Sunday, March 10, 2019

Mini Me

Awalnya aku pikir, ketiga anakku mirip ayahnya. Ternyata ada satu yang mirip banget aku. Terutama sifat dan hobinya. Tak perlu sebut Assafir yang nomer berapa๐Ÿ˜‹.

Waktu masih kecil, dia suka nyanyi. Suaranya ga perlu dikasih nilai. Yang jelas, rasa percaya dirinya cukup tinggi ketika menyanyi. Kemampuan menggubah lirik lagu pun lumayan perlu diperhitungkan. Aku pikir dia mirip ayahnya yang suka nyanyi. Kalo aku, mmm...cukup tau diri, ngomong aja fals. Jadi ga hobi nyanyi sama sekali๐Ÿ˜….

Tapi waktu umurnya 3 tahun an, dia mulai pegang gunting. Aku percaya dia bisa pakai gunting secara bijak. Aku ga pernah melarang. Dia mulai suka menggunting dan menempel. Kalo ada gambar yang dia suka, dia gunting trus ditempel di buku, di tembok, di pintu, di mana aja yang menurut dia oke. Jangan ditanya seberapa cepat lem dan selotip ku habis untuk mensupport hobinya itu. Akhirnya aku belikan lem kiloan. Untuk selotip, aku belum menemukan edisi ekonomisnya๐Ÿ˜„. 

Tidak berhenti sampe kegiatan menggunting dan menempel kertas, dia merambah juga ke kain flanel. Beberapa kali ikut menggunting dan menjahit bersamaku. Meskipun hasilnya tidak jelas, tapi dia nampak menikmatinya.

Tapi ternyata, kemiripannya bukan cuma itu saja. Sifat keras kepala, pemarah, penuh emosi, sensitif, dan gampang ngambek pun ada padanya. Hhh...aku merasa bersalah. Kenapa bukan yang baik-baik saja yang dia dapatkan dariku?๐Ÿ˜”

Mini me, tumbuhlah menjadi pribadi yang kuat. Kendalikan emosi, lepaskan energimu yang berlebih itu untuk hal-hal yang bermanfaat. Jadilah pribadi yang jauh lebih baik dari aku๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜


Merah Itu Aku
Jogja, 10 Maret 2019


1 comment:

  1. Aku tau siapa dia.. hahahaha.. jadi anak sholih ya kak. Jangan ngambek an kaya bunda. Eh.. ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    ReplyDelete