Gimana ga ditunggu banget ya... dengan penduduk mayoritas laki-laki kecil, sebuah keniscayaan bahwa rumah kami penuh dengan mainan. Berantakan? Tentu saja, Rosalinda...
Ada 2 kotak besar dan 2 kotak berukuran sedang berisi mainan di dalam kamar anak-anak. Serta ada 2 kotak di luar kamar berisi mainan, nangkring ganteng di bawah meja depan televisi.
Tapi begitu dapet materi ini, aku merasa mendapat harapan bahwa kami bisa melalui tahap decluttering mainan dengan baik, demi terciptanya kondisi rumah yang lebih huni-able😉.
Sayangnya, saat ini kami masih dalam rangka mudik part-2. Jadi bikin rencana-rencana aja dulu😌.
Bagaimana respon anak-anak saat tahu mainannya akan dibenahi?
• Mereka khawatir kalo aku bakalan membuang mainan-mainan kesayangannya. Tapi sudah aku jelaskan bahwa mainan-mainan yang akan disingkirkan adalah mainan yang sudah tidak layak:
1. Kondisi sudah tidak utuh. Misal: mobil-mobilan yang sudah kehilangan rodanya, catur yang sudah tidak lengkap jumlah pionnya, robot yang sudah tak bertangan, dkk.
2. Tidak sesuai usianya.
3. Tidak aman. Ini bisa masuk poin 1 juga sih, misal: mainan yang pecah, menyisakan bagian tajam.
Apa saja hambatan dalam berbenah mainan?
• Ini belum dipraktekkan, tapi sepertinya akan bertemu hambatan:
1. Dek Lou yang selalu ikutan apa saja yang aku lakukan. Akan membuat proses berbenah sedikit lebih lama. Nanti akan dilakukan pengalihan perhatian agar proses berbenah aman sentosa. Atau dipilih waktu terbaik saat Dek Lou bobo😁
2. Jumlah mainan yang cukup banyak, membuat aku galau mulai dari mana. Tapi berdasarkan curhat-curhat di kelas, aku mendapat pencerahan untuk memulai dari mainan yang besar dahulu.
3. Kakak-kakak yang cukup posesif dengan mainannya. Berdasarkan pengalaman, meskipun sudah diberi kriteria mainan yang boleh disimpan, mereka akan membuat kriteria ala mereka sendiri😌.
Bagaimana proses memilahnya? Adakah kriteria tambahan? Seperti apa kriteria seleksi yang digunakan?
• Sebenarnya kami sudah melakukan pemilahan terhadap mainan. Namun karena jumlah yang cukup banyak, sehingga banyak kotak mainan yang sudah tak sanggup menampung mainan dalam kategori tersebut. Kategori mainan:
1. Mobil-mobilan
2. Robot-robotan
3. Lego
4. Part of Gundam (entahlah...ini sebenernya sampah ya menurut aku. Tapi menurut anak-anak dan Mr. Right, bagian-bagian Gundam yang sudah tak berbentuk ini masih berguna. Ah..bhaique...jika itu yang kalian inginkan😏).
5. Balok susun dan mainan bongkar pasang yang bisa dibentuk sesuai keinginan (aku tak tau bagaimana menamakannya. Tapi mainan berbahan plastik itu terdiri dari mur dan baut, obeng, bagian-bagian yang dapat dirangkai. Next aku kasih fotonya ya😉).
6. Boneka monster dan boneka tangan.
7. Aneka hadiah dari makanan cepat saji.
8. Kelereng.
9. Gangsing.
10. Kartu entah yang masih ga boleh dibuang. Meskipun aku sering buang-buangin juga pas nyapu dan ada yang tercecer😈😈.
11. Mainan kendaraan besar yang tidak bisa masuk kotak.
Sementara ini dulu kategorinya (wow..banyak juga ya🤣🤣). Entah akan bertambah atau berkurang setelah praktek. Setiap kategori aku masukkan ke tempat khusus. Ada yang dimasukkan kotak, ada yang dimasukkan ke dalam kantong-kantong.
Adakah kesulitan dalam menata mainan? Bila ada, strategi apa yang digunakan untuk mengatasi hambatan tersebut?
• So far, kesulitan terletak pada jumlah mainan. Strategi yang digunakan adalah decluttering dengan baik dan benar😁.
Kiranya cukup sekian. Hal-hal terkait praktek dan foto-foto berbenah, akan ditambahkan setelah praktek berbenah mainan selesai dilaksanakan😎😎😎.
Merah Itu Aku
Cilacap, 30 Juni 2019
0 comments:
Post a Comment