Wednesday, June 10, 2020

Hadiah

Memberi hadiah kepada sesorang merupakan sunnah. Hadiah tidak selalu berupa kado. Dan hadiah juga tidak selalu identik dengan ulang tahun.

Aku bukan termasuk orang yang menganggap bahwa ulang tahun merupakan sesuatu yang harus dirayakan dengan pesta. Kalau bisa, pas ulang tahun ga usah ngapa-ngapain 😆. Pada dasarnya, aku memang tidak begitu suka menjadi pusat perhatian #ehGR.

Ya begitulah... aku punya kenangan buruk dengan perayaan ulang tahun. Jaman aku kecil, jantungku terasa deg-degan saat harus menghadiri pesta ulang tahun teman. Paling ga suka bagian games. Aku takut disuruh maju ke depan buat nyanyi. Dan trauma itu, terbawa sampai sekarang. Aku ga suka pesta ulang tahun.

Kembali ke hadiah. Hadiah artinya pemberian. Bentuknya dapat berupa apa pun. Dapat diberikan kapan pun. Ga perlu nunggu yang bersangkutan ulang tahun 😆. 

Kita dianjurkan untuk saling memberi hadiah. Bahkan ada hadis tentang memberi hadiah.


“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)


Ada beberapa kebaikan dalam memberi hadiah:

1. Sebagai bentuk perhatian
Untuk pribadi-pribadi yang sulit mengucapkan kata-kata indah, pemberian hadiah bisa mewakili perhatian kepada seseorang. Para suami yang ga bisa banget berkata-kata romantis, bisa lah diganti dengan sering-sering memberi hadiah untuk istrinya 😁. #kodekeras

2. Membahagiakan orang lain
Siapa sih yang ga bahagia diberi hadiah? Membuat orang lain bahagia adalah perbuatan baik dan berpahala. Cari tahu kesukaan orang yang akan kita beri hadiah agar semakin menambah kebahagiaannya.

3. Mempererat hubungan
Setelah merasa diperhatikan, kemudian menjadi bahagia, maka tak ayal hubungan kita dengan orang yang diberi hadiah akan semakin erat. Kalau kamu merasa punya hubungan yang kurang harmonis dengan seseorang, ayo kunjungi dia dengan membawakan hadiah. Etapi mengunjunginya nunggu kondisi membaik dulu ya.. kalau untuk saat ini, pemberian hadiah bisa dikirim lewat kurir, silaturahmi dilakukan secara daring 😁.


Kita hendaknya menerima hadiah yang diberikan tanpa melihat nilai atau jumlahnya. Namun, ada hadiah yang tidak boleh kita terima:

1. Jika hadiah itu dimaksudkan sebagai sogokan atau suap.
2. Hadiah merupakan barang haram. Baik makanan atau minuman haram, maupun barang yang diperoleh dengan cara yang tidak baik (misalnya barang hasil curian).


Kalau kita diberi hadiah, sebaiknya kita membalas dengan memberikan hadiah juga. Tapi jika tidak bisa, maka balaslah dengan memberi doa yang baik kepada yang memberi hadiah.

Selamat saling memberi hadiah 😘😘


Merah Itu Aku
Jogja, 10 Juni 2020



Referensi: diambil dari beberapa sumber



0 comments:

Post a Comment