka dan tidak bisa
1. Desain grafis
Aku suka mendesain, mencari warna, font, bentuk, dan tata letak sebuah desain. Aku kerap kali lupa waktu ketika membuat desain. Namun, aku merasa bahwa feel desainku kurang terasah. Saat ini, aku sedang menimba ilmu di Rumah Belajar (Rumbel) Desain Grafis IP Jogja. Tapi aku masih harus banyak belajar lagi.
2. Berkebun
Aku agak galau memutuskan berkebun ke ranah suka. Kalo ga bisa, itu sudah pasti. Track record ku dalam memelihara tanaman sudah membuktikannya.
Aku suka merapikan tanaman yang ada di halaman depan rumah. Kalau sudah mulai bersih-bersih dan menata halaman itu, aku bisa lupa waktu saking asyiknya. Tapi setelah itu, akan membutuhkan banyak dorongan agar aku menyentuh halaman lagi. Entah menunggu rumput tinggi, atau menunggu mendapat pencerahan 😌.
3. Berjualan
Aku suka jual hasil crafting-ku. Tapi aku kurang ilmu, yang menyebabkan aku kurang aktif dalam menawarkan barang jualanku. Semoga suatu saat diberi kesempatan untuk mengikuti kelas bisnis.
Suka dan bisa
1. Menulis
Aku suka menulis, itu sudah tidak diragukan lagi. Aku bisa menulis, ya... lumayan lah. Tahun lalu, aku menulis 12 buku antologi. Sepertinya itu sudah bisa mengkonfirmasi. Ga usah dibandingin sama penulis-penulis yang udah senior, tar kuadran suka dan bisa, malah kosong melompong karena krisis PD 😌.
2. Crafting
Lupa waktu karena bebikinan? Wah, sering banget.
Hasil crafting bikin happy dan kadang-kadang bisa diuangkan? Checked ✅
Spesialisasinya, mungkin macrame ya... walaupun jenis craft lainnya juga selalu bikin aku berbinar-binar 😆
3. Beberes
Aku suka beberes, meskipun rumah lebih sering berantakan daripada beresnya.
Aku bisa beberes. Ya iyalah... yang bernatakin bukan aku kok, serius 😆😆.
4. Bullet Journaling
Aku suka banget merencanakan apa pun dalam bullet journal (bujo). Meskipun belom jago, tapi aku mau memasukkannya ke kuadran suka dan bisa.
5. Belajar
Aku suka banget belajar. Kadang sampe bingung milih mana yang prioritas. Semua aku anggap perlu. Jadi inget cerita Kunang-Kunang yang suka belajar sampe semua dipelajari. Bisa sih, tapi abis itu ya udah aja... belajar lagi yang lain. Terus aja belajar 😁.
Bisa belajar, iya, bisa. Beberapa kelas yang aku ambil, bisa aku ikuti secara berbarengan. Memang nantinya akan terlihat ilmu mana yang paling menarik untuk aku tindak lanjuti. Yang jelas, aku memang suka belajar hal baru.
Lima bekal kekuatan yang akan aku bawa selama menjelajah hutan Kupu-Kupu |
Semoga aku tidak salah memilih kekuatan yang akan menjadi bekal dalam menjelajah Hutan Kupu-Kupu 💕💕.
Merah Itu Aku
Jogja, 13 Januari 2021
0 comments:
Post a Comment