Friday, May 17, 2019

,

Klaster 1: Pakaian

Salah satu klaster yang bikin pusing yaitu PAKAIAN. Makanya aku taruh di akhir klaster 1😅. Aku khawatir mendadak ngambek gara-gara tak sanggup melalui proses decluttering pakaian. Bukan...bukan pakaianku. Tapi yang bikin pusing adalah pakaian Mr. Right dan anak-anak karena jumlahnya buanyaaaaaakkkk.....

Sebelumnya, mari kita kenalan dengan barang yang masuk kategori pakaian di rumah kami:
1. Atasan (kemeja, tunik, kaos, gamis)
2. Bawahan (celana, rok)
3. Jaket, jas
4. Pakaian dalam
5. Kaos kaki
6. Aksesoris (hijab, topi, peci, ikat pinggang)
7. Tas
8. Sepatu
9. Sprei, handuk, mukena, sarung, sajadah (lap dan keset masuk klaster 1: Dapur)

Proses Decluttering 
1. Apakah Anda membuat sub-kategori pakaian yg Anda gunakan sehari-hari/ hari khusus? Jelaskan alasannya (jika iya kenapa, jika tidak juga kenapa) 
Ya. Aku membuat sub-kategori, untuk memudahkan penyimpanan dan pencarian.
Sub-kategori untuk pakaianku, cukup simple-karena bukan pekerja kantoran-, aku hanya memisahkan menjadi 2, yaitu pakaian rumah dan pakaian pergi.
Untuk Mr. Right dan anak-anak, dibuat sub-kategori: pakaian kerja/sekolah, pakaian pergi, pakaian rumah, pakaian berenang. Tambahan untuk sub-kategori pakaian anak yaitu pakaian tidur.

2. Cek sepatu, tas, dan aksesoris Anda. Apakah semuanya sudah memiliki tempat/masih overwhelm? (jika overwhelm, bagaimana cara Anda menyiasatinya) 
Sepatu, tas, dan aksesoris sudah memiliki tempat khusus. Tetapi ada yang berceceran karena sudah tidak muat lagi sehingga harus dilakukan decluttering untuk menyimpan yang hanya benar-benar dibutuhkan, bermanfaat, dalam kondisi baik, dan disukai.

Proses Organizing 
1. Pastikan pakaian hasil decluttering yg telah disingkirkan (tidak disimpan), tetap dilipat dg baik, disisihkan utk donasi/jual/upcycle (buat batasan waktu ke mana dan kapan melaksanakannya). 
Pakaian hasil decluttering hanya dibagi menjadi 2 yaitu donasi dan upcycle.
Donasi ke panti asuhan dan upcycle dilakukan paling lambat, 2 minggu setelah hari raya Idul Fitri 1440H.

2. Lipat dan tata di dalam lemari yg sudah disediakan, usahakan sudah fix. Jika ada yg di luar lemari, kurangi hingga pas. Ceritakan gaya lipatan Anda.
Gaya lipatan ada 2 macam, yaitu 
- Lipatan konvensional kemudian disusun vertikal (untuk pakaian dewasa dan anak besar) 
- Lipatan ala Konmari dan disimpan di box (untuk pakaian dalam dan pakaian anak paling kecil)

Ada pula pakaian yang digantung, yaitu pakaian sekolah, kerja, dan pakaian pergi yang mudah kusut jika dilipat.


Proses decluttering dan organizing pakaian dilakukan dengan prinsip RASA:

Rapi dan teratur: pakaian yang disimpan benar-benar pakaian yang dipakai secara teratur, diketahui jumlahnya, dan tersimpan dengan rapi pada tempatnya.

Aman dan nyaman: pakaian yang disimpan adalah pakaian yang aman dan nyaman (meliputi bahan, model, dan harga)

Sehat: pakaian yang disimpan adalah pakaian yang tidak terlalu ketat dan menyerap keringat.

Alami dan berkelanjutan: pakaian yang tidak disimpan, sebagian akan didonasikan dan sebagian akan di-upcycle sehingga tidak menjadi beban bumi.

Semoga setelah menemukan jumlah pakaian yang pas, kami konsisten untuk mempertahankannya, bukan malah membeli banyak untuk mengisi kekosongan #eh 🤣🤣


Merah Itu Aku
Jogja, 17 Mei 2019





0 comments:

Post a Comment